Kirab Mapag Toya Demi Menjaga Air dan Kehidupan
Author:editorTembi / Date:31-03-2015 / Perhelatan yang dilakukan untuk memperingati Hari Air Sedunia 2015 dan Ulang Tahun ke-2 Gerakan Irigasi Bersih (GIB) di Dusun Miri ini memang baru pertama kali dilaksanakan di dusun tersebut. Tidak mengherankan jika sambutan masyarakat setempat cukup antusias dan meriah.
Rombongan Kirab Mapag Toya sampai di Dam/Bendungan Miri
Nama Dusun Miri, Kelurahan Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, mungkin jarang didengar orang. Dusun yang adem ayem dan letaknya 2 kilometer di sisi selatan kampus ISI Yogyakarta ini pada Rabu, 25 Maret 2015 mendadak ingar bingar. Pasalnya pada tanggal tersebut di dusun itu dihelat kirab gunungan yang melibatkan 17 dusun (pedukuhan) se Kelurahan Timbulharjo.
Perhelatan yang dilakukan untuk memperingati Hari Air Sedunia 2015 dan Ulang Tahun ke-2 Gerakan Irigasi Bersih (GIB) di Dusun Miri ini memang baru pertama kali dilaksanakan di dusun tersebut. Tidak mengherankan jika sambutan masyarakat setempat cukup antusias dan meriah. Pelaksanaan kirab kali ini dipusatkan di Kelurahan Timbulharjo, khususnya Dusun Miri karena di dusun ini terdapat bendungan irigasi yang penting perannya untuk irigasi di wilayah Timbulharjo dan sekitarnya.
Deretan gunungan yang ditempatkan di sisi Dam/Bendungan Miri
Acara tersebut diinisiasi oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bersama alumni FTP UGM, Pemda Bantul, dan Gerakan Irigasi Air Bersih Merti Tirta Amartani (GIB-MTA). Rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Timbulharjo ini dilaksanakan sejak 20-26 Maret 2015.
Kirab Mapag Toya yang arti harfiahnya adalah menyambut air ini memang baru pertama kali dilaksanakan berkenaan dengan peringatan Hari Air Sedunia maupun Gerakan Irigasi Bersih. Diharapkan dengan acara ini kesadaran petani khususnya dan masyarakat pada umumnya akan peran penting air semakin meningkat. Dengan demikian pula semangat dan kegiatan untuk menjaga, memelihara, dan melestarikan air bersih terus tertanam.
Menurut Ketua GIB Sunardi, kirab seperti ini akan digilir di setiap desa di Bantul. Rencananya memang akan dilakukan sebagai agenda tahunan. Hal demikian penting untuk membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak mencemari air. Menurut Dede Sulaeman, peneliti dari Fakultas Ilmu Pertanian UGM, 10 persen sampah di Indonesia berada (dibuang) di badan sungai. Pemerintah sendiri hanya mampu menangani 30-40 persen sampah yang ada. Sisanya ada yang dikelola masyarakat, dibakar, dan lain-lain.
Sampai saat ini desa atau Kelurahan Timbulharjo memiliki sawah seluas 500 hektar. Satu hektar sawah rata-rata mampu menghasilkan padi 6-7,5 ton. Diharapkan dengan pengelolaan air dan irigasi serta seluruh jaringannya, ke depan hasil panen padi bisa ditingkatkan lebih besar lagi.
Serah terima gunungan dari manggalayuda kepada
Wakil Bupati Bantul Drs. H. Sumarno PRS
GIB yang didukung sepenuhnya oleh Pemkab Bantul ini berisi aneka macam kegiatan. Selain Kirab Mapag Toya juga ada lomba irigasi bersih, pendidikan cinta lingkungan di SD, pelatihan, pentas ketoprak dan wayang kulit.
Arak-arakan Kirab Mapag Toya mengambil rute dari kompleks Kelurahan Timbulharjo-Dusun Sewon-Dusun Tembi-Dusun Dadapan-Dusun Miri (Dam Miri) dengan jarak sekitar 1,5 kilometer. Arak-arakan diawali oleh manggalayuda putra maupun putri kemudian diikuti oleh kelompok-kelompok pembawa gunungan yang merupakan representasi masing-masing dusun yang ada di Kelurahan Timbulharjo. Rombongan kirab diterima secara resmi oleh Wakil Bupati Bantul, Drs. H. Sumarno PRS. Setelah penerimaan rombongan kirab, Wakil Bupati Bantul berkenan membuka pintu air irigasi di Dam Miri tanda diresmikan acara tersebut.
Senam lansia dalam iringan musik tradisional gejog lesung
Usai itu semua gunungan ditempatkan pada kapling yang telah disiapkan sesuai nama-nama dusun. Pesta makan bersama diawali dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh wakil bupati Bantul disusul oleh segenap panitia. Acara Kirab Mapag Toya ini juga dimeriahkan dengan musik tradisional Gejog Lesung dan Senam Lansia.
Ke Yogya yuk ..!
Naskah dan foto: a. sartono
Latest News
- 01-04-15
Puisi Untuk 67 Tahun
Dalam usianya yang tak lagi muda, sampai sekarang Iman Budhi Santosa masih terus menulis puisi bahkan hidupnya seperti tak bisa jauh dari puisi. Bisa... more » - 01-04-15
Kisah Orang Indonesi
Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui sedikit banyak sejarah tentang orang-orang Indonesia di negeri Belanda seperti Sosrokartono, Abdul... more » - 01-04-15
Denmas Bekel 1 April
more » - 31-03-15
Kirab Mapag Toya Dem
Perhelatan yang dilakukan untuk memperingati Hari Air Sedunia 2015 dan Ulang Tahun ke-2 Gerakan Irigasi Bersih (GIB) di Dusun Miri ini memang baru... more » - 31-03-15
Kamus Bahasa Melayu-
Kondisi buku terbitan tahun 1901 ini memang sudah tidak prima lagi. Maklum, usianya sudah lebih dari seabad. Entah sudah berapa tangan yang pernah... more » - 30-03-15
Agus Nur Amal ‘PM To
Pendongeng asal Aceh ini kerap diundang diberbagai acara dan panggung pertunjukan untuk bercerita tentang apa saja dengan perlengkapan sederhana yang... more » - 30-03-15
Selama Dua Pekan Tea
Lakon Opera Ular Putih ini diangkat dari legenda tua asli Tiongkok, yang berkisah tentang siluman Ular Putih yang ingin menjadi seorang manusia... more » - 28-03-15
Majalah Kajawen 1937
Majalah berbahasa dan beraksara yang ternama di kala itu, yaitu Majalah Kajawen, sampai menuliskan resep sate tempe pada edisi nomor 42 tanggal 26... more » - 28-03-15
Selasa Wage dan Sabt
Tanggal 10 dan 14, bulan Jumadilakir, tahun 1948 Ehe, yang jatuh pada Selasa Wage dan Sabtu Pon, adalah tanggal nahas pada bulan ini, tidak baik... more » - 27-03-15
JUDUL BUKU 97
JUDUL BUKU 97 ... more »