Iqbal, Puisi dan Biola
13 Apr 2016 Penyair muda penuh bakat ini namanya Iqbal H Saputra, yang biasa dipanggil Iqbal. Lahir di Belitong, 8 November 1989, dan kini tinggal di Yogya. Belum lama ini dia baru menjadi seorang bapak, dan terlihat betapa bahagianya dia sebagai seorang bapak.Sebagai penyair muda, Iqbal bukan hanya termasuk produktif, tetapi dia memiliki kemampuan membaca puisi yang cukup memikat. Iqbal adalah tipe penyair yang mampu membaca puisi dengan baik.
Sebagai salah satu penyair muda yang tinggal di Yogya, ia memiliki kesadaran panggung saat membaca puisi, sehingga menulis dan membaca puisi, bagi Iqbal adalah dua hal yang berbeda, dan dia bisa melakukan keduanya sama baiknya.
Beberapa kali Iqbal pernah membacakan puisi karyanya di Sastra Bulan Purnama, baik bersama dengan para penyair muda seangkatannya, atau tampil bersama dengan penyair dari generasi berbeda. Penampilan Iqbal dalam membaca puisi memang menarik untuk diperhatikan sebagai satu pertunjukkan sastra.
Selain menulis dan membaca puisi, Iqbal memiliki ketrampilan bermain biola, sehingga beberapa kali dia tampil di Tembi dengan menggesek biola untuk mengiringi pembacaan puisi atau pentas bersama dengan yang lain memainkan lagu puisi dan Iqbal bagian yang menggesek biola.
Selain menulis puisi, sehari-hari Iqbal mengajar di almameternya Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta di Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi. Selain di UAD, ia pernah kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta untuk meraih S2. Selain itu dia aktif bergiat di Kelompok Belajar Sastra ‘Jejak Imaji’, dan Kelompok Seni Tradisi Irama Serumpun Melayu Asli (ISMA), serta Sanggar Seni Serumpun Bangka-Belitong di Yogyakarta.
Puisi-puisi Iqbal banyak dimuat sejumlah media massa dan beberapa antologi puisi. Dua diantaranya antologi puisi ‘Negeri Laut’, yang menampilkan 175 penyair dari kota-kota di Indonesia dan antologi puisi ‘Jalan Remang Kesaksian’ menampilkan 40 penyair dari beberapa kota di Indonesia.
Kesungguhan dia dalam berkarya menunjukkan bahwa Iqbal tidak sekadar iseng dalam bersastra, apalagi dia pernah mendapat penghargaan sastra baik berupa karya tulis maupun baca puisi. Sebagai penyair, dia rajin menjalin persahaban diantara penyair seusianya atau yang lebih muda, dan lebih-lebih pada penyair pendahulunya.
Belakangan, Iqbal tampak asyik dengan bioala, sehingga seolah dia tak bisa lepas dari puisi dan bioala. Bersama 'Jejak Imaji’ dia mengolah puisi menjadi satu pertunjukan, dan memadukan puisi antara dinyanyikan dan dibacakan. Terkadang, Iqbal ikut membacakan puisi disela-sela biolanya tidak digesek.
Di Tembi Rumah Budaya, biola Iqbal digesek ketika mengiringi, seorang pemimpin redaksi, Octo Lampito namanya, membaca puisi ketika Sastra Bulan Purnama memberi kesempatan para wartawan membaca puisi pada bulan Februari 2016. Pada saat pembukaan pameran lukisan di Tembi Rumah Budaya, Iqbal bersama Yoyok mengiringi Ana Ratri menyanyikan tiga puisi, dan lagi-lagi Iqbal menggesek biola dan Yoyok memetik gitar.
Selain anak dan istrinya, puisi dan biola mengisi dan memberi arti dalam kehidupan Iqbal.
Ons Untoro
PROFILBaca Juga
- 06-04-16
Mbah Hardho, Penyair dari Ngawi
Suatu siang, Hardho Sayoko, yang biasa dipanggil mbah Hardho, sampai di Angkringan Tembi Rumah Budaya. Dia hanya mampir setelah bepergian dari suatu... more » - 05-04-16
Achmad Charis Zubair Menikmati Pagi di Tembi Rumah Budaya
Achmad Charis Zubair, pengajar di Fakultas Filsafat UGM yang dikenal sebagai pemerhati kebudayaan serta menjabat sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Kota... more » - 30-03-16
Gatot Nugroho: Bekerja di Museum Kuncinya Ikhlas
“Bekerja di museum itu kuncinya harus ikhlas,” ungkap Gatot Nugroho. “Jika kita ikhlas, maka hati kita akan senang. Walaupun keikhlasan kita... more » - 28-03-16
Ki Bagas Kriswanto, Dalang Otodidak
Ada nilai plus ketika seorang dalang berkualitas, lahir dan besar bukan dari keturunan dalang. Seperti halnya Ki Bagas Kriswanto. Selain bukan... more » - 16-03-16
Donan Satria Yudha Ingin Museum Biologi UGM Menjadi Rujukan
Kepala Museum Biologi UGM Yogyakarta Donan Satria Yudha Msc sedang membenahi museum yang dikelolanya itu supaya lebih maju, lebih dikenal, dan... more » - 10-03-16
Nana Ernawati, Penyair Peduli Penyair
Namanya Nana Ernawati, biasa dipanggil Nana. Anak-anak yang lebih muda sering memanggilnya Bu Nana. Penyair era tahun 1980-an, rasanya kenal dengan... more » - 07-03-16
Ages Dwiharso, Guru Adalah Nafas Hidupnya
Beberapa pekan lalu, menjelang senja ditemani secangkir teh hangat serta hujan deras menyelimuti kawasan Palmerah Selatan, Jakarta Barat,... more » - 04-03-16
Widodo Basuki Bertekun dengan Sastra Jawa
Beberapa kali Widodo Basuki, sastrawan, wartawan, sekaligus redaktur Majalah Jaya Baya yang berkantor di Surabaya, berkunjung ke Tembi Rumah... more » - 26-02-16
Kesetiaan Total Nyi Sri Muryani Terhadap Museum Ki Hadjar Dewantara
Sudah selama 28 tahun, Nyi Sri Muryani mengabdi di Museum Dewantara Kirti Griya (DKG) Tamansiswa Yogyakarta. Selama itu pula, ia dengan setia... more » - 24-02-16
Dhenok Kristianti Peyair Yogya Tinggal di Jakarta
Ada banyak penyair yang dulu berproses di Yogya, bahkan berasal dari Yogya, untuk kemudian pinda ke kota lain. Di kota tempat tinggalnya itu dia... more »
Artikel Terbaru
- 16-04-16
Masuk Mangsa Kasebel
Pranatamangsa masuk mangsa Kesebelas atau disebut Desta. Mangsa Desta ini umurnya 23 hari, mulai 19 April s/d 11 Mei. Candranya ‘Sotya Sinarawedi’... more » - 16-04-16
Karya Seni Serba Bes
Pameran lukisan Maman Rahman dan Dwi Martono yang dilaksanakan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) 14-23 April 2016 menyuguhkan ukuran lukisan... more » - 16-04-16
Baso Oen yang Gurih
Kualitas baso tak pernah lepas dari kualitas dagingnya. Begitu pun dengan baso di warung Baso Oen di Jalan Parangtritis Km 7, Sewon, Bantul. Melihat... more » - 15-04-16
Panyutra, Sejarah Ka
Sejarah kampung merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari warga yang menghuninya. Ia menjadi identitas, kebanggan, dan bahkan tali pengikat... more » - 15-04-16
Belajar dari Kegigih
Nama Dr Sardjito bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, tentu sudah tidak asing lagi. Karena nama itu, sekarang ini dijadikan nama Rumah Sakit... more » - 14-04-16
Upaya Keras Melestar
Judul : Upaya Pelestarian Situs Kota Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur 1983 – 1995 Penulis :... more » - 14-04-16
100 Puisi Yuliani Ku
Antologi puisi yang diberi judul ‘100 Puisi Yuliani Kumudaswari’ karya Yuliani Kumudaswari, penyair yang tinggal di Sidoarjo, akan di-launching di... more » - 14-04-16
Menu Vegan Serba Seh
Makan sehat dan nikmat tentu menjadi dambaan semua orang. Nah, untuk bulan April 2016 ini secara khusus Warung Dhahar Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya... more » - 13-04-16
Denmas Bekel 13 Apri
Denmas Bekel 13 April 2016 more » - 13-04-16
Pameran Keramik Tiga
Pameran keramik di Tirana House yang berakhir pada 5 April lalu bisa dikatakan sebagai penegasan atas lahirnya sarjana perupa. Perupa yang dihasilkan... more »