Malam Ini Di Tembi Rumah Budaya
Membaca Puisi Membaca Indonesia

Acara ini diselenggarakan Komunitas Menuju Indonesia Bermartabat (MIB) kerjasama dengan Tembi Rumah Budaya, dalam kaitan Kebangkitan Nasional 2013. Dalam acara yang diberi tajuk ‘Membaca Puisi Membaca Indonesia” Mahfud MD akan memberikan pidato kebudayaan.

Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi
Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi

Beberapa tokoh yang dikenal secara nasional di bidangnya masing-masing akan membaca puisi dalam acara ‘Membaca Puisi Membaca Indonesia’ Selasa, 14 Mei 2013, Pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, Jl. Parangtritis Km 8,5, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Para tokoh yang akan membaca puisi, Sri Sultan Hamengku Buwana X, Gubernur DIY; Abdul Haris Semendawai, Ketua LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), Siti Noor Leilla, Ketua Komnas HAM; dan Butet Kertaredjasa, seniman.

Acara ini diselenggarakan Komunitas Menuju Indonesia Bermartabat (MIB) kerjasama dengan Tembi Rumah Budaya, dalam kaitan Kebangkitan Nasional 2013. Dalam acara yang diberi tajuk ‘Membaca Puisi Membaca Indonesia” Mahfud MD akan memberikan pidato kebudayaan.

Jadi, Mahfud MD lebih akan Membaca Indonesia dan tokoh yang lain membaca puisi karya dari beberapa penyair Indonesia.

Butet Kertaredjasa, seorang seniman yang piawai pentas monolog dan seorang aktor teater handal dari Yogyakarta akan membacakan puisi karya Taufiq Ismail yang berjudul ‘Kembalikan Indonesia Padaku’. Butet bukan hanya sekadar membaca, melainkan akan merespon secara kreatif puisi yang dibacakan .

“Saya baca puisinya Taufiq Ismail, tapi selanjutnya aku akan melakukan improvisasi atas puisi itu. Membaca puisi ala "sampakan". Puisi asli sebagai kerangka, yang kemudian merangsang pembacanya utk "mencipta" secara spontan. Kesenian yang baik dan kuat, termasuk puisi, menurutku, ketika ia bisa memberikan inspirasi untuk penciptaan2 berikutnya” kata Butet Kertaredjasa melalui inbox facebooknya.

Panitia memberikan kepada para pembaca beberapa puisi karya dari penyair Indonesia, yang memberikan imajinasi tentang kondisi Indonesia. Puisi-puisi itu ialah ‘Selamat Pagi Indonesia’ karya Sapardi Djoko Damono, ‘Perempuan-Perempuan Perkasa’ karya Hartoyo Andangjaya, ‘Kembalikan Indonesia Padaku’ karya Taufiq Ismail, ‘Orang-orang miskin’, ‘Sajak Sebatang Lisong’, ‘Sajak Bulan Mei 1998 Di Indonesia’ karya Rendra, ‘Negeri Bedebah’ karya Adhi Massardi dan puisi karya K.H.A Mustofa Bisri yang berjudul ‘Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana’.

Abdul Haris Semendawai, Ketua LPSK
Abdul Haris Semendawai, Ketua LPSK

Abdul Haris Semendawai, ketua Lembaga Penjamin Saksi dan Korban (LPSK) akan membacakan dua puisi yang berjudul ‘Selamat Pagi Indonesia’ karya Sapardi Djoko Damono dan puisi karya K.H.A Mustofa Bisri yang berjudul ‘Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana’

Umi Kulsum, salah seorang panitia penyelenggara menyebutkan bahwa surat untuk Sultan HB X sudah disampaikan pada sekretaris pribadinya, dan masih menuggu konfirmasi.

Mengawali acara ‘Kebangkitan Nasional 2013 ‘Membaca Puisi Membaca Indonesia’ akan dipentaskan seni tradisi Srandul ‘Suketeki’ dari Karangmojo, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta dengan lakon ‘Demang Ketendang’.

“Sebut saja, pementasan Srandul ini sebagai introduksi acara Membaca Puisi Membaca Indonesia,” kata Kusumo Prabowo koordinator acara.

Kebangkitan Nasional sesungguhnya merupakan kebangkitan budaya dari seluruh komponen masyarakat. Karena tanpa memiliki kebudayaan, atau mengabaikan kebudayaan, artinya negara tidak menghormati bangsanya sendiri.

Maka, kegiatan Membaca Puisi Membaca Indonesia untuk mengingatkan kita semua, bahwa sebagai bangsa, lebih-lebih sebagai pemimpin, kita tidak boleh melalaikan kebudayaan.

Poster Membaca Puisi Membaca Indonesia
Poster Membaca Puisi Membaca Indonesia

Ons Untoro



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta