Pendadaran Tari Sanggar Tari Anak Tembi Periode VII
Sanggar Tari Anak Tembi (STAT) menekankan akan arti penting dan makna dari wiraga, wirasa, wirama, dan ekspresi dalam dunia tari. Sekalipun peserta didik yang mengikuti ujian masih berusia pra TK hingga SMP, namun keempat aspek penting atau utama dalam dunia tari itu mulai ditekankan.
Tari klasik Golek Ayun-ayun ditarikan dengan anggun
oleh siswi Sanggar Tari Anak Tembi
Sanggar Tari Anak Tembi (STAT) kembali menyelenggarakan ujian tari untuk Periode VII sejak STAT berdiri di bulan November 2010. Ujian dilaksanakan di Pendapa Yudanegara Tembi Rumah Budaya pada hari Senin sore, 2 Desember 2013.
Ujian tari ini diikuti oleh 65 orang anak yang selama ini berlatih atau mengikuti kursus menari di STAT. Ada pun materi tari yang diujikan meliputi jenis Tari Bebek, Tari Prawira, Tari Turangga, Tari Kipas Ayu, Tari Payung, Tari Golek Ayun-ayun, dan Tari Pendet.
STAT menekankan akan arti penting dan makna dari wiraga, wirasa, wirama, dan ekspresi dalam dunia tari. Sekalipun peserta didik yang mengikuti ujian masih berusia pra TK hingga SMP, namun keempat aspek penting atau utama dalam dunia tari itu mulai ditekankan. Bagaimana belajar menyatukan keempat aspek itu dalam hati dan perasaan sehingga semua pola gerak tubuh berikut gesture dan ekspresinya bisa terpancar dengan natural.
Tari Prawira dari Sanggar Tari Anak Tembi, salah satu tari yang digemari anak-anak
Tari Pendet yang diujikan kali ini merupakan usaha pengembangan STAT di tahun sebelumnya yang memang berkeinginan untuk mengembangkan jenis-jenis tari yang diajarkan. Bukan hanya jenis tari Jawasaja, namun juga jenis-jenis tari dari segala penjuru Nusantara. Tari Pendet merupakan salah satunya. Tampaknya pula antusiasme peserta didik STAT cukup tinggi untuk mengikuti kursus tari di luar jenis tari Jawa.
Ujian STAT Periode VII kali ini terasa agak lain. Pasalnya, sebelum lomba disajikan dulu pentas tari oleh anak-anak di luar STAT, sebagi bentuk partisipasi dan dukungan kepada seluruh peserta kursus STAT. Sekalipun anak-anak yang berpentas itu berada di luar lingkup STAT, namun mereka semua masih berada dalam “sentuhan” pelatih tari dari STAT. Kehadiran mereka di Tembi seperti saudara dan teman yang “njagong” karena ada teman yang tengah melakukan hajatan.
Belajar menari bukanlah semata-mata belajar menggerakkan anggota tubuh untuk keindahan gerak, tapi juga belajar tentang simbol-simbol. Belajar tentang tata busana dan tata rias. Belajar tata krama dan sopan santun. Sekaligus juga belajar tentang kesehatan jasmani (olahraga). Pada tahap-tahap awal belajar mungkin hal-hal demikian tidak atau belum disadari oleh peserta kursus tari. Akan tetapi dalam rentang perjalanan waktu nantinya mereka akan memahami hal tersebut.
Tari Pendet (tari Bali) yang diajarkan di Sanggar Tari Anak Tembi merupakan tari Nusantara
yang mendapat tanggapan antusias dari peserta kursus
Belajar tari bukan semata-mata belajar teori gerak, tapi sekaligus mempraktekkannya. Bahwa belajar tari membutuhkan konsentrasi semua panca indera, untuk menghasilkan komposisi gerak yang baik dan menarik sekaligus indah dan harmonis dengan iringannya. Busana pun tidak bisa asal-asalan, harus sesuai dengan tema tari yang dibawakan. Demikian pun dengan riasan dan asesori yang dikenakan.
Bisa dibayangkan jika sebuah tarian raksasa dirias dengan riasan putri yang halus dengan gerak tari yang lembut sementara kostumnya jelas kostum raksasa dan orang yang membawakan tarinya pun berpostur tinggi besar. Pada sisi-sisi semacam itulah jagad tari mengajarkan tentang keharmonisan dan ketepatan menempatkan diri.
STAT menyelenggarakan kursus tari dengan tarif yang murah, yakni Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) untuk sebulan. STAT diasuh oleh Made Dyah Agustina Spd, didampingi Milla Rosinta Ssn, dan Kinanti Sekar Rahina SSn. Di bawah asuhan mereka STAT aktif terlibat dalam kegiatan Festival Kesenian Yogyakarta, berbagai lomba tari, karnaval, pentas-pentas di berbagai tempat baik pentas tanggapan maupun pentas eksibisi.
Bergembira bersama setelah ujian tari usai
Naskah & foto:A.Sartono
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Perempuan Berdiskusi tentang Budaya(17/12)
- Membicarakan 9 Kubah Karya Evi Idawati(16/12)
- Pameran Lukisan Siswa dan Alumni SLBN 2 Bantul Di Tembi Rumah Budaya(16/12)
- Deru Ugo Untoro di Taman Budaya Yogya(14/12)
- Kreativitas Membuat Asesori Wayang Orang Ala Fun Game PT HM Sampoerna(14/12)
- Dicari! Musik Tradisi Baru 2014(13/12)
- Membentuk Tata Ruang Kota Yogyakarta nan Humanis(13/12)
- Oleh-oleh Tembi dari 4th Malaysian Composers Concert Series (1), Menyimak Komposisi Musik dari Berbagai Penjuru Dunia(11/12)
- Oleh-oleh Tembi dari 4th Malaysian Composers Concert Series (2), Menyimak Karya Para Komponis Muda Malaysia(10/12)
- Diskusi Musikalisasi Sastra di Taman Budaya Yogya(10/12)