Azka Berani Menangkap Belut
Author:editorTembi / Date:27-03-2015 / Azka bersama teman-temannya, plus 200 orang tua dan pendamping/guru, memang membuat suasana Tembi riuh. Keceriaan anak-anak dan kelincahan serta kebebasan mereka bergerak kian kemari memang agak merepotkan, namun demikianlah dunia anak-anak.
Azka memimpin kelompoknya menyuarakan yel-yel
“Saya boleh berdiri di sini Pak ?” tanya seorang bocah kepada pemandu Tembi. Saat itu ia bersama 150-an anak-anak TK A dan Kelompok Bermain (KB) dari sekolah Bina Citra Cendekia Kids Center tengah bersiap melakukan aktivitas paket wisata budaya di Tembi Rumah Budaya. Ada pun paket yang diikuti adalah menanam padi, menangkap cethul (anak ikan), menangkap belut, membajak sawah, dan membuat memedi sawah. Mereka datang dari Ungaran, Jawa Tengah, dengan menggunakan 8 buah bus.
“Boleh, boleh. Siapa namamu Nak ?”
“Saya Azka Pak. Kalau Bapak namanya siapa ?”
Pemandu Tembi pun menyebutkan nama dirinya.
“Azka, apa yang kira-kira paling disukai Azka dengan wisata di Tembi ini ?”
“Saya paling suka nangkap belut, membuat memedi sawah, dan membajak.”
“Azka tidak takut ?”
“Tidak.”
“Pernah nangkap belut ?”
“Pernah.”
“Tidak takut naik bajak yang ditarik kerbau ?”
“Tidak.”
Pergi berdua-dua naik bajak ditarik kerbau
Pemandu Tembi pun merasa kagum atas keberanian bocah TK A dari sekolah Bina Citra Cendekia Kids Center di wilayah Semarang itu. Jawabannya yang mantap menunjukkan bahwa dirinya memang tidak terlalu asing dengan paket wisata budaya yang diikutinya di Tembi, Sabtu, 14 Maret 2015 itu.
Azka bersama teman-temannya, plus 200 orang tua dan pendamping/guru, memang membuat suasana Tembi riuh. Keceriaan anak-anak dan kelincahan serta kebebasan mereka bergerak kian kemari memang agak merepotkan, namun demikianlah dunia anak-anak.
Membuat patung/relief gerabah ternyata tidak mudah ya
Saat pelaksanaan pembuatan Memedi Sawah dengan bahan baku jerami, pakaian bekas, batok, kertas, benang, dan anyaman pandan dimulai, seketika itu juga Pendapa Yudhanegaran Tembi laksana kapal pecah. Berantakan. Jerami yang disediakan tak urung dipakai untuk bermain anak-anak. Ada yang berguling-guling di jerami. Ada pula yang menghambur-hamburkan jerami kering ke mana-mana.
Menanam padi di sawah
Semua anak dari kelompok bermain dan TK ini demikian antusias mengikuti wisata budaya. Memang ada satu dua yang menangis karena takut belut. Menangis karena tidak mau berpisah dengan ibunya, dan sebagainya. Bahkan ada seorang guru pendamping yang sangat geli ketika harus memberi contoh menangkap belut. Bahkan bu guru tersebut berlompatan kesana kemari karena takut ketika ada belut berenang berkelokan di sela-sela kakinya. Demikianlah proses pengenalan dan pembelajaran budaya di Tembi bagi anak-anak.
Naskah dan foto: a. sartono
KunjunganLatest News
- 02-04-15
Aja Merekake Begjane
Pepatah itu menyarankan untuk tidak iri agar hidup menjadi lebih tenang dan nyaman serta secara sadar mampu menerima segala kekurangan dan cacat sela... more » - 02-04-15
‘Mozaik’ Di Sastra B
Antologi puisi berjudul “Mozaik”, karya Lies Wijayanti (56) akan di-launching di acara Sastra Bulan Purnama edisi ke-43, Jumat, 3 April 2015, pukul... more » - 02-04-15
Menjelajah Museum Ra
Gamelan yang terbuat dari campuran timah putih dan tembaga ini umurnya sudah cukup tua. Gamelan yang dipajang di atas panggung ini dulu adalah milik... more » - 01-04-15
Puisi Untuk 67 Tahun
Dalam usianya yang tak lagi muda, sampai sekarang Iman Budhi Santosa masih terus menulis puisi bahkan hidupnya seperti tak bisa jauh dari puisi. Bisa... more » - 01-04-15
Kisah Orang Indonesi
Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui sedikit banyak sejarah tentang orang-orang Indonesia di negeri Belanda seperti Sosrokartono, Abdul... more » - 01-04-15
Denmas Bekel 1 April
more » - 31-03-15
Kirab Mapag Toya Dem
Perhelatan yang dilakukan untuk memperingati Hari Air Sedunia 2015 dan Ulang Tahun ke-2 Gerakan Irigasi Bersih (GIB) di Dusun Miri ini memang baru... more » - 31-03-15
Kamus Bahasa Melayu-
Kondisi buku terbitan tahun 1901 ini memang sudah tidak prima lagi. Maklum, usianya sudah lebih dari seabad. Entah sudah berapa tangan yang pernah... more » - 30-03-15
Agus Nur Amal ‘PM To
Pendongeng asal Aceh ini kerap diundang diberbagai acara dan panggung pertunjukan untuk bercerita tentang apa saja dengan perlengkapan sederhana yang... more » - 30-03-15
Selama Dua Pekan Tea
Lakon Opera Ular Putih ini diangkat dari legenda tua asli Tiongkok, yang berkisah tentang siluman Ular Putih yang ingin menjadi seorang manusia... more »