Kwetiau Pontianak Memberi Rasa Berbeda

Warna kwetiau-nya tidak kuning laiknya kwetiau umumnya, tetapi kwetiau ini warnanya putih, dan setelah dimasak warnanya agak coklat campur hitam, sehingga memberi tampilan berbeda.

Seorang pembeli sedang menikmati kwetiau goreng, foto: Ons Untoro
Kwetiau goreng sedang disantap seorang pembeli

Jenis menu kwetiau di Yogya memang tidak terlalu susah dicari. Tidak hanya di restoran China menu ini mudah didapat, tapi juga di warung tenda. Ini ada satu warung, atau restoran yang menyajikan menu kwetiau dan jenis menu lainnya, yang diolah secara agak lain, setidaknya berbeda variasi. Restorannya dikenal dengan nama "Kwetiau Pontianak", terletak di Jalan Prof Herman Yohanes 1125, Yogyakarta.

Pilihan menunya bermacam, ada kwetiau goreng, kwetiau siram, kwetiau bun, nasi goreng, ayam goreng, udang goreng dan sejumlah menu lainnya. Minumannya juga bermacam-macam. Tapi tidak tersedia jus. Ada es sari kacang ijo, jeruk nipis dan beberapa jenis minuman lannya.

Kuliner Tembi pada Minggu malam 18 Agustus 2013 mengunjungi warung ‘Kwetiau Pontianak’ dan memesan kwtiau sapi goreng, bukan kwetiau seafood. Kwetiaw siram. Minumnya, yang terasa enak adalah jeruk nipis panas.

Kwetiau dari Pontianak ini sajiannya berbeda. Warna kwetiau-nya tidak kuning laiknya kwetiau umumnya, tetapi kwetiau ini warnanya putih, dan setelah dimasak warnanya agak coklat campur hitam, sehingga memberi tampilan berbeda. Selain ada sayur sawi hijau, ada juga tauge. Ada hiasan wortel yang diiris.

Jadi, kwetiau Pontianak ini sama sekali tidak meninggalkan sayuran, tetapi tidak pakai kol seperti bakmi Jawa. Karena memilih kwetiau sapi, maka ada daging sapi dalam menu ini. Tentu, ada telor dan baksonya yang sudah diiris-iris tipis. Mungkin karena ala Pontianak, kwetiaunya disajikan secara berbeda.

Selain kwetiau sapi, tersedia juga kwetiau seafood. Pada kwetiau disebut kedua, perbedaannya hanya pada udang dan cumi-cumi yang disertakan, sayurnya sama. Ada juga irisan bakso. Hal yang sama juga kita temukan pada kwetiau siram. Pada menu kwetiu ini, ada kuah yang menyertai, tetapi berbeda dengan kwetiau kuah. Mungkin, kalau dalam bakmi Jawa disebut sebagai bakmi nyemek.

Menikmati kwetiau Pontianak, kita akan menemukan rasa berbeda dengan kwetiau lain, yang biasa ditemukan pada restoran China, atau warung tenda lainnya. Pada kwetiau Pontianak, dengan daging sapi atau seafood, kita akan mendapatkan rasa, yang memadukan antara tauge, sayur hijau, dan bumbu bawang putihnya tidak terasa menyengat. Seolah kita seperti ‘diajak’ menikmati selera rasa yang ‘belum dikenali’.

Bumbu lokal Pontianak, agaknya mempengaruhi, sehingga memberi rasa berbeda. Pada kali pertama mengunyah, kita akan membayangkan rasa yang, sepertinya ‘belum dikenali’. Pada kunyahan berikutnya kita seperti tidak ingin berhenti makan, bahkan tidak ingin segera menghabiskannya.

Dengan kata lain, pelan-pelan menikmati kwetiau Pontianak sambil mengenali rasa yang lain dan membuat ingin kembali pada hari lain, untuk lebih mengenali lagi. Setidaknya dari segi sajian kwetiau-nya sudah berbeda.

Di Yogya, memang ada banyak restoran atau ruang makan yang menyediakan menu kwetiau, tetapi kwetiu Pontianak ini memberikan rasa yang agak berbeda.

Makan yuk ..!

Naskah & foto:Ons Untoro



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta