Soto Betawi Bang H Pitung, Soto Khas Jakarta di Kota Yogyakarta
05 Mar 2016
Saat ini tidak lagi sulit untuk dapat menikmati soto betawi, makanan khas Jakarta, di Yogyakarta. Salah satu tempat untuk menikmati makanan itu Rumah Makan Soto Betawi Bang Haji Pitung yang dulu pernah beralamatkan di Jl. Ngasem dan kemudian di Jl. Juminahan pada 4 tahun lalu ini sekarang beralamatkan di Jl. AM. Sangaji No. 65 Yogyakarta atau di sisi utara Hotel Tentrem.
Rumah makan ini buka setiap hari mulai pukul 07.00-16.30 WIB. Warung makan yang didominasi dengan cat warna hijau cerah ini mempunyai kapasitas sekitar 50 kursi.
Ada beberapa menu yang bisa dipilih di RM Soto Betawi Bang H Pitung ini, di antaranya adalah sobet (soto betawi) ayam, sobet sapi, sobet campur, sobet spesial plus telur. Menu ini dibanderol dengan harga variatif, yakni mulai dari Rp 9.500 – Rp 14.000 per porsi. Sedangkan nasi atau lontong dipisahkan dengan harga sendiri, yakni Rp 3.500 per porsi. Untuk minumnya ditawarkan jeruk, teh, lemon tea, kopi, coffeemix, kopi jahe, dan susu jahe. Semuanya bisa dalam sajian panas maupun dengan es. Harga minuman mulai dari Rp 3.500-Rp 4.000.
Tembi memilih sobet istimewa dengan harapan bahwa ini merupakan puncak dari menu yang ditawarkan. Ternyata memang tidak mengecewakan. Di samping kelezatan khas soto betawi, sobet di RM Bang H Pitung ini disajikan dengan cara yang berbeda dari soto-soto pada umumnya. Sobet Bang H Pitung disajikan dalam mangkuk stainless steel dengan tungku pemanas di bawahnya. Jadi, selama kita bersantap dijamin soto tersebut dalam keadaan panas selalu. Soto yang suam-suam kuku atau dingin tentu akan berkurang kadar kelezatannya.
Isi dari sobet istimewa Bang H Pitung ini adalah irisan daging sapi, jeroan, irisan tomat, irisan kentang goreng, taburan daun bawang yang diiris halus, emping melinjo, telur, taburan bawang goreng, dan jika suka juga disajikan acar mentimun.
Sobet mungkin memang tidak sepopuler soto kudus atau soto madura, namun kelezatannya boleh diadu. Masing-masing punya kekhasan atau keunikannya tersendiri. Hal yang khas dari Sobet di samping kuah santannya yang kental, juga bubuhan minyak saminnya. Selain itu tidak ada soun dan tauge dalam sobet. Tidak seperti soto pada umunya.
Meski bersantan dan mendapat sentuhan minyak samin, namun irisan daun bawang dan irisan tomatnya memberi sensasi kesegaran di dalamnya. Pun perasan jeruk limau (bukan jeruk nipis) di dalamnya menjadikan aroma bumbu rempah sobet Bang H Pitung ini menjadi terasa kompak, merupakan daya tarik yang sulit ditolak. Lapisan rasanya demikian kaya. Hal demikian terjadi karena tentu saja ditunjang juga dengan pencampuran aneka bumbu dan unsur isian soto yang takaran dan komposisinya demikian pas.
Nama Bang Haji Pitung sengaja dipilih untuk menekankan kekhasan unsur kuliner Betawi-nya. Seperti diketahui Pitung adalah pendekar silat yang identik dengan Betawi. Kuliner yang dikomandani oleh Pandu Nuswantoro (36) ini mampu menjual soto betawinya minimal 50 porsi per hari.
a.sartono
KULINER
Baca Juga
- 20-08-16
Ada cukup banyak kuliner khas, unik, yang sesungguhnya berangkat dari menu-menu tradisional Jawa. Salah satunya adalah mangut ikan salem (sejenis...
more »
- 03-08-16
Jenis makanan gudeg yang telah menjadi identitas makanan khas Yogyakarta mungkin sudah tidak asing lagi banyak orang. Namun gudeg koyor mungkin masih...
more »
- 04-06-16
Kuliner tempo dulu bisa dikatakan selalu ngangeni. Banyak orang yang mulai jenuh dengan kuliner kekinian kemudian mencoba mencari lagi kuliner tempo...
more »
- 10-05-16
Wedang tahu di Yogyakarta dikenal juga dengan nama tahok di Solo. Sedangkan untuk Surabaya menamai jenis makanan ini dengan nama tahua sedangkan...
more »
- 30-04-16
Bantul punya sejumlah kuliner khas primadona dimana warungnya juga tergolong jawara, seperti sate klathak pak Pong dan mangut lele mbah Marto. Bahkan...
more »
- 23-04-16
Karangan adalah kuliner lokal yang mungkin hanya bisa ditemukan di Pasar Turi, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul dan Pasar Ngangkruksari, Parangtritis...
more »
- 16-04-16
Kualitas baso tak pernah lepas dari kualitas dagingnya. Begitu pun dengan baso di warung Baso Oen di Jalan Parangtritis Km 7, Sewon, Bantul. Melihat...
more »
- 09-04-16
Rumah makan spesial belut tergolong sangat jarang di Yogyakarta. Biasanya kalau menyebut belut, asosiasi orang terutama ke satu nama, warung pak...
more »
- 12-03-16
Koyor atau urat sapi mungkin tidak sepopuler bagian tubuh sapi lainnya. Tapi bagi sebagian orang, koyor justru tampil sebagai primadona. Koyor...
more »
- 27-02-16
Mie ayam tergolong salah satu menu terpopuler di negeri kita. Ada satu menu mie ayam yang agak unik, namanya mie ayam grabyas. Dulu istilah...
more »
Artikel Terbaru
- 31-08-16
Judul : Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia
Penulis ...
more »
- 30-08-16
Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri....
more »
- 30-08-16
Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2...
more »
- 29-08-16
Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk...
more »
- 29-08-16
Judul : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie
Penulis ...
more »
- 29-08-16
Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul...
more »
- 27-08-16
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,...
more »
- 27-08-16
Topeng, merupakan salah satu koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 15 topeng kuno yang dikumpulkan oleh Bapak Drs P Swantoro,...
more »
- 27-08-16
Tanggal 22-28 Agustus 2016 secara khusus Jogja Gallery, di Jl Pekapalan 1, Alun-alun Utara Yogyakarta menyelenggarakan pameran besar kriya...
more »
- 26-08-16
Lakon “Orde Tabung” karya Heru Kesawa Murti akan dipentaskan Teater Gandrik dalam bentuk dramatic reading di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (...
more »