Pergantian Pengurus Paguyuban Dalang Muda Sukra Kasih
21 Mar 2016 Pergelaran wayang kulit semalam suntuk hasil kerja bareng Tembi Rumah Budaya dengan paguyuban dalang muda Sukra Kasih kembali dilakukan pada hari Rabu Kliwon, 16 Maret 2016. Seperti biasa, pergelaran dilakukan di Pendapa Yudanegaran Tembi. Ada pun dalang yang tampil dalam kesempatan ini adalah Ki Bagas Kriswanto dari Banyumas dengan membawakan lakon Banjaran Sumitro. Pergelaran dilakukan dalam gagrag Banyumasan.Dalam acara kali ini juga dilakukan pelantikan pengurus baru Sukra Kasih periode 2016-2018 menggantikan pengurus lama periode 2011-2016. Acara tersebut dilakukan bersamaan dengan ulang tahun Sukra Kasih yang ke-5. Untuk menandai hal itu dilaksanakan upacara kedhuk tumpeng dari Anindya Barata mewakili Tembi Rumah Budaya yang kemudian diserahkan kepada ketua pengurus Sukra Kasih lama dan kemudian kepada ketua pengurus Sukra Kasih yang baru.
Ada pun formatur pengurus Sukra Kasih periode 2016-2018 adalah sebagai berikut, Pelindung: GBPH. Drs. H. Yudaningrat, MM., Ketua: Ki Sumanto Susilamadya, S.Sn., Sekretaris: Ki Faizal Noor Singgih, S.TP., Ki Bendahara: Ki Herdaru Juniaji, SE, dan Ki Sri Mulyono Cerma Kartika, S.Sn., Seksi Litbang: Ki Catur Benyek Kuncoro, Seksi Humas: Ki Joko Sutopo Wonoboyo, S.Pd dan Ki Sunu Prasetyo, S.Pd., Seksi Pergelaran: Ki Suharno Cermo Sugondo, S.Sn dan Ki Utoro Wijayanto. Peresmian atau pengukuhan pengurus baru Sukra Kasih ini sedianya akan dilakukan oleh GBPH. Drs. H. Yudaningrat, MM. namun karena berhalangan hadir, maka pengukuhan dilakukan oleh F. Bambang Sulistyo (Kepala Basarnas/mantan pilot pesawat tempur) dengan menyalami semua pengurus.
Dalam kata sambutannya Bambang Sulistyo antara lain menyampaikan bahwa wayang merupakan salah satu identitas Indonesia. Identitas Jawa. Hal inilah yang menjadi ciri atau pembeda dengan bangsa atau suku bangsa lain. Untuk itu kesenian wayang wajib terus dilestarikan, dikembangkan, diperdalam. Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa. Ia juga menyampaikan harapannya agar para dalang muda tidak pernah bosan dalam mencintai dan mengembangkan kesenian ini.
Sementara itu ketua Sukra Kasih periode 2011-2016, Ki Suharno Cermo Sugondo juga menyampaikan harapan dan optimismenya bahwa pengurus baru Sukra Kasih periode 2016-2018 akan mampu membawa Sukra Kasih lebih maju lagi. Baik dari sisi organisasi, kualitas pergelaran, pendalaman materi wayang dan seluk beluknya sehingga wayang semakin dicintai seluruh warga masyarakat. Ia juga percaya bahwa pengurus baru masih fresh, masih muda, penuh gagasan dan kreativitas. Hal inilah yang diharapkan akan semakin dapat memajukan kesenian wayang.
Bagaimanapun Sukra Kasih telah mencoba dan terus mencoba menghidupkan dunia wayang agar lebih kreatif dan semakin dinamis. Penyelenggaraan pergelaran wayang gagrak jawa timuran, banyumasan, kedu, Surakarta, Klaten dan lain-lain oleh Sukra Kasih tidak lain sebagai bentuk jalinan perluasan jaraingan silaturahmi dan guyub serta untuk saling belajar dan melengkapi antar gaya pedalangan yang selama ini ada. Banyaknya gaya atau gagrag justru memperkaya jagad seni wayang itu sendiri.
