Obituari Moortri Purnomo, Hidupnya Untuk Teater
Author:editorTembi / Date:10-07-2014 / Moorti yang semasa hidupnya tinggal di Dusun Jotawang, Kalurahan Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, memang tak bisa lepas dari teater. Bahkan bisa dikatakan, hidupnya didedikasikan untuk teater.
Moortri bersama dengan anak-anak muda
Di kalangan seniman teater, nama Moortri Purnomo sangat dikenal. Ia merupakan salah satu anggota Bengkel Teater Rendra pertama, bahkan termasuk ikut merintis pendirian Bengkel Teater pimpinan Rendra tahun 1969. Pada Minggu, 6 Juli 2014, Moortri meninggal dunia dalam usia 78 tahun dan dimakankan Senin, 7 Juli 2014.
Moorti yang semasa hidupnya tinggal di Dusun Jotawang, Kalurahan Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, memang tak bisa lepas dari teater. Bahkan bisa dikatakan, hidupnya didedikasikan untuk teater. Selepas dari Bengkel Teater Moortri lebih memilih mendidik anak-anak muda untuk mencintai teater.
Moortri Purnama pernah menjadi pengajar di Akademi Seni Drama dan Film (Asdrafi), Yogyakarta dan mengajar di Sekolah Menengah Kesenian Indonesia (SMKI) Yogyakarta jurusan teater. Oleh anak-anak muda di kalangan teater, ia akrab dipanggil papi Moortri.
Dunia panggung memang tak bisa jauh dari Moortri. Selain main dalam sejumlah pertunjukan teater, Moortri juga main film layar lebar, beberapa judul diantaranya, “Serangan Fajar”, “Arya Penangsang”, dan “Rara Mendut”.
Pilihan sebagai pendidik rupanya menempatkan Moortri sebagai orang teater yang dekat dengan generasi muda di bawahnya. Apalagi, melalui pendidikan formal semacam SMKI, membuat ia bergaul dengan anak-anak muda, yang sebenarnya pantas menjadi anaknya. Oleh karena itu, panggilan ‘papi’ untuknya menunjukkan oleh anak-anak muda ia dianggap sebagai ‘bapak teater’ di Yogyakarta.
Hadir pada upacara pemberangkatan jenasah di rumah duka, diantaranya Aswar AN, teman seangkatan di Bengkel Teater Rendra, Sitoresmi, mantan istri Rendra, Bakdi Sumanto, sastrawan dan guru besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, dan sejumlah seniman teater lainnya seperti, Fajar Suharno, Bram Makahekum, Untung Basuki dari Bengkel Teater, Bambang Darto, dan Puntung Pujadi dari Teater Alam.
Bram Makahekum, anggota Bengkel Teater Rendra sejak masih bermarkas di Ketanggungan, Yogya, mengaku bahwa Moortri Purnomo merupakan seniornya di Bengkel Teater, hal yang sama juga diakui oleh Untung Basuki.
Suatu kali, dalam pertunjukan teater yang dipentaskan oleh murid-murid SMKI Yogya jurusan teater di Tembi Rumah Budaya, Moortri Purnomo tampak menemani murid-muridnya pentas. Bahkan dengan seksama dia memperhatikan setiap gerakan, mimik muka para pemain, bloking serta ekspresi dari pemain, dan tidak jarang dia memberi kode pada beberapa adegan, yang mungkin dianggapnya kurang pas.
Komitmennya pada teater tak bisa diragukan. Dalam usia yang tidak lagi muda, dia masih bersedia meluangkan waktu untuk bersama berproses dengan anak-anak muda. Dunia teater, rasanya, sudah menyatu dalam hidupnya. Mungkin malah bisa dikatakan setiap kali dia berpikir, dunia teater yang mendapat urutan pertama dalam pikirannya.
Rendra telah mendahului pergi pada usia 75 tahun dan Moortri menyusulnya pada umur 78 tahun. Selamat jalan papi Moortri.
Ons Untoro
Berita budayaLatest News
- 12-07-14
Gapura Cendanasari B
Gapura Cendanasari sejak dipindahkan dari tempat semula memang sudah dalam kondisi tidak utuh lagi. Bagian kemuncaknya telah hilang. Sementara bagian... more » - 12-07-14
Kiai Pramugari, Kuda
Kuda inilah yang menjadi kekuatan Abimanyu dalam mencerai-beraikan pasukan Hastina. Adipati Karna, salah satu senopati perang Hastina, lantas ia... more » - 12-07-14
Hari Nahas Orang Wuk
Orang Wuku Tambir mempunyai ciri wibawa besar, kuat dalam pendirian/kemauan, dan hemat. Namu, karena saking hematnya ia cenderung kikir. Orang wuku... more » - 11-07-14
Nuansa Zaman Revolus
Banyak pengunjung yang tertarik dengan rekaan suasana perang revolusi 45 yang disajikan di halaman depan guest house Museum Benteng itu. Apalagi di... more » - 11-07-14
Hedi Yunus Bernyanyi
Bulan ramadhan tahun ini, Hedi Yunus yang pernah meluncurkan album religi, menggandeng musisi wanita Melly Goeslaw membuat konser kecil bertajuk ‘... more » - 11-07-14
Imbauan dalam Bahasa
Mestinya spanduk ini jika dituliskan dalam bahasa Jawa yang benar adalah sebagai berikut: Aja seneng gawe gendra. Spanduk di selatan parkiran Abu... more » - 11-07-14
Kegiatan ACICIS Kedu
Anak-anak remaja ACICIS ini begitu menikmati berontel ria menyusuri areal persawahan, tegalan, dan dusun-dusun di seputaran Timbulharjo, Sewon,... more » - 10-07-14
Pasinaon Basa Jawa K
Pancen menawi dipun tandhingaken kaliyan jaman rumiyin, undha-usuk basa Jawi samenika langkung ringkes. Dene ing jaman rumiyin undha-usuk basa Jawi... more » - 10-07-14
Obituari Moortri Pur
Moorti yang semasa hidupnya tinggal di Dusun Jotawang, Kalurahan Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, memang tak bisa lepas dari teater. Bahkan... more » - 10-07-14
Carane Sinau ya Kudu
Pepatah ini mengajarkan bahwa untuk dapat melaksanakan tindakan belajar, orang pun harus mempelajarinya. Dengan kata lain orang harus mengerti sistem... more »