Vredeburg Fair 2013 Lebih Istimewa dari Biasanya

Di halaman tengah dekat patung Jenderal Sudirman dan Urip Sumoharjo, juga dipasang sebuah patung instalasi berupa bayi yang sedang lahir. Uniknya bayi tersebut langsung memegang semacam gadget.

Vredeburg Fair Yogyakarta, 22-27 Oktober 2013, sumber foto: Suwandi/Tembi
Piala Cipta Award 2013 yang diraih Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
sebagai pemenang daya tarik wisata budaya

Ada yang berbeda dengan suasana di Museum Benteng Vredeburg Yogyakartaakhir Oktober lalu. Suasana di halaman tengah museum lebih ramai dengan kehadiran stand-stand yang memamerkan koleksi museum, komunitas museum, maupun penjual cinderamata. Ada pula panggung musik di sebelah timur, dekat pintu penghubung menuju Taman Budaya dan Taman Pintar. Panggung untuk pentas musik itu berlangsung setiap hari setelah jam 15.00. selama acara berlangsung.

Pengunjung berlalu-lalang mengunjungi setiap stand yang ada di serambi utara museum dan di halaman sebelah timur. Pengunjung juga bebas berkunjung ke dalam ruang museum yang banyak menyajikan minirama-minirama perjuangan bangsa Indonesia. Pengunjung selama seminggu dibebaskan dari tiket masuk museum. Tentu hal ini sangat menarik bagi pengunjung untuk datang. Maka tidak aneh, selama kegiatan berlangsung, banyak rombongan siswa pelajar dan masyarakat di Yogyakartayang datang ke museum ini.

Vredeburg Fair Yogyakarta, 22-27 Oktober 2013, sumber foto: Suwandi/Tembi
Suasana Museum Benteng Vredeburg selama acara Vredeburg Fair 2013

Sementara itu, di halaman tengah dekat patung Jenderal Sudirman dan Urip Sumoharjo, juga dipasang sebuah patung instalasi berupa bayi yang sedang lahir. Uniknya bayi tersebut langsung memegang semacam gadget. Mungkinkah ini pertanda bahwa bayi yang lahir di era sekarang langsung akrab dengan dunia teknologi Informasi? Bisa jadi. Demikian pula di bagian belakang juga ada patung semacam itu.

Lebih istimewa lagi, Vredeburg Fair kali ini yang mengambil tema “Museum dan Komunitas” juga dilengkapi dengan hadirnya sebuah piala Cipta Award 2013 yang baru saja diraih oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakartaberkat keberhasilannya meraih juara sebagai destinasi wisata budaya. Piala dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu dipajang di tengah halaman tengah Museum Benteng Vredeburg.

Vredeburg Fair Yogyakarta, 22-27 Oktober 2013, sumber foto: Suwandi/Tembi
Stand yang ikut menyemarakkan Vredeburg Fair 2013

Itulah suasana Museum Benteng Vredeburg Yogyakartasaat digelar Vredeburg Fair yang berlangsung pada 23-27 Oktober 2013. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun, sekaligus untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda setiap bulan Oktober. Tentu, selain itu bertujuan untuk promosi dan sosialisasi museum kepada masyarakat Yogyakarta sekaligus untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum. Demikian disampaikan Kepala Museum Benteng Vredeburg, Dra Zaimul Azzah MHum pada sambutan pembukaan acara.

Acara Vredeburg Fair ini juga didukung oleh instansi lain untuk berpameran dan berpromosi, seperti Museum Basoeki Abdoellah, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Kars Wonogiri JawaTengah, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Pendidikan Indonesia Yogyakarta, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY dan berbagai stand cinderamata, baik berupa kerajinan bambu, lukisan, hingga pernak-pernik gantungan kunci.

Vredeburg Fair Yogyakarta, 22-27 Oktober 2013, sumber foto: Suwandi/Tembi
Ruang Museum Benteng Vredeburg dibuka gratis selama acara berlangsung

Untuk memeriahkan acara tersebut, setiap hari juga digelar pemutaran film perjuangan, workshop, lomba fotografi, talkshow “Museum dan Komunitas”, senam sehat joged Goyang Caesar, sepeda onthel, dan acara lainnya. Sebagai puncak acara, pada hari Minggu, 27 Oktober 2013 digelar lomba mewarnai dan menggambar dengan tema perjuangan.

Ke museum yuk ..!

Naskah & foto:Suwandi



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Radio KombiRadio Kombi [ ON AIR ] Sign Up| Lost Password
What is Kombi?
Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta