Kursus ini memakai sitem jarak jauh, dengan mengandalkan bahasa teks. Oleh karenanya teks yang di online kan diusahakan komunikatif, dengan memakai dua macam notasi, yaitu Pentatonik(lima tangga nada, memakai nada suara Gamelan) dan Diatonik (tujuh tangga nada, memakai nada suara Piano, Gitar, seruling atau alat music bernada diatonik lainnya)
Dengan menampilkan dua notasi tersebut diharapakn para peserta kursus dapat memilih teks yang disediakan sesuai dengan kemampuan dalam membaca not, baik itu notasi pentatonik atau pun notasi diatonik, sehingga dapat membantu kelancaran dalam proses belajar.
Pada kursus Tingkat Dasar ini disediakan 10 materi Tembang Macapat, yang akan diberikan satu bulan sekali, selama sepuluh bulan. Setelah sepuluh materi tersebut di online kan, artinya bahwa Kursus Tembang Macapat Tingkat Dasar telah selesai. Para peserta yang mengikuti kursus secara intensif, berkesinambungan dan menguasai sepuluh tembang dengan baik dan benar, dinyatakan telah lulus dalam mengikuti Kursus Tembang Macapat Tingkat Dasar.
Berkaitan dengan tanda kelulusan, peserta yang ingin mendapatkan Partisara (sertifikat) Kursus Tembang Macapat Tingkat Dasar secara resmi dari TembiRumah Budaya, dapat datang di Kantor TembiRumah Budaya yang beralamatkan di Jalan Parangtritis Km 8,4 Sewon Bantul Jogyakarta, telpon (0274)368000. Tentu saja dengan pembuktian bahwa yang bersangkutan benar-benar dapat menyanyikan sepuluh tembang yang telah di on line kan.
Kursus ini dibuka untuk umum dan gratis. Bagi yang berminat mengikuti Kursus, baik secara perorangan ataupun kelompok, dapat langsung bergabung di rubrik ini.
Pada Edisi ke Sembilan ini tembang yang dipakai untuk belajar adalah tembang Megatruh dengan jenis lagu Laranangis bernada Pelog Barang dengan syair berikut ini:
Sigramilir sang gethek sinangga bajul
kawandasa kang njageni
Ing arsa miwah ing punglur
tanapi ing kanan-kering
kang gethek lampahnya alonterjemahan :
segera berangkatlah sebuah perahu bamboo yang di sangga oleh buaya
40 ekor buaya yang menjaga
di depan dan di belakang
serta di kanan dan kiri
perahu bambu berjalan pelan
Tembang satu pada tersebut adalah cuplikan dari kisah Jaka Tingkir ketika dalam perjalanan menuju kraton Demak Bintoro. Perahu bambu yang ditumpangi Jaka Tingkir di topang dan dijaga oleh 40 buaya yang berada di empat penjuru mata angin. Pelan tapi pasti, perahu bambu tersebut sampai di titik tujuan yaitu kraton Demak Bintoro
Walaupun tembang Megatruh Laranangis di atas mengacu pada nada gamelan pelog laras barang, dalam membawakan tembang macapat tidak harus sama dengan nada gamelan. Tinggi rendahnya nada dapat disesuaikan dengan kemampuan suara penembang. Karena pada dasarnya tembang macapat tidak diiringi dengan gamelan.
Selanjutnya dibawah ini ditampilkan teks tembang dengan menggunakan notasi diatonis. Cara menembangkannya dapat dipandu dengan instrumen musik diatonis yang berupa Piano, Gitar atau yang lain. Nada dasar disesuaikan dengan tinggi rendahnya suara.
Dengan demikian kekurangan telah dilengkapi
herjaka HS
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya