Seri Alat Dapur, Lumpang-Alu Penumbuk Beras yang Beralih Fungsi (2)
Author:kombi / Date:30-10-2013 / Tag: Ensiklopedi Aneka Rupa / Aneka RupaSeri Alat Dapur, Lumpang-Alu Penumbuk Beras yang Beralih Fungsi (2)
Monumen Nasional (Monas) di Jakarta tidak terlepas dari simbol lumpang dan alu. Bangunan lumpang disimbolkan di bagian bawah yang melebar, sementara alu disimbolkan dengan bangunan menjulang tinggi ke atas.
Lumpang dan alu koleksi Museum Tembi
Pada zaman dahulu masyarakat Jawa menganggap lumpang dan alu juga sebagai simbol kesuburan. Lumpang-alu diibaratkan sebagai lingga yoni dalam istilah arkeologi. Lingga yoni yang bertemu akan menghasilkan kesuburan.
Monumen Nasional (Monas) di Jakarta juga tidak terlepas dari simbol lumpang dan alu. Bangunan lumpang disimbolkan di bagian bawah yang melebar, sementara alu disimbolkan dengan bangunan menjulang tinggi ke atas.
Pada perkembangan dewasa ini, lumpang sudah sangat jarang dipakai untuk menumbuk gabah menjadi beras, tapi untuk menumbuk beras menjadi tepung. Sebagai alat dapur, lumpang dan alu juga dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga untuk menumbuk bahan dapur lainnya, misalnya membuat sambal pecel, menumbuk kacang tolo untuk dijadikan makanan pelas, atau ramuan jamu tradisional.
Pada masyarakat pedesaan di Jawa, sampai sekarang masih banyak dijumpai lumpang-alu. Pemakai yang sering menggunakan alat ini adalah para penjual makanan yang sudah masak, seperti penjual nasi pecel. Namun di perkotaan sudah sulit ditemukan alat dapur ini. Di kota-kota besar, alat dapur yang berfungsi untuk menumbuk atau melumatkan bumbu dapur sudah digantikan oleh alat-alat modern yang menggunakan tenaga listrik, misalnya blender.
Lumpang dan alu koleksi Museum Tembi
Jika membutuhkan bumbu dapur yang harus ditumbuk sementara di dapur tidak alat tersebut, biasanya ibu rumah tangga di kota membeli bahan jadi, misalnya bumbu pecel. Mereka merasa lebih praktis membeli bumbu jadi daripada harus membuat sendiri.
Naskah & foto:Suwandi
Ensiklopedi Aneka Rupa Source Link: JakartaLatest News
- 15-03-14
Rabu Pahing Ini Oran
Primbon Dewa yang menaungi Wuku Landep adalah Batara Mahadewa. Orang Wuku Landhep tajam daya ingatnya, dapat dijadikan sebagai tempat bertanya dan... more » - 15-03-14
Pasinaon Basa Jawa K
Pasinaon Basa Jawa Memang jika dibandingkan dengan zaman dulu, tataran tutur bahasa Jawa di zaman sekarang lebih ringkas. Kamus Unggah-Ungguh... more » - 15-03-14
Kiat Membaca Cepat d
Berita Budaya Kegiatan berbahasa meliputi empat komponen pokok, yakni membaca, bicara, menyimak, dan menulis. Untuk urusan membaca sendiri dapat... more » - 15-03-14
Siwur, Alat Dapur da
Aneka Rupa Namun pada masyarakat Jawa tempo dulu, siwur juga bisa berfungsi lain, yakni sebagai properti untuk membuat nini thowong, pertunjukan... more » - 14-03-14
ARTE 2014 dengan Tem
Sukses dengan festival pertama ARTE 2013 dengan 32 ribu pengunjung dan ratusan karya yang dikirim para seniman Tanah Air, festival yang digelar untuk... more » - 14-03-14
Riwayat KH Ahmad Dah
Karena KH Ahmad Dahlan sangat berjasa bagi bangsa Indonesia dan sekaligus seorang tokoh yang ikut dalam pergerakan nasional, maka kisah pribadinya... more » - 14-03-14
Batara Sambu
Dalam sejarah hidupnya, Batara Sambu pernah turun ke dunia dan menitis kepada Sri Maharaja Maladewa, raja di Negeri Medangprawa, dengan patihnya... more » - 14-03-14
Menu Spesial Maret,
Gurih yang cukup nyamleng (sempurna) dalam perpaduan rempah yang seimbang serta kenikmatan dan kepuasan perut yang disuguhkan oleh menu ini cukup... more » - 13-03-14
Pentas Lima Tarian S
Di Aceh tidak hanya ada Tari Saman, ada banyak tarian lain yang tak kalah menarik, unik dan mengandung nilai-nilai budaya. Antara lainTari Ratoeh,... more » - 13-03-14
Menyaksikan Tari Kec
Menyaksikan Tari Kecak di Uluwatu Saat Senja Hari Di Kompleks Pura Uluwatu yang dibangun sekitar tahun 1032-1036 Masehi oleh Mpu... more »