Malang Film Festival ke-9: Kompetisi Sekaligus Temu Komunitas
Malang Film Festival, yang digagas dan diselenggarakan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Kine Klub Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), juga diisi dengan acara Temu Komunitas Film atau Kine Kampus di Indonesia.
Katalog Malang Film Festival 2013
Malang Film Festival (MAFI Fest), merupakan festival film yang digagas dan diselenggarakan secara rutin sejak 2004, oleh mahasiswa yang tergabung dalam Kine Klub Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pada tahun ini, MAFI Fest diselenggarakan pada tanggal 4 – 6 April 2013 di beberapa tempat yang terpusat di Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada festival tahun ke-9 ini MAFI Fest membuat sebuah konsep ruang yang menghadirkan para pembuat film di Indonesia, melalui program pemutaran selama festival; film kompilasi, pemutaran khusus, dan film tamu.
Sejak 2011 MAFI Fest melakukan kegiatan roadshow yang diselenggarakan sebelum festival berlangsung. Beberapa kota yang yang dikunjungi pada tahun ini yakni Yogyakarta, Palembang, Kendari, Mataram, Mojokerto, Tenggarong dan berakhir di Malang dengan diselenggarakannya Malang Film Festival.
Cuplikan shoot dari film penutup “Boncengan”, karya Julius Senoaji
Jika tahun sebelumnya program kompetisi MAFI Fest dibagi dalam kategori mahasiswa dan pelajar (yang dikhususkan film pelajar dari kota Malang), tahun ini membuka kategori untuk pelajar dari berbagai kota, dengan pengkategorian; film fiksi pendek pelajar dan film dokumenter pendek pelajar.
Perubahan kategori ini, menurut penjelasan Nashiru Setyawan, programer festival, sebagai upaya agar MAFI Fest memiliki karakter sebagai festival film, yang lebih memfokuskan lingkup festival sebagai ruang apresiasi bagi penggiat film yang lebih luas.
Adanya perubahan tiap tahun pada penyelenggaraan MAFI Fest, lanjut Nashiru, selalu merujuk pada perbaikan dan penyesuaian kebutuhan festival sebagai ruang yang fleksibel dalam mengeksibisi karya. Namun, perubahan itu tidak membuat penyelenggaraan MAFI Fest berkompromi dengan kualitas program yang disajikan.
Film yang masuk melalui program kompetisi sebanyak 103 buah. Jumlah itu terbagi atas: film fiksi pendek mahasiswa sejumlah 45, film fiksi pendek pelajar 26, dokumenter pendek mahasiswa 16, dan dokumenter pendek pelajar sebanyak 16. Sebanyak 3 film tidak lolos seleksi awal karena tidak memenuhi kriteria teknis.
Poster film kompilasi
Setelah melewati proses seleksi akhirnya MAFI Fest menetapkan 35 film yang diputar dalam bentuk kompilasi.
Pada 6 April 2013, di malam penghargaan, Malang Film Festival 2013 memberi apreasiasi terhadap;
Film terbaik dokumenter pendek pelajar: “Teladan Totum Pro Perte” karya Suryo Buwono (Yogyakarta), film terbaik dokumenter pendek mahasiswa: “Gendang Beleq” karya Deri Fifiyan (Malang), film terbaik fiksi pendek pelajar: “Lawuh Boled” karya Misyatun (purbalingga), dan film terbaik fiksi pendek mahasiswa: “Ayah atau Ibu” karya Dimas Andhika P (Kediri).
Selain itu ada penghargaan untuk karya-karya terbaik dari Kota Malang melalui program Malangan; film dokumenter pendek kategori Arek Malang adalah “Kong Asong” karya Riska Febry Indriani (Batu) dan “Smandaku karya” Arief Lukman Hakim (Malang) merupakan film fiksi pendek kategori Arek Malangan.
Malang Film Festival ke-9 itu juga diisi dengan acara Temu Komunitas Film atau Kine Kampus di Indonesia. Sejak tahun lalu acara ini digelar, dan diteruskan pada festival tahun ini. Pada tahun 2012, MAFI Fest memfasilitasi 7 komunitas film atau Kine Kampus yang berasal dari; Universitas Airlangga- Surabaya, Aceh, Yogyakarta, Semarang, Solo, Palu, Purbalingga. Tahun 2013 ini pada 5 April lalu, hadir beberapa komunitas yang semakin beragam di program Temu Komunitas, yaitu; Palembang, Yogyakarta, Jember, Universitas Bina Nusantara-Jakarta, Probolinggo, Mojokerto, Purwokerto.
Temu komunitas Kine Kampus di rumah susun kampus UMM
Malam penghargaan dan penutupan Malang Film Festival 2013, yang bertempat di Theater Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), memutar “Boncengan” menjadi film penutup yang menyegarkan untuk penonton. Riuh tepuk tangan dan tawa penonton diakhir film menjadi pengantar pulang.
Alia Damaihati
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Selamat Natal 2006(22/12)
- MACAPATAN, SENI TRADISI LANGKA YANG TETAP RUTIN DISELENGGARAKAN DI Tembi(11/12)
- KARAKTERISTIK PEMANDANGAN PANTAI DI BANTUL(04/12)
- BERINGIN SOEKARNO(29/10)
- Rumah Budaya Tembi libur(20/10)
- AIR MANCUR YOGYA(13/10)
- KARNAVAL HADHEGING NGAYOGAKARTA(24/09)
- JOGJA RAMAI ATAU JOGJA MACET(17/09)
- SEPEDA DIANTARA KENDARAAN BERMOTOR(11/09)
- MENAGIH JANJI DENGAN DEMO(29/08)