Selama Dua Pekan Teater Koma Gelar “Opera Ular Putih”

Author:editorTembi / Date:30-03-2015 / Lakon Opera Ular Putih ini diangkat dari legenda tua asli Tiongkok, yang berkisah tentang siluman Ular Putih yang ingin menjadi seorang manusia sehingga ia bertapa selama 1.000 tahun.

“Opera Ular Putih” Produksi ke 139 Teater Koma, 27 Maret 2014 , keterangan pers, foto: Image Dynamics foto: Image Dynamics
Konferensi pers Opera Ular Putih di Galeri Indonesia Kaya, 
dari kiri Ratna Riantiarno, Nano Riantiarno, 
Elly Luthan, Taufan S Chn

Teater Koma menggelar pentas produksi ke-139 “Opera Ular Putih” di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta mulai dari tanggal 3 hingga 19 April 2015. Lakon Opera Ular Putih ini diangkat dari legenda tua asli Tiongkok, yang berkisah tentang siluman Ular Putih yang ingin menjadi seorang manusia sehingga ia bertapa selama 1.000 tahun.

Karena usaha dan kebaikan yang ada dalam dirinya, para dewa mengabulkan permintaan Ular Putih, sehingga ia menjelma menjadi seorang wanita cantik jelita bernama Pehtinio. Bersama dengan adiknya yaitu siluman Ular Hijau yang juga menjelma menjadi seorang manusia bernama Siocing, mereka pun menjalani kehidupan sebagai manusia biasa.

Cerita berlanjut ketika Tinio bertemu pemuda bernama Kohanbun yang merupakan reinkarnasi dari orang yang dulu pernah menolong Ular Putih ratusan tahun yang lalu. Tinio pun bertekad untuk menjadi istri dari Kohanbun. Namun, kedamaian mereka terusik ketika Kohanbun bertemu dengan Gowi, seorang peramal yang memberitahu bahwa istrinya adalah siluman ular jahat.

“Opera Ular Putih” Produksi ke 139 Teater Koma, 27 Maret 2014 , keterangan pers, foto: Image Dynamics foto: Image Dynamics
Dua penampil Opera Ular Putih dihadirkan dalam konferensi pers

Meskipun karya ini merupakan hasil adaptasi dari cerita klasik Tiongkok, namun pementasannya akan dikemas dengan teknik modern dengan menghadirkan tata artistik, musik, lagu, kostum serta tari yang menunjukan keindahan perpaduan kebudayaan Tiongkok dan Indonesia.

Pemeran Tinio adalah aktris Tuti Hartati, yang dalam produksi Teater Koma sebelumnya yaitu Republik Cangik, berperan jenaka sebagai Limbuk. Pementas ini menyertakan aktris dan aktor kawakan Teater Koma lainnya seperti Budi Ros, Andhini Putri Lestari, Adri Prasetyo, Ade Firman Hakim, Dodi Gustaman, Daisy Lantang, Ratna Ully, Dorias Pribadi, Sir Ilham Jambak, Aris Abdullah, Dana Hassan, Julung Ramadan dan Rangga Riantiarno.

“Masih sanggupkah kita membedakan siapa manusia dan siapa siluman? Semoga penonton dapat mengambil makna yang kaya akan pesan moral tersirat yang berusaha kami sampaikan dalam lakon ini,” tutur Nano Riantiarno, sang penyadur naskah dan sutradara pementasan ini, dalam keterangan pers di Geleri Indonesia Kaya, Jakarta, Jumat, 27 Maret 2015.

Beatrix R Imelda 
Foto : Image Dynamics

Berita budaya

Latest News

  • 01-04-15

    Puisi Untuk 67 Tahun

    Dalam usianya yang tak lagi muda, sampai sekarang Iman Budhi Santosa masih terus menulis puisi bahkan hidupnya seperti tak bisa jauh dari puisi. Bisa... more »
  • 01-04-15

    Kisah Orang Indonesia

    Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui sedikit banyak sejarah tentang orang-orang Indonesia di negeri Belanda seperti Sosrokartono, Abdul... more »
  • 01-04-15

    Denmas Bekel 1 April

    more »
  • 31-03-15

    Kirab Mapag Toya Dem

    Perhelatan yang dilakukan untuk memperingati Hari Air Sedunia 2015 dan Ulang Tahun ke-2 Gerakan Irigasi Bersih (GIB) di Dusun Miri ini memang baru... more »
  • 31-03-15

    Kamus Bahasa Melayu-

    Kondisi buku terbitan tahun 1901 ini memang sudah tidak prima lagi. Maklum, usianya sudah lebih dari seabad. Entah sudah berapa tangan yang pernah... more »
  • 30-03-15

    Agus Nur Amal ‘PM To

    Pendongeng asal Aceh ini kerap diundang diberbagai acara dan panggung pertunjukan untuk bercerita tentang apa saja dengan perlengkapan sederhana yang... more »
  • 30-03-15

    Selama Dua Pekan Tea

    Lakon Opera Ular Putih ini diangkat dari legenda tua asli Tiongkok, yang berkisah tentang siluman Ular Putih yang ingin menjadi seorang manusia... more »
  • 28-03-15

    Majalah Kajawen 1937

    Majalah berbahasa dan beraksara yang ternama di kala itu, yaitu Majalah Kajawen, sampai menuliskan resep sate tempe pada edisi nomor 42 tanggal 26... more »
  • 28-03-15

    Selasa Wage dan Sabt

    Tanggal 10 dan 14, bulan Jumadilakir, tahun 1948 Ehe, yang jatuh pada Selasa Wage dan Sabtu Pon, adalah tanggal nahas pada bulan ini, tidak baik... more »
  • 27-03-15

    JUDUL BUKU 97

      JUDUL BUKU 97      ... more »