Abot Sing Nandhang Tinimbang Sing Nyawang
Orang yang menjalani atau tertimpa sesuatu (tanggung jawab/bencana) memang merasa lebih berat, sengsara, ribet, dan sebagainya dibandingkan dengan orang yang melihat atau menonton.
Pepatah Jawaini secara harafiah berarti berat yang menjalani (terkena: tanggung jawab, bencana, dan sebagainya) dibanding yang melihat (menonton).
Orang yang menjalani atau tertimpa sesuatu (tanggung jawab/bencana) memang merasa lebih berat, sengsara, ribet, dan sebagainya dibandingkan dengan orang yang melihat atau menonton.
Orang yang melihat umumnya hanya menduga-duga tentang apa yang dirasakan oleh orang yang yang dilihatnya. Sementara orang yang menjalani atau tertimpa sesuatu akan merasakan betapa berat dan tidak mudah. Orang yang melihat, yang memang tidak mengalami sendiri akan hal yang dilihatnya, umumnya secara riil memang belum punya gambaran atau referensi tentang seberapa dalam dan jauhnya derita atau tanggung jawab yang harus dipikul orang yang dilihatnya.
A.Sartono
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Midak Telek Ora Penyek(14/11)
- Durung Cundhuk Acandhak(06/11)
- Wong Lanang Kemangi(29/10)
- Tandange Kaya Sikatan Nyamber Walang(23/10)
- Bisa Dadi Sapu Kawat(14/10)
- Klenting Wadah Masin(08/10)
- Jireh Getih Wedi Mati(01/10)
- Nggajah Elar Tanpa Srati(26/09)
- Sapa Budi Candhala Wahyune Bakal Sirna(21/09)
- Kena Cepet Nanging Aja Ndhisiki, Kena Pinter Nanging Aja Ngguroni, Kena Takon Nanging Aja Ngrusuhi(11/09)