Sela Pesalatan Tegalrejo, Salah Satu Peninggalan Pangeran Diponegoro

Author:editortembi / Date:20-03-2014 / Batuan tersebut dinamakan Sela Pesalatan Pangeran Diponegoro karena dipercayai oleh warga setempat bahwa dulu batuan tersebut pernah digunakan sebagai alas kaki Pangeran Diponegoro ketika ia melakukan wudhu, sebelum salat.

Salah satu Sela Pesalatan P. Diponegoro yang digulingkan ke dalam parit oleh orang tidak bertanggung jawab, difoto: Jumat, 14 Maret 2014, foto: a.sartono
Salah satu Sela Pesalatan P Diponegoro 
yang digulingkan ke dalam parit

Sela Pesalatan Pangeran Diponegoro terletak di Kampung Tegalrejo, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyarkarta. Lokasi Sela Pesalatan ini dapat dijangkau melalui Tugu Yogya ke arah barat (arah Godean). Setelah sampai di pertigaan Jati Kencana, ambil arah ke kiri (selatan) atau arah ke Wirobrajan. Sebelum sampai di Pompa Bensin Tegalrejo akan ditemukan sebuah gang ke arah barat (kanan). Ikuti gang tersebut hingga menemukan kompleks makam Kampung Tegalrejo. Lokasi batu atau Sela Pesalatan Pangeran Diponegoro terletak di sisi utara makam tersebut pada jarak sekitar 100 meter. Batu yang dimaksud terletak di tengah areal persawahan di wilayah tersebut.

Secara keseluruhan jumlah Sela Pesalatan Pangeran Diponegoro berjumlah empat buah. Satu buah berupa batu dengan bentuk tidak beraturan (tanpa sentuhan tangan manusia), satu buah berbentuk bulat namun dengan pahatan yang kasar. Sedangkan dua buah lainnya berbentuk persegi dengan pola takikan atau pahatan menjorok ke dalam di bagian tengahnya dengan pola tertentu seperti pola-pola takikan dalam sebuah yoni.

Kedua batu berbentuk persegi ini sekarang tidak lagi in situ (di tempat aslinya) karena digulingkan orang tak dikenal dan sekarang berada dalam posisi terbalik. Keterangan ini disampaikan oleh Poniman (70) dan Antonia Mugiyem (65), orang yang bertugas merawat batuan tersebut.

Salah satu Sela Pesalatan P. Diponegoro berbentuk persegi yang digulingkan ke dalam parit oleh orang yang tidak bertanggung jawab, difoto: Jumat, 14 Maret 2014, foto: a.sartono
Sela Pesalatan P Diponegoro berbentuk persegi

Kemungkinan besar kedua batu persegi tersebut merupakan yoni, asana, atau lapik arca. Museum Pangeran Diponegoro memiliki cukup banyak koleksi yoni atau lapik arca yang diduga merupakan koleksi dari Pangeran Diponegoro. Dengan demikian, tidak aneh jika batuan di Tegalrejo tersebut dikaitkan dengan sosok Pangeran Diponegoro. Kebetulan juga letak batuan tersebut tidak jauh dari Museum Pangeran Diponegoro yang dulu merupakan kompleks rumah kediaman Pangeran Diponegoro.

Sela Pesalatan Pangeran Diponegoro yang berbentuk tidak beraturan memiliki ukuran panjang sekitar 90 cm, lebar sekitar 30 cm, dan kenampakan di atas permukaan tanah sekitar 48 cm. Sedangkan Sela Pesalatan Pangeran Diponegoro yang berbentuk bulat memiliki diameter sekitar 80 cm dan kenampakan di atas permukaan tanah sekitar 28 cm. Batu berbentuk bulat ini tampaknya juga sudah dalam kondisi terbalik sehingga yang tampak di atas permukaan tanah adalah bagian alas atau pantatnya. Kemungkinan besar batu bulat ini merupakan batu yang berbentuk seperti lumpang dengan mulut yang cukup lebar.

Poniman (70) dan Antonia Mugiyem (65) orang yang bertugas merawat Sela Pesalatan P Diponegoro, difoto: Jumat, 14 Maret 2014, foto: a.sartono
Poniman (70) dan Antonia Mugiyem (65), 
yang bertugas merawat Sela Pesalatan P Diponegoro

Dua buah batu atau Sela Pesalatan yang lain yang berbentuk persegi memiliki ukuran nyaris sama. Satu batu persegi di sisi barat memiliki ukuran 50 cm x 50 cm pada bagian alas atau pantatnya. Sedangkan permukaan batuan ini tidak tampak karena telah digulingkan dan sekarang posisinya berada di tengah aliran parit irigasi.

Sela Pesalatan yang berbentuk persegi yang lainnya terletak agak ke timur dengan posisi juga terbalik. Batu persegi kedua ini pun berada di tengah aliran irigasi. Ukuran batuan ini adalah 47 cm x 47 cm dan tingginya sekitar 40 cm.

Batuan tersebut dinamakan Sela Pesalatan Pangeran Diponegoro karena dipercayai oleh warga setempat bahwa dulu batuan tersebut pernah digunakan sebagai alas kaki Pangeran Diponegoro ketika ia melakukan wudhu, sebelum salat. Oleh karena itu batuan tersebut dinamakan Sela Pesalatan. Istilah sela dalam bahasa Jawa sama artinya dengan batu.

Suasana areal persawahan tempat Sela Pesalatan P Diponegoro berada, difoto: Jumat, 14 Maret 2014, foto: a.sartono
Area persawahan tempat Sela Pesalatan P Diponegoro berada

Lokasi keempat batu itu diduga dulu merupakan tempat yang dinamakan Selorejo. Nama Selorejo itu mengindikasikan bahwa di tempat tersebut terdapat sela atau batu. Sedangkan rejo mengandung pengertian sebagai sejahtera atau makmur. Jadi Selorejo tempat dimana Pangeran Diponegoro dulu sering bersemadi, kemungkinan besar lokasinya memang berada di sekitar Sela Pesalatan tersebut.

Naskah & foto: A. Sartono

Ensiklopedi Situs

Comments

air jordan shoes (not verified) / Mon, 03/24/2014 - 18:09

You did the great work writing and revealing the hidden beneficial features of blog.
air jordan shoes http://cheapshoesforsale.yolasite.com/

air jordan shoe... (not verified) / Mon, 03/24/2014 - 18:09

Top post, I look forward to reading more. Cheers.
air jordan shoes black http://airjordanshoesblack.yolasite.com/

Post new comment

Latest News

  • 25-03-14

    Aku dan Celloku, Cer

    Malam itu Indra tidak sendirian di panggung. Andika Dyaniswara menjadi pianis pengiring sejak awal konser. The Swan dari The Carnival of the Animals... more »
  • 25-03-14

    'Sumantri Gugah

    Sumantri menangis, memeluk dan menciumi adiknya yang sudah tidak bernyawa. Baru terasa sekarang, bahwa sesungguhnya Sumantri sangat mencintai adiknya... more »
  • 25-03-14

    Ayo Lawan! Teriak En

    Lirik lagu karya Encik Krishna memang berbeda dengan kebanyakan lagu pop yang mendayu-dayu. Meski tidak puitis, liriknya enak didengar saat dilagukan... more »
  • 24-03-14

    Barnabas Sarikrama.

    Judul : Barnabas Sarikrama. Orang Indonesia Pertama Penerima Bintang Kepausan  Penulis : St. S. Tartono  Penerbit : Yayasan Pustaka... more »
  • 24-03-14

    Denmas Bekel 24 Mare

        more »
  • 24-03-14

    Siswa-siswi Mentari

    Selama 5 hari mereka juga diajak untuk merasakan suasana malam di pedesaan dengan menginap di Tembi Rumah Budaya. Rumah-rumah ala pedesaan... more »
  • 24-03-14

    Kisah Affandi dari P

    Kisah mengenai Affandi yang dituturkan oleh Pak Djon, ditulis menjadi buku oleh dua perupa, Hendro Wiyanto dan Hari Budiono, dengan judul “Dia Datang... more »
  • 22-03-14

    Panggung ARTE 2014 D

    Cukup dengan ongkos 100 ribu rupiah saja untuk menikmati pertunjukan musik selama 3 hari berturut-turut dengan musisi terpilih tentunya murah.... more »
  • 22-03-14

    Permainan Sodoran di

    Latihan perang tombak ini dilakukan di atas kuda. Sodoran atau Watangan di samping digunakan untuk melatih keterampilan pasukan tombak juga dilakukan... more »
  • 22-03-14

    Rezeki Orang Wuku Wu

    Orang Wuku Wukir pandai memimpin dan pemurah, namun inginya selalu memerintah dan tidak setia. Agar terhindar dari mara bahaya, orang Wuku Wukir... more »