Istilah Pendok dalam Ilmu Perkerisan (1)
Author:editorTembi / Date:16-04-2015 / Pendok adalah istilah dalam ilmu perkerisan yang artinya lapisan pelindung bagian “gandar” (istilah awam bagian tangkai) warangka keris. Pendok dalam bahasa Jawa halus atau “krama inggil”, artinya “kandelan”.
Berbagai macam pendok keris Jawa koleksi Museum Tembi Yogyakarta
Pendok adalah istilah dalam ilmu perkerisan yang artinya lapisan pelindung bagian “gandar” (istilah awam bagian tangkai) warangka keris. Pendok dalam bahasa Jawa halus atau “krama inggil”, artinya “kandelan”. Gandar warangka keris memang benar-benar terbuat dari kayu sebelum dilapisi. Agar terlihat lebih bagus, indah, dan kuat maka gandar haruslah diberi pendok yang terbuat dari logam, seperti perak, tembaga, kuningan atau emas.
Pendok warangka ladrang Solo
Pendok pada bagian warangka keris biasanya dibuat rapi dan dihias dengan ukir-ukiran lembut serta kadang-kadang masih diberi hiasan tambahan berupa intan, berlian, atau batu mulia lainnya. Hiasan tambahan itu tentu semakin menambah keindahan pendok warangka keris. Bahkan kehadiran pendok ini juga bisa menjadi ukuran status sosial ekonomi pemakai atau pemiliknya. Ukiran pada pendok sendiri memiliki pola yang beraneka ragam, seperti alas-alasan, semen, lung-lungan atau motif lainnya seperti yang terdapat motif-motif batik tradisional.
Pendok warangka ladrang Solo
Jenis logam yang digunakan untuk pendok menentukan harganya. Pendok dari logam murah dan dibuat secara sederhana harganya biasanya hanya puluhan ribu rupiah. Namun, jika logam yang dipakai berharga mahal, seperti emas murni ditambah lagi mempunyai hiasan permata, tentu harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Pendok warangka ladrang banyumasan
Selain dihias dengan berbagai pola ukir, ada juga pendok yang diberi warna hitam, biru, merah, atau hijau. Pendok yang telah memiliki warna ini sering juga disebut dengan istilah pendok kemalo atau pendok kemalon. Kemalo adalah bahan pewarna yang terbuat dari bahan semacam lak yang diberi zat pewarna. Warna pendok juga biasanya menentukan status sosial pemakai atau pemiliknya.
(bersambung)
Suwandi
Sumber: Buku Ensiklopedi Keris (halaman 360—361) karya Bambang Harsrinuksmo (2004) penerbit Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Latest News
- 20-04-15
Kereta Kanjeng Kyai
Kereta ini dinamakan Kanjeng Kyai Garudhayeksa karena memiliki hiasan atau ornamen di beberapa bagiannya (terutama sudut atap) yang menyerupai garuda... more » - 20-04-15
Denmas Bekel 20 Apri
more » - 20-04-15
Judika Spesialis La
Judika tampil dalam konser bertajuk ‘Love Of My Life’ di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Konser yang membawakan lagu-lagu milik band rock asal... more » - 18-04-15
Anak Yang Lahir Tang
Di dalam kalender Jawa, selain hari serta pasaran, setiap tanggal mempunyai watak sendiri-sendiri. Tanggal 6 bulan Rejeb adalah ‘dina kebo’ baik... more » - 18-04-15
Sultan Agung dalam W
Dinamakan wayang babad, karena wayang yang ada merupakan hasil rekaan dari tokoh-tokoh dalam cerita babad Mataram. Cerita yang dipentaskan malam itu... more » - 18-04-15
Ekspedisi Kaladuta M
Penyerbuan atas Batavia yang dilakukan dalam dua gelombang ini sebenarnya mampu mengguncang Kumpeni saat itu. Ada beberapa panglima perang Mataram... more » - 18-04-15
Gelar Buku Karawitan
Naskah-naskah kuno ini sebagian besar tersimpan di berbagai museum, termasuk di dalam Keraton Yogyakarta. Hal ini menjadi salah satu perhatian dari... more » - 17-04-15
The Resonanz Music S
Terinspirasi dari kelompok orkestra Inggris, Royal Philharmonic Orchestra, yang menampilkan karya kelompok band rock Queen, Avip Priatna bersama The... more » - 17-04-15
Diskusi Buku Arca Di
Satu buku yang diberi judul ‘Arca’ dan ditulis oleh sejumlah orang yang tergabung dalam komunitas Bol Brutu, kependekan dari Gerombolan Pemburu Batu... more » - 17-04-15
In Memoriam Catur St
Catur Nugroho, yang lebih dikenal sebagai Catur Stanis sebagai nama penanya, pernah belajar di jurusan teater Institut Seni Yogyakarta, meski tidak... more »