Diskusi Buku Arca Di Indische Koffie Vendenburg
Author:editorTembi / Date:17-04-2015 / Satu buku yang diberi judul ‘Arca’ dan ditulis oleh sejumlah orang yang tergabung dalam komunitas Bol Brutu, kependekan dari Gerombolan Pemburu Batu, akan dibincangkan Sabtu, 18 April 2015 Pkl. 19.00 di Indische Koffie, Kompleks Museum Benteng Vendenburg, Jl. Ahmad Yani 6, Yogyakarta.
Cioer buku Arca
Satu buku yang diberi judul ‘Arca’ dan ditulis oleh sejumlah orang yang tergabung dalam komunitas Bol Brutu, kependekan dari Gerombolan Pemburu Batu, akan dibincangkan Sabtu, 18 April 2015 Pkl. 19.00 di Indische Koffie, Kompleks Museum Benteng Vendenburg, Jl. Ahmad Yani 6, Yogyakarta. Diskusi diselenggarakan kerjasama antara Giri Lawu, Bol Brutu dan Indische.
Krisbudiman, yang sehari-hari mengajar di Kajian Budaya dan Media, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada bertindak sebagai editor. Pada pengantarnya. Krisbudiman mengawali dengan kalima, bahwa penelusuran etimologis dapat membawa kita pada asal-usul arca dalam Bahasa Sansekerta yang berarti ‘badan atau tubuh’.
“Namun penelusuran ini tidak tidak terlalu relevan bagi pemahaman kita saat ini untuk membedakan konsep arca dan patung,” kata Krisbudiman.
Sebagai suatu kategori konseptual, demikian Krisbudiman menjelaskan, yang khas dalam wacana arkeologi dan studi kepurbakalaan di Indonesia, makna arca nyaris bertumpang tindih atau berpandan-dekat dengan patung, meskipun keduanya tidak bisa begitu saja dipersamakan, bahkan dirancukan.
Mitu M. Prie, arkeolog, alumni Universitas Indonesia, yang juga menulis dalam buku ini, diantaranya mengatakan, dapat diamati bahwa arca berada dalam kerangka komunikasi nonverbal dimasanya. Proses ini senantiasa bersifat tetap dan selalu ada, bahkan hingga sekarang, sehingga pesan-pesan yang dibawakan arca amat mungkin juga berfungsi untuk mengendalikan suatu interaksi dengan cara yang sesuaui dan ‘halus’.
“Dalam pandangan komunikasi, pesan ini dapat berarti membantu melengkapi yang verbal, yakni untuk menegaskan, mengulang, menggantikan, dan mengatur. Tentu hal ini berkaitan lagi-lagi dengan alam dewata, pemujaan, ataupun citra penguasa kerajaan,” kata Mitu M.Prie
Baskoro Jawoto Pelaksana tugas Giri Lawu mengatakan, bahwa diskusi buku merupakan bentuk kegiatan kebudayaan yang tak bisa dilarang, dan di Indische ini sudah beberapa kali digunakan untuk diskusi buku. Kali ini buku berjudul ‘Arca’ yang akan dibicarakan, dan kita tahu, membicarakan arca adalah menyampaikan kisah peradaban bangsa pada masa lalu.
“Kita akan berlajar sejarah bangsa kita dan melalui buku ini, kita akan mendapat pengetahuan mengenai arca,” ujar Baskoro Jawoto.
Buku setebal 160 halaman ini, selain berisi tulisan mengenai arca, dilengjapi foto-foto arca yang penuh warna maupun foto hitam putih. Buku ini penting untuk dibaca dan lebih-lebih dimiliki.
Sejumlah penulis yang mengisi buku ‘Arca’ ini, Transpiosa Riomandha, judul tulisan “Arca: Simbol Warisan. Mitu M.Prie menulis dengan judul “Lintas Komunikasi Seni Arca-Arca Wilwatika: Catatan Awal”, Nanang Saptono judul tulisan “Masyarakat Sunda Juga Punya Candi dan Arca”, Deny Hermawanmenulis “Melacak Jejak Budhisme Ala Nusantara”, Riris Purbasari dengan judul tulisan “Manjusri Sang Orator Ulung, Sofwan Noewidi menulis “Ganesha, Pemimpin Para Gana: Dua Arca Ganesha Singasari Koleksi Museum di Negeri Orang”, Lydia Kieven dengan judul yulisan “Panji dan Candrakirana”, Apriadi Ujiarso menulis “Laksana Reco Lanang, Laksana Burung Dalam Sangkar”,Asmadi Februandari “Garudeya: Tentang Bakdi Kepada Ibu”, Ons Untorodengan judul tulisan “Dari Arca Buddha Sampai Arca Tanpa Kepala”, Ida Fitri menulis “Sketsa Arca dan Beberapa Senja”, Yeni Mada dengan judul tulisan “Badut: Anjing dan Babi”.
Ons Untoro
Berita budayaLatest News
- 20-04-15
Kereta Kanjeng Kyai
Kereta ini dinamakan Kanjeng Kyai Garudhayeksa karena memiliki hiasan atau ornamen di beberapa bagiannya (terutama sudut atap) yang menyerupai garuda... more » - 20-04-15
Denmas Bekel 20 Apri
more » - 20-04-15
Judika Spesialis La
Judika tampil dalam konser bertajuk ‘Love Of My Life’ di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Konser yang membawakan lagu-lagu milik band rock asal... more » - 18-04-15
Anak Yang Lahir Tang
Di dalam kalender Jawa, selain hari serta pasaran, setiap tanggal mempunyai watak sendiri-sendiri. Tanggal 6 bulan Rejeb adalah ‘dina kebo’ baik... more » - 18-04-15
Sultan Agung dalam W
Dinamakan wayang babad, karena wayang yang ada merupakan hasil rekaan dari tokoh-tokoh dalam cerita babad Mataram. Cerita yang dipentaskan malam itu... more » - 18-04-15
Ekspedisi Kaladuta M
Penyerbuan atas Batavia yang dilakukan dalam dua gelombang ini sebenarnya mampu mengguncang Kumpeni saat itu. Ada beberapa panglima perang Mataram... more » - 18-04-15
Gelar Buku Karawitan
Naskah-naskah kuno ini sebagian besar tersimpan di berbagai museum, termasuk di dalam Keraton Yogyakarta. Hal ini menjadi salah satu perhatian dari... more » - 17-04-15
The Resonanz Music S
Terinspirasi dari kelompok orkestra Inggris, Royal Philharmonic Orchestra, yang menampilkan karya kelompok band rock Queen, Avip Priatna bersama The... more » - 17-04-15
Diskusi Buku Arca Di
Satu buku yang diberi judul ‘Arca’ dan ditulis oleh sejumlah orang yang tergabung dalam komunitas Bol Brutu, kependekan dari Gerombolan Pemburu Batu... more » - 17-04-15
In Memoriam Catur St
Catur Nugroho, yang lebih dikenal sebagai Catur Stanis sebagai nama penanya, pernah belajar di jurusan teater Institut Seni Yogyakarta, meski tidak... more »