Pembuat Warangka Keris Disebut Mranggi
Author:editorTembi / Date:29-01-2015 / Masyarakat Jawa menamakan pembuat warangka dengan sebutan mranggi. Sementara pembuat keris disebut empu. Jadi ada perbedaan antara pembuat keris dengan warangkanya. Orang yang ahli membuat warangka sebenarnya pantas disebut empu mranggi. Namun penyebutan tersebut tidak lazim.
Pembuat warangka keris
Setiap jenis pekerjaan di masyarakat Jawa ada namanya. Begitu pula dengan pembuat sarung keris atau warangka. Masyarakat Jawa menamakan pembuat warangka dengan sebutan mranggi. Sementara pembuat keris disebut empu. Jadi ada perbedaan antara pembuat keris dengan warangkanya. Orang yang ahli membuat warangka sebenarnya pantas disebut empu mranggi. Namun penyebutan tersebut tidak lazim.
Bambang Harsrinuksmo di bukunya berjudul Ensiklopedi Keris (2004) pada halaman 521 menguraikan bahwa ada beberapa nama mranggi terkenal dari wilayah Surakarta dan Yogyakarta masa lalu, di antara adalah Nayawirangka atau Atmacendana, Prodjowirongko, dan Darmowirongko (ketiganya dari Surakarta, sudah almarhum), serta Asmopawiro (dari Yogyakarta, juga sudah wafat).
Selanjutnya Bambang menguraikan bahwa pembuat warangka atau mranggi disebut profesional atau ahli apabila tidak hanya terampil dan cermat membuat warangka keris, tetapi juga mahir dalam membaca karakter orang yang hendak memesan warangka keris. Jadi tidak asal membuat saja. Hal itu dimaksudkan untuk dapat menentukan wanda warangka yang akan dibuatnya.
Warangka keris
Selain itu, mranggi juga harus pandai menentukan kualitas kayu yang hendak dijadikan warangka. Kualitas kayu yang baik bisa ditentukan oleh mranggi, apabila ia tahu bahwa kayu tersebut terhindar dari berbagai cacat, seperti retak, pecah, berlubang, atau busuk di dalamnya. Mranggi juga harus tahu cara memotong kayu bahan warangka pelet kendit (pola gambar yang berupa garis coklat tua kehitaman atau putih, melintang mendatar pada permukaan warangka atau ukiran), sehingga pelet kendit itu dapat tampil di permukaan sisi depan warangka secara optimal.
Suwandi
Sumber: Buku Ensiklopedi Keris karya Bambang Harsrinuksmo (2004) penerbit Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Latest News
- 30-01-15
Denmas Bekel 30 Janu
more » - 30-01-15
Perang Pasifik yang
P.K. Ojong dengan bahasa yang menarik dan terperinci menulis jalannya peperangan di setiap medan pertempuran. Bahkan pembaca seakan-akan dibawa ikut... more » - 30-01-15
STAT Memulai Kelas B
Sanggar Tari Anak Tembi (STAT) didirikan pada awal tahun 2010. Setiap kelas berlangsung selama 1 semester. Jadi sampai akhir tahun lalu, STAT sudah... more » - 30-01-15
Memes Luncurkan Albu
Konsisten meramaikan dunia musik Tanah Air selama 20 tahun, Memes merilis albumnya yang ke-9 bertajuk “Lief Java”. Dalam album ini karya-karya dari... more » - 29-01-15
Kampung Dondongan ya
Di Kampung Dondongan ini pulalah Ringin Sepuh, yakni pohon beringin yang dipercaya ditanam oleh Sunan Kalijaga, tumbuh dengan baik. Pohon Ringin... more » - 29-01-15
Pembuat Warangka Ker
Masyarakat Jawa menamakan pembuat warangka dengan sebutan mranggi. Sementara pembuat keris disebut empu. Jadi ada perbedaan antara pembuat keris... more » - 29-01-15
Antologi Puisi Paran
Penyair yang pernah berinteraksi dengan Bantul, merupakan salah satu syarat untuk bisa ikut dalam antologi puisi ini. Berinteraksi dalam arti, bahwa... more » - 28-01-15
Syam Chandra, Penyai
Dua ekor ayam dia siapkan, untuk secara bergantian dia lempar ke tengah penonton. Di saat penonton berebut ayam, dia terus membacakan puisi karyanya... more » - 28-01-15
Mempelajari Tatabaha
Tampilan buku lawas ini memang khas buku zaman dahulu, yakni menggunakan kertas merang, yang terkesan kusam. Namun, buku koleksi Perpustakaan Tembi... more » - 28-01-15
Sing Unggul Dipanggu
Pepatah ini menggambarkan tentang sifat orang yang tidak punya pendirian kecuali berpikir atau berpendirian hanya untuk mencari enak, aman, untung,... more »