Bahasa Bagongan, Hanya Digunakan di Keraton
18 Jan 2016
Judul : Bahasa Bagongan
Penulis : Soepomo Poedjosoedarmo, Laginem
Penerbit : Balai Bahasa, 2014, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : viii+114
Bahasa Bagongan adalah salah satu sistem sopan santun bahasa Jawa yang dipakai di Keraton Yogyakarta, yang di Keraton Surakarta lebih dikenal dengan nama bahasa Kedaton. Walaupun sama-sama bahasa Jawa, bahasa tersebut memiliki kekhasan sendiri apabila dibandingkan dengan variasi tutur lainnya.
Bahasa Bagongan menggunakan beberapa kata yang berbeda dengan kata-kata yang dipakai dalam varian bahasa Jawa yang lain. Di samping itu juga menggunakan aturan pembentukan kata kerja dan kata benda yang agak berbeda dengan yang biasa dipakai dalam varian tingkat tuturkrama(halus).
Bahasa Bagongan ini hanya dipakai pada tempat dan situasi tertentu. Tempatnya di kompleks keraton, pada waktu para punggawa, abdi dalem dan keluarga raja dalam suasanapisowanan(menghadap raja). Diperkirakan pemakaian bahasa Bagongan ini dengan dua tujuan. Pertama, untuk memelihara tradisi, simbol kebesaran suatu kerajaan. Kedua, agar di antara punggawa kerajaan tercipta rasa demokratis serta kebersamaan, tidak ada yang merasa lebih unggul.
Dalam buku ini akan kita dapatkan macam atau jenis bahasa Bagongan dan contoh-contoh pemakaiannya. Bagi yang tidak biasa kedengarannya aneh, tetapi ini adalah salah satu bentuk kekayaan budaya.
Kusalamani
EDUKASI
Baca Juga
- 19-01-16
Judul : Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas
Penulis : Bambang...
more »
- 19-01-16
Buah kelapa boleh dikatakan identik dengan identitas Indonesia atau juga negara dan pulau-pulau di Asia-Pasifik. Buah ini menjadi sesuatu yang...
more »
- 18-01-16
Satu per satu nama-nama para wisudawan kursus master of ceremony (MC) Bahasa Jawa angkatan ke-33 Tembi Rumah Budaya dibacakan untuk kemudian naik...
more »
- 18-01-16
Peribahasa Jawa di atas secara harafiah berarti rendah permulaannya tinggi (pada) akhirnya. Hal ini bisa dicontohkan misalnya dengan pertumbuhan...
more »
- 14-01-16
Judul : “Njaie Dasima”. Sair Tjerita
Penulis : O.S. Tjiang
Penerbit : Tjap Goan He, 1897, Batawi...
more »
- 13-01-16
Buku berbahasa dan beraksara Jawa ini dikarang oleh orang Jepang T Murakami tahun 1945 (dalam naskah asli tertulis tahun Jepang 2605) yang...
more »
- 12-01-16
Foto tersebut adalah Gapura Bajang Ratu, salah satu sisa peninggalan Keraton Majapahit. Foto ini dibuat pada kisaran tahun 1930-an. Tampaknya...
more »
- 11-01-16
Dari seratus anak Dewi Gendari, hasil pernikahannya dengan Adipati Destarastra, dua diantaranya lahir kembar, yang diberi nama Citraksa dan...
more »
- 09-01-16
Rendi tidak menyangka sama sekali, ketika mengikuti kegiatan ontheling di Tembi bersama grupnya dari PT Unilever Jakarta...
more »
- 09-01-16
Denmas Bekel 9 Januari 2016
more »
Artikel Terbaru
- 19-01-16
Suguhan aksi Kelompok Studi Perkusi (Kesper) berhasil menyita perhatian para penonton. Dengan menampilkan suguhan yang atraktif membuat ...
more »
- 19-01-16
Judul : Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas
Penulis : Bambang...
more »
- 19-01-16
Buah kelapa boleh dikatakan identik dengan identitas Indonesia atau juga negara dan pulau-pulau di Asia-Pasifik. Buah ini menjadi sesuatu yang...
more »
- 18-01-16
Judul : Bahasa Bagongan
Penulis : Soepomo Poedjosoedarmo, Laginem
Penerbit : Balai Bahasa, 2014...
more »
- 18-01-16
Satu per satu nama-nama para wisudawan kursus master of ceremony (MC) Bahasa Jawa angkatan ke-33 Tembi Rumah Budaya dibacakan untuk kemudian naik...
more »
- 18-01-16
Peribahasa Jawa di atas secara harafiah berarti rendah permulaannya tinggi (pada) akhirnya. Hal ini bisa dicontohkan misalnya dengan pertumbuhan...
more »
- 16-01-16
Pertunjukan drama musikal berjudul “No Regrets” yang berlangsung pada Kamis 7 Januari 2016 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta menuai decak kagum...
more »
- 16-01-16
Perhitungan ini sering disebut perhitungan Panca Suda. Panca = 5 dan suda = kurang. Maksudnya 5 dikurangi 1 atau 5 kurang 1 sama dengan 4. Ada empat...
more »
- 16-01-16
Kirab Jumenengan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X tanggal 7 Januari 2016 disambut antusias oleh ribuan orang Yogyakarta dan sekitarnya...
more »
- 15-01-16
Sastra Bulan Purnama edisi ke-52, bulan Januari 2016, akan menampilkan para perupa, yang menulis puisi. Mereka masih tetap sebagai perupa, tetapi...
more »