Seniman Muda Jakarta Gelar Pelicin
Uang menjadi tema besar dalam pameran seniman muda Jakarta bertajuk ‘Pelicin’. Karya-karya mereka mengajak kita untuk menilai kembali kepemilikan dan harga sebuah benda, sekaligus melihat kembali apa saja yang rela dilakukan orang demi uang hingga menciptakan mitos-mitos yang mewakili hasrat dan impian terhadap kekayaan.
Karya Ika Vantiani berjudul ‘Palsu di Alam Baka Pangkal Kaya di Alam Fana’
Tujuh seniman muda dan satu kelompok seniman muda Jakarta memamerkan karyanya dalam tajuk ‘Pelicin’ di Galeri Salihara, Pasarminggu, Jakarta, pada 19 – 30 November 2013.
Mereka adalah Brian Suryajaya Gautama, Faisal R Yeroushalaim, Ika Vantiani, Moch. Hasrul, Natasha Gabriella Tontey, Putri Ayu Lestari, Sulaiman Said, dan kelompok bernama Cut and Rescue (Aditya Fachrizal, Hafiz, Angga Cipta, Mario Julius, Rafsan Yuwono dan Syaiful Ardianto).
Cut and Rescue, yang turut meramaikan salah satu rangkaian acara pameran besar senirupa Jakarta Biennale, memajang karya instalasi berbentuk kubus ukuran 5 meter x 6 meter mirip Ka’bah yang memiliki ruang sendiri namun kaya imajinasi. Ketika memasuki ruang itu disambut wewangian melati, dan ruang gelap yang mampu menciptakan kesan menakutkan.
Iklan SMS karya Sulaiman Said
Karya lain berjudul ‘Palsu di Alam Baka Pangkal Kaya di Alam Fana’, milik Ika Vantiani, terpampang tumpukan uang kertas untuk orang mati yang biasa digunakan pada saat upacara penghormatan terhadap leluhur masyarakat China.
Lain lagi dengan Sulaiman Said yang membuat karya dengan judul ‘Iklan Baris Koran, SMS, dan Tabulet”. Karya ini memarodikan aksi tipu menipu untuk mendapatkan uang secara instan melalui iklan baris maupun pesan pendek. Salah satunya adalah ‘Mau Dana Tunai? Tanpa Jaminan, Bunga Ringan, Proses Cepat, KERJA DONG”.
Surat At-Taubah karya Cut and Rescue
Naskah & foto:Natalia S.
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Aksi Perdana Bad Cellists di Ngayogjazz 2013(20/11)
- Cerita Batik Ala Iwet Ramadhan(19/11)
- Kolintang Menuju UNESCO(18/11)
- Ketoprak Jampi Puyeng Menyuguhkan Lakon Kyai Gemah(18/11)
- Siswa Singapore National Academy Belajar Gamelan dan Batik di Tembi(15/11)
- Cerita Tentang Kebaikan Soeharto, yang Untold(14/11)
- Suran dengan Angguk dan Jaran Kepang di Tembi(13/11)
- Anak-anak PAUD Berkenalan dengan Gatotkaca(11/11)
- Diskusi Buku Indonesia di Jalan Restorasi(09/11)
- Ketoprak Legendaris, Dimainkan Pemeran Top pada Zaman Dulu(08/11)
Radio Kombi [ ON AIR ] Sign Up| Lost Password
What is Kombi?