Museumart akan Hadir di Festival Museum 2013 Yogyakarta di UGM

Masing-masing museum yang ikut pameran, khususnya museum di DIY, melakukan “komersialisasi” sesuai dengan potensi yang dimiliki, baik berupa penjualan pernak-pernik museum maupun program-program unggulan kepada pengunjung pameran.

Museumart dalam Festival Museum 2013, sumber foto: Suwandi/Tembi
Daniel Haryodiningrat, penggagas museumart dalam Festival Museum 2013

Museum ibarat penjaga terakhir kebudayaan, terutama atas benda koleksi hasil karya manusia pada periode tertentu dan lingkungannya. Namun demikian, sebagai penjaga terakhir kebudayaan, museum tidak boleh statis, sebaliknya harus dinamis. Artinya, koleksi museum tidak hanya dipandang sebagai benda mati saja, tetapi harus terus digali informasi yang bersinggungan dengan koleksi itu. Bahkan cerita harus terus dimunculkan dari setiap benda koleksi, agar pengunjung selalu mendapatkan informasi terbaru tentang benda koleksi museum.

Tidak hanya itu, banyak cara untuk menarik dan memberikan kenangan kepada pengunjung museum saat melakukan wisata museum. Apalagi jika saat museum mengadakan pameran bersama atau berpameran di luar daerah. Museum bisa menawarkan berbagai pernak-pernik dan souvenir yang dimiliki oleh museum, baik berupa benda tiruan, kaos, topi, gantungan kunci, ballpoint, pembatas buku, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, bagi museum yang memiliki program-program, seperti wisata museum, wisata sejarah, wisata arkeologi, praktik membatik, praktik menatah wayang, menari tradisional, bisa “menjualnya” dalam kegiatan pameran bersama.

Kegiatan penawaran produk museum dalam pameran bersama biasa disebut dengan istilah museumart. Gagasan museumart akan direalisasikan pada Festival Museum 2013 yang bertajuk “Museum Goes to Campus”. Gagasan museumart dilahirkan oleh KRHT Daniel Haryodiningrat MHum, Kepala Museum Ullen Sentalu Yogyakarta. Ia berpandangan bahwa museum di Yogyakarta sangat beragam dan memiliki potensi yang sangat luar biasa. Bila bisa digarap, maka museum juga akan ikut mewarnai keistimewaan Yogyakarta.

Museumart dalam Festival Museum 2013, sumber foto: Suwandi/Tembi
Peserta sarasehan memberi tanggapan mengenai konsep museumart

Festival Museum 2013 yang akan digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 8—13 September 2013, selain menggelar kegiatan karnaval dan pameran yang diikuti oleh museum-museum DIY dan luar Yogyakarta, juga akan mengggelar museumart. Dalam acara ini, masing-masing museum yang ikut pameran, khususnya museum di DIY, melakukan “komersialisasi” sesuai dengan potensi yang dimiliki, baik berupa pernak-pernik museum maupun program-program unggulan kepada pengunjung pameran.

Dengan kegiatan itu, kata Daniel Haryodiningrat dalam acara Silaturahmi Museum Anggota Barahmus DIY yang dilaksanakan di Museum Benteng Vredeburg pada Senin, 8 Juli 2013, diharapkan museum di Yogyakarta akan semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat, bukan hanya karena keunggulan koleksi-koleksinya, tetapi juga karena keunggulan-keunggulan kreativitas dan inovasinya.

Ke museum yuk ..!

Naskah & foto:Suwandi



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta