ANCAMAN DAN BERKAH DARI BANJIR LAHAR DINGIN DI JOGJA

Hingga saat ini sungai-sungai yang berhulu di lereng Gung Merapi terus saja menerima gelontoran material vulkanik dari Gunung Merapi. Pemerintah pun mengimbau semua warga di sekitar aliran semua sungai untuk mewaspadai banjir lahar dingin. Banjir lahar dingin adalah istilah untuk menyebutkan karakter banjir yang disertai muntahan lahar yang telah mendingin. Umumnya banjir lahar dingin ini membawa material muntahan gunung berapi berupa abu (debu), pasir, kerikil, dan batu dalam berbagai ukuran.

Ancaman banjir lahar dingin wajib diwaspadai mengingat tingkat bahayanya juga tidak main-main. Sejak meletus 26 Oktober 2010 lalu Gunung Merapi seolah tiada henti memuntahkan isi perutnya. Material dari isi perut Merapi ini bersama aliran air hujan akhirnya masuk ke sungai-sungai. Daerah di sepanjang alirang sungai ini pun mau tidak mau akan menampung limpahan material tersebut. Sungai dipastikan akan mengalami pendangkalan karena material yang dialirkan demikan banyak. Mungkin ribuan hingga jutaan meter kubik. Daerah hilir sungai dipastikan merupakan daerah dengan tingkat resiko tinggi untuk luapan banjir karena pada umumnya daerah hilir sungai berkontur lebih landai dibandingkan daerah hulu. Kecual itu, daerah hilir rata-rata juga padat pemukiman.

Daerah hilir Sungai Code seperti Ledok Terban-Gondolayu-Jogoyudan-Gemblakan-Ratmakan-Jagalan-Sayidan, dan seterusnya adalah daerah yang padat pemukiman. Rumah-rumah warga di wilayah ini boleh dikatakan berimpit atau berbatasan langsung dengan aliran sungai. Tidak mengherankan jika daerah ini patut waspada terhadap ancaman banjir lahar dingin.

Kini endapan material vulkanik di Sungai Code pada daerah-daerah yang telah disebutkan di atas hampir mencapai bibir tanggul sungai. Saluran pengatusan (drainase) warga setempat pun banyak yang tidak bisa mengalirkan kotoran untuk masuk ke sungai karena ketinggian sungai telah lebih tinggi daripada ketinggian saluran drainase mereka. Akibatnya limbah cair yang dihasilkan warga mbludak dan mengalir ke permukaan jalan atau gang-gang kampung.

Pada sisi lain limpahan muntahan material vulkanik yang terbawa arus air dan terendapkan di sepanjang alirannya ini membawa berkah tersendiri. Utamanya bagi orang yang jeli melihat peluang. Setidaknya limpahan pasir dari Gunung Merapi ini telah terendapkan di sepanjang aliran Sungai Code dengan kapasitas yang sangat banyak. Mungkin mencapai ribuan bahkan jutaan meter persegi. Peluang untuk menambang pun terbuka luas. Hal demikian tampaknya memang segera ditangkap oleh beberapa warga yang tinggal tidak jauh dari aliran sungai ini.

Letusan Gunung Merapi memang membawa bencana di satu sisi. Akan tetapi di sisi lain juga memberi keuntungan berlimpah. Orang yang selama ini menggerogoti tanah-tanah di sepanjang alirang sungai dengan tujuan untuk mendapatkan kandungan pasirnya kini tidak lagi berpayah-payah. Tinggal mengambil begitu saja di tempat terbuka, di sepanjang aliran sungai. Entah itu Sungai Code, Winongo, Gajah Wong, dan sebagainya.

Memang tidak mudah menyikapi setiap fenomena kehidupan. Kebijakan di dalam hati perlu terus diasah untuk lebih peka membaca alam. Lebih peka untuk mendengar sapaan kasih Sang Khalik.

a.sartono

ANCAMAN DAN BERKAH DARI BANJIR LAHAR DINGIN DI JOGJA ANCAMAN DAN BERKAH DARI BANJIR LAHAR DINGIN DI JOGJA ANCAMAN DAN BERKAH DARI BANJIR LAHAR DINGIN DI JOGJA

ANCAMAN DAN BERKAH DARI BANJIR LAHAR DINGIN DI JOGJA

ANCAMAN DAN BERKAH DARI BANJIR LAHAR DINGIN DI JOGJA ANCAMAN DAN BERKAH DARI BANJIR LAHAR DINGIN DI JOGJA




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta