Motor "Jawa"
Ada di Museum "House of Sampoerna" (3)

Motor "Jawa" Ada di Museum "House of Sampoerna" (3)

Masih di ruang tiga, pengunjung bisa juga melihat koleksi motor “Jawa” produk Cekoslovakia kira-kira tahun 1960-an. Motor berwarna merah ini sama persis dengan koleksi motor “Jawa” di Museum Tembi Yogyakarta. Bedanya, motor yang ada di Museum HoS ini sadelnya masih dua terpisah, depan belakang, sementara yang di Museum Tembi Yogyakarta, sadelnya sudah menjadi satu. Masih menurut pemandu setempat, motor ini dulunya dipakai untuk distribusi rokok di wilayah Surabaya.

Sebenarnya di ruangan ini masih banyak lagi, dan alangkah baiknya pengunjung bisa langsung datang ke tempat ini. Namun ada satu koleksi yang perlu diutarakan juga di sini, yakni mesin cetak bungkus rokok. Barangnya produk luar, cukup besar dan cara kerjanya masih sederhana dan manual. Jadi belum bisa otomatis dan belum bisa memproduksi banyak dalam satu kali cetakan. Mesin cetak itu dipajang di dekat koleksi merk-merk rokok Sampoerna.

Motor "Jawa" Ada di Museum "House of Sampoerna" (3)

Dari ruangan ini, anda bisa langsung menuju ke lantai atas. Di lantai atas, anda bisa mencoba berpraktik melinting rokok kretek produk Sampoerna sendiri secara manual, dengan alat linting tradisional. Tentu dipandu oleh pemandu museum. Sayangnya di lantai atas ini, pengunjung tidak diperkenankan memotret. Dari lantai atas pula, pengunjung bisa melihat para pekerja rokok yang kebanyakan wanita di lantai dasar. Mereka berjajar berdampingan bersap-sap dengan baju seragam. Yang membedakan adalah topinya. Ada yang khusus melinting, ada yang khusus memotong, ada yang khusus menata, dan sebagainya.

Motor "Jawa" Ada di Museum "House of Sampoerna" (3)

Menurut pemandu museum, setiap pekerja linting setiap jamnya bisa melinting 375—400 batang rokok. Rata-rata mereka sudah bisa melinting di atas rata-rata, yakni 375 batang perjam. Mereka bekerja seperti robot, sangat cepat, dan seolah-olah tiada canda antara kanan dan kiri. Sebab mereka juga diawasi. Selain itu, jika mereka setiap jamnya tidak bisa menyelesaikan hasil lintingan rata-rata, biasanya harus dipenuhi di hari libur. Namun demikian, upah mereka cukup dan juga mendapatkan asuransi, misalnya jamsostek.

Masih di ruang atas, pengunjung juga bisa melihat proses melinting rokok para pekerja yang memang ditempatkan di ruang atas. Mereka bekerja di balik kaca. Mereka yang dipekerjakan di ruang ini, biasanya yang sudah lebih profesional dan mempunyai jam terbang tinggi. Para pekerja di ruang ini juga mempunyai job sendiri-sendiri, mulai dari melinting, memotong, mengepak, dan lainnya.

Motor "Jawa" Ada di Museum "House of Sampoerna" (3)

Jika pengunjung hendak memperoleh souvenir dari Museum HoS, juga bisa diperoleh di ruang atas ini. Beberapa souvenir unik, seperti gantungan kunci, dompet, kain batik, kaos, dan lainnya.

Di samping Museum HoS, di kompleks ini juga ada galeri dan kafe. Galeri biasa dipakai untuk pameran para perupa di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Setiap bulan menampilkan karya dan perupa yang berbeda-beda. Letak galeri di belakang kafe. Sementara kafenya terletak di bagian depan, menampilkan makanan dan minuman ringan. Satu lagi, agenda yang ditawarkan di Museum HoS adalah keliling Surabaya gratis yang dikemas dalam acara “Surabaya Heritage Track”.

Motor "Jawa" Ada di Museum "House of Sampoerna" (3)

Suwandi

Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta