MALMIME-JA Angkat Isu Perkotaan Dalam Pertunjukan Pantomim di Taman Budaya Yogyakarta
‘Gelar Pantomim Jogja 2013’ akan berlangsung pada Senin dan Selasa tanggal 29-30 April di Concert Hall TBY dengan menampilkan 6 kelompok pantomim. Keenam kelompok tersebut yakni Surabaya Mime Society, Deaf Art Community, Riza Mime Community, MALMIME-JA, Timoer Mime, dan Bengkel Mime Teather.
Kelompok MALMIJE-JA yang menghimpun berbagai komunitas. Foto: DK Yudhoyono
Suasana trotoar hiruk-pikuk dengan orang yang berlalu-lalang. Seseorang yang mengendarai sepeda motor hampir saja menabrak seorang difabel yang mengendarai kursi roda. Semua orang seperti bertarung di jalanan yang kian padat dan kian macet. Sementara di seberang jalan, dua orang pedagang asongan sedang bertengkar karena berebut lahan jualan.
Semua hiruk-pikuk tersebut terjadi tanpa dialog, hanya mimik dan gerak saja. Ya, itulah pemandangan latihan pantomin MALMIME-JA berjudul “Trotoar” yang akan dipentaskan pada tanggal 30 April mendatang di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Pentas “Trotoar” ini merupakan rangkaian dari acara ‘Gelar Pantomim Jogja 2013’ yang diprakarsai oleh Taman Budaya Yogyakarta (TBY).
‘Gelar Pantomim Jogja 2013’ akan berlangsung pada Senin dan Selasa tanggal 29-30 April di Concert Hall TBY dengan menampilkan 6 kelompok pantomim. Keenam kelompok tersebut yakni Surabaya Mime Society, Deaf Art Community, Riza Mime Community, MALMIME-JA, Timoer Mime, dan Bengkel Mime Teather.
Dalam ‘Gelar Pantomim Jogja 2013’, MALMIME-JA yang disutradarai oleh Jamaluddin Latif mengangkat isu seputar perkotaan. “Trotoar” menjadi judul sekaligus penekanan terhadap pesan yang ingin mereka sampaikan kepada audien. Latar belakang dari tema perkotaan yakni kondisi Kota Yogya yang memiliki berbagai persoalan yang kian hari kian bertambah, disadari maupun tidak.
Dalam sebuah kesempatan diskusi, Jamaluddin Latif mengatakan bahwa Yogyakarta sebagai rumah bagi masyarakat yang tinggal di dalamnya, semakin hari memiliki problem yang harus dicarikan solusinya bersama-sama.
Beberapa contoh persoalan yang ada yakni jalan-jalan Kota Yogya yang bertambah ramai dan potensi kemacetan semakin bertambah. Kemudian persoalan trotoar yang seringkali dipakai sebagai lahan parkir kendaraan, hingga pejalan kaki yang seharusnya memiliki hak akses malah dinomorduakan.
Masalah berikutnya menyangkut akses bagi para difabel. Seringkali para difabel harus ikut berkompetisi di jalanan yang semakin ramai. Persoalan terbaru yang memprihatinkan tentu kasus penembakan di Lapas Cebongan dan kemudian munculnya spanduk-spanduk yang menebarkan isu premanisme.
Melalui pertunjukan pantomim, isu-isu seputar perkotaan ini disuarakan oleh MALMIJE-JA. Tujuannya untuk mengajak audien supaya ikut merasakan bahwa Kota Yogya harus diberi perhatian lebih oleh masyarakat yang tinggal di dalamnya. Ibarat sebuah rumah tentu penghuninya mengharapkan sebuah kondisi yang nyaman untuk ditinggali. Begitu pula hubungan sebuah kota dengan masyarakat di dalamnya. MALMIME-JA mengangkat sebuah spirit ‘Kota untuk Manusia, Manusia untuk Sesamanya’.
Poster pertunjukan yang didesain oleh Timoteus Anggawan Kusno
Lalu siapa saja yang terlibat dalam MALMIME-JA?. Kelompok ini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai komunitas yang ingin membangun kepedulian bersama bagi Yogya. Antara lain komunitas difabel (SAPDA Yogyakarta), Mahasiswa Jurusan Arsitektur UGM (WEX ARCHITECTURE 2013), Komunitas Sepeda (Jogja Last Friday Ride), komunitas Homeschooling Yogyakarta, pantomimer, komunitas pejalan kaki, dan komunitas street art. Semua komunitas ini berproses bersama, berdiskusi, menyusun ide, menggarap kegelisahan ini menjadi karya pantomim dibawah asuhan sutradara Jamaluddin Latif.
MALMIJE-JA akan menyuguhkan berbagai adegan pantomim menarik mengenai perkotaan. Ada juga atraksi sepeda roda satu dari anak-anak homeschooling dan koreografi kursi roda dari komunitas SAPDA Yogyakarta.
Dari segi artistik, set panggung pertunjukan “Trotoar” akan digarap oleh para mahasiswa Jurusan Arsitektur UGM dengan menggunakan material daur ulang ramah lingkungan.
Jika penasaran, silakan datang ke pertunjukan pantomim MALMIME-JA “Trotoar” pada tanggal 30 April mendatang di Concert Hall TBY mulai pukul 19.00. Sampai bertemu di ruang pentas!
Gardika Gigih Pradipta
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Teater Gandrik Mainkan Gundala Gawat Di Taman Budaya Yogyakarta(20/04)
- Garis-Garis Warna Dalam Karya I Made Mahendra Mangku(19/04)
- Malang Film Festival ke-9, Kompetisi Sekaligus Temu Komunitas(18/04)
- Senin malam ini Jemek Ngudoroso di Tembi Rumah Budaya(15/04)
- Pagelaran Wayang Semalam Suntuk Peringati HUT ke-67 Lembaga Sandi Negara di Museum Sandi Yogyakarta(15/04)
- Bentara Budaya Yogyakarta Gelar Perdana Cong Idol(13/04)
- Selendang Merah, Persembahan Terakhir dari Trilogi Opera Jawa Karya Garin Nugroho(13/04)
- BACAAN ALAT EFEKTIF MENGENDALIKAN PIKIRAN ORANG(12/01)
- Selamat Natal 2006(22/12)
- MACAPATAN, SENI TRADISI LANGKA YANG TETAP RUTIN DISELENGGARAKAN DI Tembi(11/12)