Debu Gunung Kelud pun Menyelimuti Yogyakarta

Jarak pandang hanya berkisar antara 3-5 meter. Jarak pandang sependek ini terjadi di kawasan Monjali-ring road utara-UGM-perempatan Tugu.

Debu vulkanik dari Gunung Kelud di perempatan Monumen Yogya Kembali, difoto: Jumat pagi, 14 Februari 2014, foto: a.sartono
Debu vulkanik dari Gunung Kelud di perempatan Monumen Yogya Kembali

Letusan Gunung Sinabung di Sumatera telah menyengsarakan banyak orang, lalu Kamis, 14 Februari 2014 pukul 22.50 WIB, gantian Gunung Kelud di Kediri, JawaTimur, meletus dan dampaknya juga menyengsarakan banyak orang.

Pada saat itu Yogyakartabaru saja usai menyelenggarakan Festival naga tahun ke-3 pada Pekan Budaya Tionghoa yang memasuki tahun ke-9. Ternyata letusan Gunung Kelud berdampak besar hingga ke Yogyakarta. Debu vulkaniknya menutup hampir semua daratan di Yogyakarta.

Kondisi Jl. Kaliurang di sisi barat Gedung Pusat UGM saat terkena hujan abu dari Gunung Kelud, difoto: Jumat pagi, 14 Februari 2014, foto: a.sartono
Kondisi Jl Kaliurang di sisi barat Gedung Pusat UGM

Tembi mencoba mendokumentasikan beberapa tempat yang terkena dampak abu vulkanik Gunung Kelud tersebut. Tempat pertama yang dibidik Tembi adalah perempatan Monjali (Monumen Yogya Kembali). Usai itu Tembi ke perempatan Kentungan (Jl. Kaliurang), dilanjutkan ke sisi barat Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah itu Tembi ke perempatan Tugu, Malioboro, Titik Nol Kilometer, Alun-alun Utara, dan Pagelaran Keraton Yogyakarta. Pemotreatan dilakukan Tembi mulai pukul 07.40-09.10 WIB.

Debu vulkanik Gunung Kelud di perempatan ring road Kentungan, difoto: Jumat pagi, 14 Februari 2014, foto: a.sartono
Perempatan ring road Kentungan

Lapisan debu di Jl Monjali tampak cukup tebal (sekitar 2-3 cm). Demikian pula debu di sekitar perempatan Kentungan, UGM, dan Tugu. Sementara lapisan debu di Malioboro tampak kelihatan lebih tipis. Debu di Titik Nol, Alun-alun Utara dan sekitar Pagelaran pun tidak setebal debu di Jl Monjali, Jl Kaliurang, dan perempatan Tugu Yogyakarta.

Tembi tidak berani melajukan kendaraan dengan cepat karena jarak pandang hanya berkisar antara 3-5 meter. Jarak pandang sependek ini terjadi di kawasan Monjali-ring road utara-UGM-perempatan Tugu. Namun jarak pandang cukup terang atau agak lega setelah Tembi melewati Malioboro dan kemudian Titik Nol ke arah selatan.

Tugu Yogya dalam guyuran hujan abu vulkanik dari Gunung Kelud, difoto: Jumat pagi, 14 Februari 2014, foto: a.sartono
Tugu Yogya

Kondisi di Bantul mungkin agak bersih dibandingkan dengan wilayah Sleman. Di Bantul juga terjadi hujan gerimis yang cukup memberikan dampak peredaman bagi debu untuk tidak beterbangan. Namun pada sisi lain jalanan di Bantul relatif menjadi lebih licin karena hujan gerimis tidak mampu menyapu seluruh debu. Bahkan menjadikan debu semacam adonan yang bila tergilas roda akan dapat membuat perputaran roda slip atau tergelincir.

Ujung Malioboro dalam kondisi terguyur abu vulkanik Gunung Kelud, difoto: Jumat pagi, 14 Februari 2014, foto: a.sartono
Ujung Malioboro terpaksa ditutup

Tampaknya Indonesia memang harus selalu bersiap diri untuk menghadapi bencana gunung api. Seperti diketahui, Indonesia masuk dalam rentang ring of fire dengan sekian banyak gunung api aktif. Kecuali hal ini memunculkan potensi letusan, namun pada sisi lain mengakibatkan tanah menjadi subur. Selain itu juga menyediakan material yang cukup banyak untuk berbagai keperluan pembangunan fisik. Mata air atau sumber air bersih pun banyak bermunculan di kaki-kaki gunung.

Pagelaran dan Alun-alun Utara <a href='https://tembi.net/id/news/yogyakarta-yogyamu/debu-gunung-kelud-pun-menyelimuti-yogyakarta-5601.html'> Yogyakarta</a>tidak luput dari hujan abu vulkanik Gunung Kelud, difoto: Jumat pagi, 14 Februari 2014, foto: a.sartono
Pagelaran dan Alun-alun Utara Yogyakarta

Kecuali ancaman letusan gunung api, Indonesia juga rawan oleh bencana gempa bumi maupun tsunami. Hal ini terjadi karena Indonesia terletak pada jalur tiga pertemuan lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Yogyakarta, telah beberapa kali menerima risiko demikian itu. Demikianlah alam bergerak dan berproses.

Titik Nol Kilometer <a href='https://tembi.net/id/news/yogyakarta-yogyamu/debu-gunung-kelud-pun-menyelimuti-yogyakarta-5601.html'> Yogyakarta</a>dalam balutan abu vulkanik Gunung Kelud, difoto: Jumat pagi, 14 Februari 2014, foto: a.sartono
Titik Nol Kilometer Yogyakarta

Ke Yogya yuk ..!

Naskah & foto:A. Sartono



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta