Donan Satria Yudha Ingin Museum Biologi UGM Menjadi Rujukan
16 Mar 2016 Kepala Museum Biologi UGM Yogyakarta Donan Satria Yudha Msc sedang membenahi museum yang dikelolanya itu supaya lebih maju, lebih dikenal, dan menjadi rujukan para pelajar Indonesia. Pembenahan pertama adalah melakukan labeling koleksi dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris) sesuai standar labeling koleksi museum. Sampai saat ini, labeling dua bahasa belum selesai dilakukan karena banyaknya koleksi tapi tenaga terbatas. Maka ia berencana melibatkan mahasiswa agar labeling cepat selesai.Pembenahan kedua adalah situs web Museum Biologi. Donan mengakui web Museum Biologi belum dikelola secara maksimal. Jika dibuka hanya halaman cover saja yang muncul. Ia ingin web Museum Biologi bisa update rutin, sehingga masyarakat khususnya siswa bisa belajar biologi lebih maksimal lewat web Museum Biologi. Dua pembenahan itu ditargetkan selesai tahun ini.
Donan (35 tahun) sudah tidak asing dengan museum. Ia pernah menjabat sebagai kepala Museum Biologi tahun 2012—2013. Maka ketika ditugaskan kembali ke museum sebagai kepala museum, ia sudah otomatis merasa siap.
Jika pembenahan itu belum selesai di tahun ini, Donan yang juga dosen di Fakultas Biologi, berharap program itu bisa diwujudkan di tahun berikutnya. Dosen spesialis Fosil Reptil dan Fosil Manusia ini, juga akan mengusulkan ke pihak dekan Fakultas Biologi, agar jabatan kepala museum tidak hanya 1 tahun tetapi dua atau tiga tahun. Tujuannya agar bisa merealisasikan program dan bisa terlihat hasilnya.
Untuk melakukan pembenahan tersebut, lulusan S-2 dari Institute of Human Paleontology Departement of Prehistory National Museum of Natural History Paris, Prancis, ini harus bekerja keras. Sebab, saat ini tenaga pengelola Museum Biologi dianggap tidak proporsional, karena hanya 2 orang. Padahal di tahun 2012—2013 saja ada 3 orang. Itu pun sebenarnya dianggap kurang. Dari 2 orang staf saat ini, 1 di bagian administrasi, dan 1 orang staf lagi merawat koleksi awetan flora dan fauna.
Keduanya secara bergantian melakukan tugas-tugas lain, seperti memandu, memperbaiki koleksi rusak, dan lainnya. Donan juga ikut memandu pengunjung. Maka kebutuhan akan SDM museum itu sangat mendesak untuk ditambah. Untuk mengatasi keterbatasan tenaga museum, Donan akan bekerja sama dengan mahasiswa yang praktik di museum maupun akan meminta bantuan kepada dosen-dosen senior untuk penanganan labeling dan pengelolaan web Museum Biologi. Apalagi ia sendiri hanya punya waktu penuh di museum selama dua hari, yaitu Rabu dan Kamis.
Ayah satu anak itu berharap kepada pengunjung Museum Biologi UGM Yogyakarta, khususnya para pelajar, agar dapat memanfaatkan koleksi awetan flora dan fauna di museum ini dengan maksimal untuk pembelajaran biologi.
Naskah dan foto:Suwandi
PROFILBaca Juga
- 27-04-16
Eka Ardhana, Penyair dan Wartawan
Namanya Sutirman Eka Ardhana, biasa dipanggil Eka, atau anak-anak muda menyebutnya Pak Eka. Sebelum menjadi wartawan, Eka aktif bergulat di Persada... more » - 13-04-16
Iqbal, Puisi dan Biola
Penyair muda penuh bakat ini namanya Iqbal H Saputra, yang biasa dipanggil Iqbal. Lahir di Belitong, 8 November 1989, dan kini tinggal di Yogya.... more » - 06-04-16
Mbah Hardho, Penyair dari Ngawi
Suatu siang, Hardho Sayoko, yang biasa dipanggil mbah Hardho, sampai di Angkringan Tembi Rumah Budaya. Dia hanya mampir setelah bepergian dari suatu... more » - 05-04-16
Achmad Charis Zubair Menikmati Pagi di Tembi Rumah Budaya
Achmad Charis Zubair, pengajar di Fakultas Filsafat UGM yang dikenal sebagai pemerhati kebudayaan serta menjabat sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Kota... more » - 30-03-16
Gatot Nugroho: Bekerja di Museum Kuncinya Ikhlas
“Bekerja di museum itu kuncinya harus ikhlas,” ungkap Gatot Nugroho. “Jika kita ikhlas, maka hati kita akan senang. Walaupun keikhlasan kita... more » - 28-03-16
Ki Bagas Kriswanto, Dalang Otodidak
Ada nilai plus ketika seorang dalang berkualitas, lahir dan besar bukan dari keturunan dalang. Seperti halnya Ki Bagas Kriswanto. Selain bukan... more » - 10-03-16
Nana Ernawati, Penyair Peduli Penyair
Namanya Nana Ernawati, biasa dipanggil Nana. Anak-anak yang lebih muda sering memanggilnya Bu Nana. Penyair era tahun 1980-an, rasanya kenal dengan... more » - 07-03-16
Ages Dwiharso, Guru Adalah Nafas Hidupnya
Beberapa pekan lalu, menjelang senja ditemani secangkir teh hangat serta hujan deras menyelimuti kawasan Palmerah Selatan, Jakarta Barat,... more » - 04-03-16
Widodo Basuki Bertekun dengan Sastra Jawa
Beberapa kali Widodo Basuki, sastrawan, wartawan, sekaligus redaktur Majalah Jaya Baya yang berkantor di Surabaya, berkunjung ke Tembi Rumah... more » - 26-02-16
Kesetiaan Total Nyi Sri Muryani Terhadap Museum Ki Hadjar Dewantara
Sudah selama 28 tahun, Nyi Sri Muryani mengabdi di Museum Dewantara Kirti Griya (DKG) Tamansiswa Yogyakarta. Selama itu pula, ia dengan setia... more »
Artikel Terbaru
- 11-05-16
Buku Pelajaran Menar
Java Instituut adalah sebuah lembaga kebudayaan yang berdiri di zaman penjajahan Belanda. Lembaga ini tidak hanya mendirikan Museum Sonobudoyo di... more » - 11-05-16
Membayangkan Yogyaka
Komunitas Mahasiswa Teknik Perencanaan Kewilayahan Kota, Fakultas Teknik UGM. menyelenggarakan acara yang dinamakan ‘Festagama 2016 Green City Dalam... more » - 10-05-16
Tegoeh Ranusastra As
Ketika pertama kali Sastra Bulan Purnama digelar di Tembi Rumah Budaya Oktober 2011, yang menampilkan sejumlah penyair membaca puisi, pada... more » - 10-05-16
Napi LP Wirogunan Be
Sambil duduk lesehan di tikar, para narapidana di LP Wirogunan, mendengarkan Iman Budhi Santosa, penyair senior Yogyakarta, menyampaikan workshop... more » - 10-05-16
Di Jakarta Namanya K
Wedang tahu di Yogyakarta dikenal juga dengan nama tahok di Solo. Sedangkan untuk Surabaya menamai jenis makanan ini dengan nama tahua sedangkan... more » - 09-05-16
Bikin Sesaji Supaya
Judul : Sesaji Raja Suya Penulis ... more » - 09-05-16
Wisrawa (4): Sastraj
Usaha Batara Guru untuk menggagalkan wejangan Sastrajendra baik melalui diri Wisrawa maupun melalui pribadi Sukesi belum berhasil. Jika pun mau... more » - 09-05-16
Sendang Mangunan Dip
Sendang Mangunan berada di Dusun Mangunan, Kelurahan Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan... more » - 07-05-16
Jumat Pon Jangan Per
Pranatamangsa: Mangsa Kasebelas atau disebut Desta berakhir pada 11 Mei 2016. Selanjutnya mulai 12 Mei sampai dengan 21 Juni 2016 masuk Mangsa... more » - 07-05-16
Kritik Sosial Teater
Teater Gadjah Mada Angkatan 2015, Senin malam, 2 Mei 2016 mementaskan lakon Ndog yang merupakan adaptasi dari naskah monolog Putu Wijaya yang... more »