Tiga Desainer Muda Mengangkat Kain Tradisional
Author:editorTembi / Date:15-10-2014 / Fashion show yang digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Rabu, 8 Oktober 2014 menampilkan karya 3 desainer muda yang sangat mencintai budayanya dan mengemasnya menjadi bentuk desain pakaian dan sepatu. Mereka berusia 20-an tahun, dan bukan lulusan sekolah khusus fashion ataupun desain.
Dari kiri ke kanan Rizki Triana (Oemah Etnik),
Ardy Rinaldy (O.DA.NAM),
Karisa Pepitasari (Selittoes Shoes)
Fashion show yang digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Rabu, 8 Oktober 2014 menampilkan karya 3 desainer muda yang sangat mencintai budayanya dan mengemasnya menjadi bentuk desain pakaian dan sepatu. Mereka berusia 20-an tahun, dan bukan lulusan sekolah khusus fashion ataupun desain.
Karisa Pepitasari dari Selittoes Shoes berlatar belakang sarjana teknik ITB, Rizki Triana adalah sarjana komunikasi Universitas Indonesia dan Ardy Rinaldi dari O.DA.NAM berlatar belakang pendidikan komunikasi massa di STIKOM LSPR Jakarta. Mereka mempunyai tujuan yang sama untuk melestarikan budaya dalam kemasan modern khas anak muda.
Karya Ardy Rinaldy
Dalam peragaan busana yang ditampilkan oleh Oemah Etnik, Rizki Triana mengangkat konsep “Romantika Java”, yang terinspirasi dari kebaya pengantin Jawa. Kebaya dimodifikasi menjadi bentuk cocktail dress yang dikombinasikan dari bahan beludru hitam pekat serta aksen bordiran prada emas untuk memberi kesan elegan.
Karya Rizki Triana
Sedangkan Ardy Rinaldy menggunakan tenun rang-rang sebagai material inti pada desainnya dengan warna-warna pastel dari bahan lace serta brokat dikombinasikan dengan kulit yang terinspirasi dari persahabatan yang terdiri dari karakter yang berbeda-beda, namun menjadi satu kesatuan yang harmonis dan dikemas dalam konsep koleksi “Moonlight And The Company You Keep”. “Indonesia sangat kaya dengan berbagai macam kebudayaannya, ribuan adat, ritual, upacara, tarian menginspirasi serta meyakinkan kepada saya bahwa budaya kita tidak akan pernah ada habis-habisnya untuk dieksplor,” kata Ardy.
Sepatu karya Karisa Pepitasari
Karisa Pepitasari, perancang sepatu, memadu-madankan kain etnik bermotif batik dalam rancangan sepatunya yang mempunyai model unik. Ia pun mengakui bahwa perkembangan fashion di area etnik ini semakin banyak digemari oleh anak muda yang ingin tampil beda. Karisa yang memulai bisnis sepatu selama hampir 4 tahun tersebut juga mengakui peranan keluarga terutama kecintaan orangtua akan kain tradisional lah yang menginspirasi dirinya untuk memilih jalur ini dan berkembang sampai sekarang ini.
Naskah dan Foto: Beatrix Imelda
Berita budayaLatest News
- 17-10-14
SMA I Temanggung Mer
Menurut Pak Heri, guru pendamping SMA 1 Temanggung, Tembi menjadi salah satu tempat kunjungan wajib bagi sekolahnya. Di Tembi mereka bisa mendapatkan... more » - 17-10-14
Pameran Lukisan Mini
Dalam pameran tunggalnya kali ini Jupri Abdullah mengetengahkan sekitar 25 karya lukisan mininya. Lukisan-lukisan yang dipamerkan ini berukuran dari... more » - 17-10-14
Koleksi Filateli Bah
Perangko-perangko bahari dan maritim itu diterbitkan, tentunya untuk memeringati suatu peristiwa penting, khususnya yang berkaitan dengan bahari dan... more » - 16-10-14
Karya Fotografer Ken
Henri Cartier-Bresson adalah fotografer kenamaan dari Perancis. Ia pernah berada di Indonesia pada tahun 1949 sampai awal 1950. Tahun yang sangat... more » - 16-10-14
Rahadi Zakaria, Peny
Hendrawan Nadesul, seorang dokter sekaligus penyair, sahabat dekat Rahadi Zakaria melalui status di Facebook-nya menulis: Ia satu dari sahabat lama... more » - 16-10-14
Papermoon Akan Gelar
Pesta Boneka kali ini akan berbeda dari festival-festival sebelumnya. Pada kali ini, Pesta Boneka akan diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal... more » - 15-10-14
Tiga Desainer Muda M
Fashion show yang digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Rabu, 8 Oktober 2014 menampilkan karya 3 desainer muda yang sangat mencintai budayanya dan... more » - 15-10-14
Obituari Bakdi Soema
Selain sebagai dosen, Bakdi juga dikenal sebagai sastrawan. Dia telah menulis sejumlah karya sastra, seperti puisi, cerpen, kritik sastra, kritik... more » - 14-10-14
Wicah dan Ethex Tamp
Dua penyair dari kota berbeda, Wicahyati Rejeki dari Magelang dan Suyitno Ethex dari Mojokerto, tampil bersama dalam acara Sastra Bulan Purnama,... more » - 14-10-14
Makna Baju Surjan da
Pranakan juga dapat diartikan sebagai keturunan (para anak), saudara dan juga prepat atau para pengiring yang tidak pernah lepas dengan orang yang... more »