Naskah dan foto:a.sartono
Berita BUDAYABaca Juga
- 04-08-16
Pesona Tebing Breksi di Yogyakarta
Salah satu tempat wisata yang saat ini sedang booming di Yogyakarta yaitu Tebing Breksi. Obyek wisata alam yang mulai dibuka untuk umum sejak Mei... more » - 02-08-16
Pria Sawo Matang di Antara Puisi-Puisi Dunia di Tepian Danau Zug
Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more » - 30-07-16
Kemah Budaya ke-10 Berlangsung di Candi Prambanan
Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more » - 29-07-16
Bincang-bincang dengan Yok Koeswoyo dan Djaduk Ferianto
Yok Koeswoyo adalah salah satu personil grup musik pop Koes Plus yang legendaris di Indonesia. Di masa jayanya, Koes Plus yang beranggotakan Yok, Yon... more » - 25-07-16
Prahara Identitas Bali dalam Sabung Ayam
Di sebuah desa terpencil di Bali pada awal April 1958, antropolog asal Amerika Serikat, Clifford Geertz, dan istrinya, dikejutkan oleh kehadiran... more » - 21-07-16
Bakda Kupat Pandeyan: Wujud Syukur dan Mengenang Jasa Para Wali
Hal demikian menjadi simbol bahwa orang yang bersangkutan mengakui bahwa dirinya tidak sempurna, lepat (salah/berdosa/lemah/berkekurangan, dan... more » - 20-07-16
Konser Gus Teja, Alunan Seruling dari Surga untuk Bumi
Gus Teja, maestro seruling dari Bali, menyebut kelompok musik yang hari itu bermain bersamanya sebagai “band.” Namun tidak seperti band pada umumnya... more » - 19-07-16
Menikmati Suasana Angkringan Tembi
Apa yang terbersit dalam pikiran ketika mendengar kata ‘angkringan’? Gerobak coklat dengan rentengan minuman sachet berbagai varian, ceret yang... more » - 15-07-16
Sastra Bulan Purnama #58
Rabu, 20 Juli 2016, pukul 19.30: Sastra Bulan Purnama #58 ‘Puisi Wayang dalam Syawalan Sastra(wan)’ Launching buku antologi puisi ‘Tancep Kayon... more » - 23-06-16
In Memoriam Jon Batik Si Pemetik Gitar
Jon, tak pernah lepas dari gitar. Pada banyak pembukaan pameran di Yogya, seringkali dia tampil dengan petikan gitar untuk mengisi acara. Dia banyak... more »
Artikel Terbaru
- 20-08-16
Mangut Beyong di War
Ada cukup banyak kuliner khas, unik, yang sesungguhnya berangkat dari menu-menu tradisional Jawa. Salah satunya adalah mangut ikan salem (sejenis... more » - 20-08-16
Kisah Kemuliaan Hati
Judul : Sita. Sedjarah dan Pengorbanan serta Nilainja dalam Ramayana Penulis : Imam Supardi... more » - 20-08-16
Ada Tiga Hari Baik P
Pranatamangsa: mulai 25 Agustus memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, usia 24 hari, sampai dengan 17 September 2016. Candrane: Suta Manut ing Bapa... more » - 20-08-16
Macapatan di Museum
Sri Sultan Hamengkubuwana II adalah salah satu raja di Yogyakarta yang disegani oleh Belanda di kala itu. Ia mewarisi sikap ayahnya, yakni... more » - 19-08-16
Hardi: Sang Presiden
Sekitar pertengahan 2000-an, saya pernah melihat sebuah gambar yang terpampang di tangga rumah seorang sastrawan yang kebetulan saya kenal secara... more » - 19-08-16
Wisuda MC Jawa Lanju
Para wisudawan kursus Panatacara Pamedharsabda MC Basa Jawa di Tembi Rumah Budaya angkatan IX rupanya mempunyai pandangan yang hampir sama. Kesamaan... more » - 18-08-16
Obituari Slamet Riya
Mestinya, pada Sastra Bulan Purnama edisi ke-59, yang digelar 18 Agustus 2016, pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, Slamet... more » - 18-08-16
Peserta Badan Diklat
Sebanyak 80 orang SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) baik provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Indonesia yang berkunjung ke Tembi Rumah... more » - 16-08-16
Karyawan Bir Bintang
Menjelang maghrib hari Kamis 11 Agustus 2016, Tembi Rumah Budaya dikunjungi oleh karyawan PT Bir Bintang Jakarta sejumlah 100 orang. Mereka datang ke... more » - 16-08-16
Suara Malam dan Peso
Sastra Bulan Purnama edisi ke-59, yang akan diselenggarakan Kamis, 18 Agsutus 2016, pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta akan... more »