Karyawan PT Astra Internasional Jakarta Belajar Budaya di Tembi
Hasil karya mereka, baik berupa lukisan wayang dan kain batik, boleh dibawa pulang untuk kenang-kenangan, sebagai tanda mereka telah belajar budaya di Tembi. Anda ingin mencoba juga?
Karyawan PT Astra Internasional Jakarta belajar tari di Ruang Mrican
Pada Kamis, 4 Juli 2013 rombongan karyawan PT Astra Internasional Jakarta belajar budaya di Tembi Rumah Budaya. Ada sekitar 160 orang belajar melukis wayang, membatik, dan menari, sesuai dengan minat masing-masing. Setiap kelompok maksimal terdiri dari 7 peserta. Mereka belajar diselingi dengan humor dan canda-ria, yang menandakan mereka senang mengikuti kegiatan ini.
Melukis wayang dipandu oleh Herjaka dan Sartono. Mereka menggambar tokoh wayang, seperti Bagong, Gareng, atau Togog. Ada juga yang menggambar hewan dan kartun. Bagi yang menggambar wayang, bisa dilakukan dengan mencontoh gambar atau menjiplak gambar yang sudah ada. Lalu mereka melukis dengan cat air di atas kanvas berukuran 20 cm x 25 cm. Kegiatan dilakukan di Galeri Purworejo.
Karyawan PT Astra Internasional Jakarta mencoba membatik di Ruang Sagan
Sementara kegiatan menari difokuskan di area Mrican. Pemandunya adalah Sekar dan Nyoman. Mereka diajari gerak-gerak sederhana tari kontemporer. Dari jauh terdengar suara “Ha…e, ha…e” berulang-ulang di antara gerak tari-tariannya. Mereka sangat senang dan menikmati kegiatan tari ini.
Untuk kegiatan membatik dipandu oleh Ahyar, pembatik profesional dari Imogiri, Bantul. Mereka diajarkan langsung membatik dari pola yang sudah dibuat, baik berbentuk hewan, bunga, atau hiasan lainnya. Mereka membatik di atas kain batik berukuran 20 cm x 20 cm dengan menggunakan canting. Usai membatik, proses pencelupan dan pewarnaan dilakukan Oleh: Tembi, namun peserta boleh melihatnya.
Melukis wayang di Galeri Purworejo
Mereka juga berkesempatan melihat-lihat koleksi museum Tembi dan berkeliling melihat fasilitas yang ada di Tembi, seperti rumah penginapan tradisional, belik, amphiteater, dan perpustakaan. Ada juga yang bermain gamelan. Sebelum pulang, mereka juga berkesempatan mencicipi makanan tradisional yang disajikan di pendopo, seperti jenang sungsum, lumpia, dan ketela.
Hasil karya mereka, baik berupa lukisan wayang dan kain batik, boleh dibawa pulang untuk kenang-kenangan, sebagai tanda mereka telah belajar budaya di Tembi. Anda ingin mencoba juga? Silakan datang ke Tembi secara individu maupun rombongan.
Melukis wayang di Galeri Purworejo
Suwandi
Foto:Barata
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Landung Membaca Esai untuk Bol Brutu(03/02)
- Catatan Singkat dari Peluncuran Buku How Brutu Are You(02/02)
- SMA De Britto Belajar Budaya di Tembi(01/02)
- Faith, Spirit And Power Dari Amir Gozali Di Tembi Rumah Budaya(11/07)
- Yogyakarta Gamelan Festival 2013 Bertemunya kembali Gamelan Players dan Gamelan Lovers(11/07)
- Gadis Kecil Itu Bermain Cello Dalam Children In Concert Tata, Cello, dan Musiknya(10/07)
- Drama Musikal Timun Mas Andalkan Video Mapping(09/07)
- Pondok Pesantren Bodho Al Abyan Belajar Budaya di Tembi(09/07)
- Tradisi Menguras Enceh, Berharap Dapat Berkah(08/07)
- Sebuah Diskusi Tentang Yogyakarta Dalam Kehidupan Budaya(08/07)