Wisrawa (1): Berada di Antara Orang Baik
10 Mar 2016 Anak lelaki bernama Wisrawa tersebut lahir, tumbuh dan menjadi besar di pertapaan. Maklum saja karena ia anak seorang Begawan pinunjul bernama Maharesi Padma. Ibunya bernama Dewi Sruti. Bersama kedua orang tuanya Wisrawa dididik dan disiapkan menjadi petapa yang menjadi seorang resi atau begawan menggantikan orang tuanya mengurus petapaan Girijembangan.Namun dalam perjalanan hidupnya, begawan muda itu mulai meninggalkan kependetaannya, dan belajar tatacara serta unggah-ungguh hidup di keraton. Pasalnya Wisrawa sedang jatuh cinta kepada Dewi Lokawati, putri Prabu Lokawana raja Negara Lokapala, demikian juga sebaliknya, Lokawati sangat mencintai Wisrawa. Walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda, Dewi Lokawati dan Begawan Wisrawa dapat saling memadukan cintanya dengan harmonis.
Tentu saja apa yang sedang dialami anaknya, berpengaruh juga terhadap ayahnya. Anak polah bapa kepradah, demikian pepatah Jawa yang artinya seorang ayah akan mengakui serta menuruti kehendak atau kelakuan anaknya, demikian pula halnya dengan Maharesi Padma. Setelah Wisrawa menceritakan perihal hubungannya dengan Dewi Lokawati, Maharesi Padma bersama Dewi Sruti, menetapi darmanya sebagai orang tua, ‘ndhodhog lawang kori’ atau melamar Dewi Lokawati.
Prabu Lokawana menerima lamaran Maharesi Padma dengan senang hati, dikarenakan, setelah ditelusuri silsilahnya kedua orang yang akan berbesanan tersebut masih saudara ‘mindho’ tunggal kakek buyut, yang bernama Prabu Darudana. Dengan modal cinta serta restu orang tua, perkawinan antara Wisrawa dan Lokawati berjalan lancar, tidak ada halangan yang berarti. Mereka hidup bahagia di Istana Lokapala.
Beruntung mempelai baru tersebut mempunyai orang tua yang sungguh bijaksana. Dari pihak Maharesi Padma, telah merelakan anaknya yang semula digadang menjadi petapa menggantikan dirinya, kini hidup di keraton meninggalkan petapaan dan bahkan meninggalkan dirinya. Sedangkan dari pihak Prabu Lokawana, ia juga merelakan putrinya yang semula diinginkan oleh raja seribu negara, disunting oleh seorang petapa muda. Bahkan Wisrawa diberi tempat terhormat di istana serta diperlakukan seperti anaknya sendiri.
Keberuntungan lain bagi Wisrawa adalah, bahwa Dewi Lokawati istrinya menjadi pewaris tahta Lokapala. Oleh karenanya atas kehendak Prabu Lokawana, hak atas tahta yang dimiliki putrinya dialihkan kepada Wisrawa.
Rupanya untuk selanjutnya pasangan muda tersebut selalu mendapat rahmat keberuntungan yang berlimpah. Menyusul lahirnya buah hati mereka. Seorang bayi laki-laki sehat dan tampan, yang mereka namai Wisrawana.
Tahun pun berlalu satu-persatu, mengurangi umur setiap orang, Setelah tiba waktunya Prabu Lokawana memasuki usia senja, ia pun turun tahta. Wisrawa diangkat menjadi raja Lokapala dengan gelar Prabu Danaraja ya Prabu Danapati.
Herjaka HS
EDUKASIBaca Juga
- 06-04-16
Hukum yang Berlaku di Zaman Kerajaan Bali
Judul : Nog Eenige Verordeningen en Overeenkomsten van Balische Vorsten Penulis : F.A. Liefrinck Penerbit... more » - 05-04-16
Foto-foto Kunjungan SMA Pangudi Luhur (PL) Yogyakarta di Tembi
Berhubung ada begitu banyak siswa kelas X – sebanyak 210 orang – SMA Pangudi Luhur (PL) Yogyakarta, yang berkunjung ke Tembi Rumah Budaya, http://... more » - 04-04-16
Referensi Seni Pertunjukan Rakyat yang Ngetop di Era 1930-an
Judul : Javaanse Volksvertoningen. Brijdrage tot de Beschrijving van Land en Volk... more » - 04-04-16
Kunjungan SMA Pangudi Luhur ke Tembi dalam Tiga Gelombang
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta menjadi salah satu sekolah yang sering melakukan kunjung museum ke Tembi Rumah Budaya. Untuk tahun 2016 ini sebanyak 210... more » - 01-04-16
Melalui Sandi Eksistensi RI Diketahui Dunia
Museum Sandi Yogyakarta yang terletak di Jalan Faridan M Noto 21 Kotabaru, menyimpan kisah penting tentang peran Lembaga Sandi di awal kemerdekaan... more » - 01-04-16
Dokumentasi Pembuatan Jalan Kereta Api di JawaAbad ke-19
Berikut ini adalah foto-foto tentang proyek pembuatan jalan kereta api di Jawa oleh perusahaan perkeretaapian Belanda. Proyek ini pada masa itu tentu... more » - 31-03-16
Melihat Asia Tenggara Dalam Kesatuan Masa Lalu
Judul : Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450 – 1680. Jilid 1 : Tanah di Bawah Angin... more » - 30-03-16
Monumen Brimob Sedayu Mencatat Pengorbanan Brimob
Monumen Brigade Mobil (Brimob) Polri berada di Dusun Sengon Karang, Kelurahan Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Bila... more » - 29-03-16
Kadipaten Mangkunegaran Hingga Awal Abad XX
Kadipaten Puro Mangkunegaran Surakarta, yang termasuk salah satu keturunan Dinasti Mataram Islam mengalami kejayaan di akhir abad XIX hingga awal... more » - 28-03-16
Bunga Rampai Sastra Melayu dalam Bahasa Belanda
Judul : Maleise Bloemlezing Penulis ... more »
Artikel Terbaru
- 06-04-16
Mbah Hardho, Penyair
Suatu siang, Hardho Sayoko, yang biasa dipanggil mbah Hardho, sampai di Angkringan Tembi Rumah Budaya. Dia hanya mampir setelah bepergian dari suatu... more » - 06-04-16
Hukum yang Berlaku d
Judul : Nog Eenige Verordeningen en Overeenkomsten van Balische Vorsten Penulis : F.A. Liefrinck Penerbit... more » - 05-04-16
Achmad Charis Zubair
Achmad Charis Zubair, pengajar di Fakultas Filsafat UGM yang dikenal sebagai pemerhati kebudayaan serta menjabat sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Kota... more » - 05-04-16
Foto-foto Kunjungan
Berhubung ada begitu banyak siswa kelas X – sebanyak 210 orang – SMA Pangudi Luhur (PL) Yogyakarta, yang berkunjung ke Tembi Rumah Budaya, http://... more » - 04-04-16
Referensi Seni Pertu
Judul : Javaanse Volksvertoningen. Brijdrage tot de Beschrijving van Land en Volk... more » - 04-04-16
Kunjungan SMA Pangud
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta menjadi salah satu sekolah yang sering melakukan kunjung museum ke Tembi Rumah Budaya. Untuk tahun 2016 ini sebanyak 210... more » - 04-04-16
Ekspresi Dari Kota L
Selama satu bulan, terhitung dari 30 Maret – 30 April 2016, perupa dari Sidoarjo, S Wandhie, memajang karya-karyanya di ruang Pamer Tembi Rumah... more » - 02-04-16
Sastra dan Lagu Puis
Sastra dan seni rupa memang seringkali bertemu di Tembi. Kali ini, lagi-lagi di Tembi Rumah Budaya, pembukaan pameran S Wandhie yang diberi tajuk ‘... more » - 02-04-16
Selasa Kliwon Pekan
Pranatamangsa masuk mangsa Kasepuluh (10), umurnya 24 hari, mulai 26 Maret s/d 18 April. Musim padi tua, burung-burung sedang membuat sarang. Ternak-... more » - 02-04-16
Kisah Kematian Sumit
Pada ulang tahun ke-5 paguyuban dalang-dalang muda Sukrokasih Yogyakarta mengadakan pentas pakeliran apresiasi. Kali ini yang ditampilkan adalah... more »