Cerita dari Jazz Gunung 2013 (1): Indahnya Jazz Merdunya Gunung

Berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, panggung Jazz Gunung memang menawarkan sensasi yang unik dalam menikmati musik jazz. Udara yang begitu dingin di Gunung Bromo berpadu dengan pertunjukan musik Jazz yang menghangatkan suasana.

Pergelaran Jazz Gunung 2013 di Gunung Bromo, 21-22 Juni foto: Gardika Gigih Pradipta
Perpaduan antara hawa dingin menyengat
di malam hari dengan kehangatan musik jazz

Pergelaran Jazz Gunung kembali digelar Jumat dan Sabtu 21-22 Juni 2013 di panggung terbuka Java Banana Bromo, Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur. Jazz Gunung yang rutin digelar setiap tahun sejak 2009 telah memasuki edisi kelima dengan mengusung tagline “Indahnya Jazz, Merdunya Gunung”.

Berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, panggung Jazz Gunung memang menawarkan sensasi yang unik dalam menikmati musik jazz. Udara yang begitu dingin di Gunung Bromo berpadu dengan pertunjukan musik Jazz yang menghangatkan suasana.

Pergelaran Jazz Gunung 2013 di Gunung Bromo, 21-22 Juni foto: Gardika Gigih Pradipta
Panggung terbuka di ketinggian 2.000 meter

Untuk mencapai panggung terbuka Java Banana, audien yang berasal dari luar Bromo harus menempuh perjalanan kira-kira satu setengah jam dari Kota Probolinggo melalui Jalan Raya Bromo dengan jalan yang menanjak dan berliku. Java Banana berada kira-kira 5 kilometer sebelum Cemoro Lawang yang merupakan gerbang utama menuju kawasan Bromo. Perlu sedikit perjuangan untuk sampai ke venue Jazz Gunung, namun sesampainya di sana pemandangan indah dan segarnya udara pegunungan membayar itu semua.

Sigit Pramono, Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) yang merupakan salah satu penggagas sekaligus pemilik Java Banana, menceritakan sedikit kisah tentang Jazz Gunung. Saat memberikan sambutan pada hari pertama Jazz Gunung, Sigit Pramono menjelaskan kepada para audien bahwa panggung terbuka Java Banana diapit Gunung Pundak yang berada tepat di belakang panggung dan Gunung Lingga di sisi sebelah kiri. “Itulah makanya ini disebut dengan Jazz Gunung. Itulah keindahan dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang bisa kita nikmati,” tutur Sigit.

Pergelaran Jazz Gunung 2013 di Gunung Bromo, 21-22 Juni foto: Gardika Gigih Pradipta
Sigit Pramono, yang punya gawe, memberikan sambutan

Setelah Sigit Pramono menjelaskan gunung ‘Pundak Lembu’, Butet Kartaredjasa yang menjadi pembawa acara Jazz Gunung 2013 bersama Alit dan Gundi langsung memberi tanggapan jenaka sedikit menyinggung isu politik. “Gunung Pundak Lembu, mengandung Sapi tapi lokal,” katanya yang langsung disambut tawa dari para audien. Setelah itu Butet menyapa audien dengan sebutan 'Jamaah Al-Jazziyah'. Kata Butet, para audien Jazz Gunung dari tahun ke tahun sudah memiliki julukan tetap, yakni Jamaah Al-Jazziyah, sebuah nama yang unik dan menggelitik.

Jazz Gunung tahun ini menyuguhkan berbagai sajian menarik, tidak hanya penampilan dari para musisi jazz kenamaan Tanah Air namun juga menyajikan berbagai kesenian tradisional.

Pergelaran Jazz Gunung 2013 di Gunung Bromo, 21-22 Juni foto: Gardika Gigih Pradipta
Yovie Widiyanto tampil di hari pertama, mengenakan pakaian hangat lengkap

Penyanyi jazz cantik Sierra Soetedjo, Yovie Widiyanto Fusion, Bandanaira Duo, Rieka Roslan, Barry Likumahuwa Project, Balawan & Batuan Ethnic Fusion, Djaduk Ferianto dan kawan-kawan yang tergabung dalam Ring of Fire merupakan beberapa nama yang mengisi rangkaian program Jazz Gunung 2013. Selain itu rangkaian Jazz Gunung 2013 juga menampilkan Jathilan, Blambangan Artschool yang menyuguhkan musik tradisi Banyuwangi dan Kramat Ensemble dari Pamekasan yang menyuguhkan musik tradisi Madura.

Banyak sekali cerita dari Jazz Gunung 2013 dari hari pertama hingga penampilan Barry Likumahuwa Project sebagai penutup program Jazz Gunung hari kedua. Simak terus liputannya di hhttps://tembi.net/

Naskah dan foto:Gardika Gigih Pradipta



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta