Lebaran, Semua Jadi Lebih Hidup

Setiap Lebaran tiba, semua elemen masyarakat dibuat sibuk menyambutnya, termasuk tahun ini. Mulai dari para buruh yang menerima Tunjangan Hari Raya, segala transportasi dan jalanan menjadi macet, tempat hiburan dipenuhi wisatawan, toko-toko disesaki manusia yang hendak belanja, kue dan sirup Lebaran bertebaran di mana-mana, orang saling berkunjung, meminta maaf hingga acara halal-bihalal, dan masih banyak kegiatan yang lebih hidup di saat Lebaran tiba.

Bisa dipastikan jalanan utama, baik pantura, jalur tengah, jalur selatan, jalur alternatif hingga jalur-jalur tikus dipenuhi mobil dan motor orang yang mudik di kampung. Hampir semua jalan utama selama mudik dan arus balik menjadi lebih hidup dan bahkan ekstrem ke macet. Apalagi jalur menuju tempat-tempat wisata, tidak ada bedanya dengan jalan-jalan utama. Semua orang yang bekerja di kota besar, tumplek blek merayakan Lebaran di kampung halaman. Mereka berbaur berbarengan di jalan-jalan yang dilalui sehingga macet tidak bisa terhindarkan.

Begitu pula, kampung-kampung dan desa-desa, yang pada hari biasa ibaratnya sepi tanpa penghuni, dapat dipastikan akan lebih meriah di hari Lebaran. Semua sanak keluarga yang merantau di kota besar bisa pulang kampung dan meramaikan suasana desa. Perputaran uang di desa meningkat drastis. Banyak mobil dan motor keluar masuk desa. Banyak orang bersilaturahmi antar rumah dan kampung. Banyak anak-anak kecil senang karena banyak menerima uang pitrah. Makanan dan minuman bertebaran di setiap meja di setiap rumah. Orang yang senang bersilaturahmi dijamin tidak akan kelaparan selama Lebaran.

Lebaran, Semua Jadi Lebih Hidup

Tempat-tempat wisata banyak diserbu oleh para wisatawan yang melakukan wisata bersama sanak keluarga. Banyak obyek wisata alam, seperti pantai, gunung, gua, telaga, danau diserbu wisatawan yang berlebaran. Begitu pula wisata buatan seperti kebun binatang, kolam renang, wisata di alun-alun, dan berbagai obyek wisata lainnya dipenuhi oleh orang yang merayakan Lebaran. Mereka biasanya berkumpul-kumpul bersama sanak famili setelah setahun tidak bertemu. Orang-orang yang berwisata di berbagai obyek wisata ini biasanya banyak menghabiskan uang, sehingga perputaran uang di obyek wisata juga banyak.

Akomodasi di tempat wisata seperti hotel dan penginapan juga laris manis. Walaupun harga kamar sudah dinaikkan, tetapi tetap saja kamar-kamar hotel habis diboking oleh wisatawan yang melakukan wisata. Apalagi hotel-hotel di tempat wisata, seperti Yogyakarta selalu penuh di saat-saat Lebaran.

Dampak Lebaran sungguh luar biasa. Segala transportasi menjadi sibuk. Tiket pesawat dan kereta api jauh-jauh hari sudah lama dipesan. Biarpun harga tiket melambung tinggi, tetapi tetap saja tiket angkutan tersebut habis. Begitu pula angkutan-angkutan darat dan laut, seperti bus dan kapal, saat mudik dan arus balik selalu dipenuhi penumpang. Mobil dan motor juga jauh lebih banyak yang melakukan perjalanan jauh antar kota, provinsi, bahkan antar pulau. Maka tidak ayal jika kendaraan jenis ini yang banyak mengalami kecelakaan dan membawa korban, setiap Lebaran tiba.

Lebaran, Semua Jadi Lebih Hidup

Setiap Lebaran tiba bisa membuat uang ratusan trilyun berputar di seluruh Indonesia. Uang tersebut digunakan orang-orang yang merayakan Lebaran. Perputaran uang dipakai untuk transportasi, wisata, membeli pakaian, bingkisan Lebaran, dibagi-bagi ke sanak famili, hingga ditabung. Usai Lebaran, mereka kembali beraktivitas seperti biasanya dan akan terulang kembali setahun mendatang di saat yang sama, yakni Lebaran. Memang Lebaran membuat semua orang menjadi lebih hidup.

Suwandi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta