Hamemayu Hayuning Bawana di Ganjuran
21 Oct 2015Inti dari Deklarasi Ganjuran adalah mengajak masyarakat untuk membangun pertanian dan pedesaan yang lestari, yang berwawasan lingkungan, murah secara ekonomis sehingga terjangkau, sesuai dengan dan berakar dalam kebudayaan setempat, dan berkeadilan sosial, untuk siapa saja dan apa saja.
Tepat 25 tahun yang lalu, di Ganjuran, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dicetuskan tekad yang disebut Deklarasi Ganjuran. Deklarasi ini merupakan buah dari Seminar Petani se-Asia di desa tersebut pada 9-16 Oktober 1990 dengan sponsor FABC (Federasi konferensi Para Uskup se-Asia).
Inti dari Deklarasi Ganjuran adalah mengajak masyarakat untuk membangun pertanian dan pedesaan yang lestari, yang berwawasan lingkungan (ecologically sound), murah secara ekonomis sehingga terjangkau (economically feasible), sesuai dengan dan berakar dalam kebudayaan setempat (culturally based/rooted), dan berkeadilan sosial (socially just), untuk siapa saja dan apa saja (manusiawi dan kosmis) yang disingkat menjadi: “Berkat bagi siapa saja dan apa saja demi keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan.”
Pesan dari deklarasi tersebut sangat sesuai dengan semangat hamemayu hayuning bawana (mempercantik/melestarikan kecantikan dunia) dalam kebudayaan Jawa. Untuk itulah Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran menyelenggarakan Pameran dan gelar budaya di Lapangan Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul yang berlangsung pada 16-18 Oktober 2015. Sedangkan tanggal 14 dan 15 Oktober 2015 diisi dengan acara live in di tempat-tempat pertanian organik. Peserta live in adalah utusan dari 3 SD, kelompok-kelompok tani, dan komunitas pelestari. Ada pun tekanan yang disasar dalam acara ini adalah Green Youth Education.
Sasaran ini didasarkan pada alasan bahwa masa depan pertanian dan pedesaan lestari berada di tangan generasi muda. Selain itu, orang-orang tua yang memiliki idealisme terhadap hal itu semakin sedikit. Tema besar dari kegiatan revitalisasi Deklarasi Ganjuran yang bertepatan dengan Peringatan Hari Pangan se-Dunia ini adalah Merajut Mimpi Mewujudkan Pertanian dan Pedesaan Lestari Melalui Pendidikan Kelestarian Lingkungan Hidup bagi Generasi Muda.
Pameran dan gelar budaya tersebut dimeriahkan dengan kesenian Gejog Lesung, kesenian terbangan Laras Mulyo (Medari, Sleman), jatilan anak dan Putri Tunggal Sabudi (Banjarsari Kulon Progo), Wayang Sayur dengan lakon Sembelit (Sanggar Anak Sodong, Bedono, Ambarawa), Sendratari Pari Uli (Sanggar Pari Uli, Wates, Kulon Progo), kesenian gedrug, kethoprak budaya Berkah Dalem, dan Kesenian Reog Anak.
Romo Yohanes Krismanto, Pr. yang menjadi Koordinator Hari Pangan se-Dunia di Ganjuran ini menyatakan bahwa pameran terdiri dari 80 stan (30 stan pendidikan dan 50 stan pameran). Sementara Romo Herman Yosef Singgih Suntoro, Pr selaku ketua panitia menyampaikan hendaknya bumi seisinya ini dijaga dan bisa menjadi berkat bagi apa dan siapa saja. Selain itu, Drs. Sambudi Rianto selaku Camat Kecamatan Bambanglipuro menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan acara ini. Pada intinya bumi yang kita tinggali adalah pinjaman dari anak cucu kita dan harus kita kembalikan kepada mereka dalam keadaan baik, utuh, subur, dan lestari, bukan dalam keadaan rusak.
Pameran dan gelar budaya ini disaksikan oleh masyarakat sekitar dengan antusias. Stan-stan pameran menjadi tempat bertanya pengunjung tentang berbagai hal, utamanya tentang pertanian lestari (organik), cara membuat pestisida organik, membuat aneka tempe, kerajinan, budidaya umbi-umbian, mengenali berebagai jenis tanaman dan budi dayanya, mengenal berbagai jenis beras dan manfaatnya, aneka olahan pangan dari berbagai hasil tanaman, dan sebagainya. Sementara pentas-pentas kesenian memberikan hiburan dan referensi baru kepada masyarakat tentang aneka bentuk pertunjukan dengan aneka latar belakang cerita atau lakon yang disuguhkan.
Naskah dan foto: a. sartono
Berita BUDAYABaca Juga
- 22-10-15
Penyerahan Hadiah Lomba Foto Warisan Budaya Kabupaten Bantul 2015 di Tembi
Lomba yang diikuti oleh 48 fotografer dengan jumlah karya sebanyak 175 foto ini akhirnya menghasilkan juara I-III, juara harapan I-III, 5 foto... more » - 21-10-15
Lukisan Kerik Karya Wonny yang Mengajak Peduli Sesama
Lukisan Wonny seperti cermin yang mengajak kita untuk merefleksi kembali hati dan sikap hidup kita yang pada gilirannya mengajak kita untuk semakin... more » - 19-10-15
Wayang Menatap Masa Depan
Ada 40-an karya seni rupa, yang semuanya menyajikan wayang. Pameran diselenggarakan 14-21 Oktober 2015 di Pendapa Art Space, Jl. Ring Road Selatan,... more » - 13-10-15
Kartun Yang Gelisah Dengan Ekobis Negeri Ini
Pameran kartun yang digelar di pelataran parkir FEB UGM pada 7-10 Oktober 2015 ini secara khusus memang menyoroti persoalan ekonomi dan bisnis yang... more » - 10-10-15
Pameran Batik Peringatan Setahun Yogyakarta Sebagai Kota Batik Dunia
Karya-karya batik yang ditampilkan pada pameran batik kali ini spesial batik-batik khas Yogyakarta, baik menampilkan motif klasik maupun motif... more » - 05-10-15
Batik Kudus di Hari Batik Nasional Karya Deni Wirawan
Setelah peluncuran labelnya ‘Bali Java’ desainer Denny WIrawan membuat aneka kreasi Batik Kudus. Dalam rangka Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2... more » - 03-10-15
Rumah Kreasi Indonesia Hebat Buka JPN Center Jakarta
JPN Center merupakan lembaga pendidikan nonformal dalam bidang Art & Culture Edutainment. Tujuan lembaga ini untuk membangun masyarakat bermental... more » - 02-10-15
Ketua LPSK Pidato Kebudayaan Di Tembi
Dalam melakukan sosialisasi, kata Semendawai, LPSK pernah menggunakan kesenian wayang kulit. Dari kesenian ini, kita memberi muatan pada pergelaran... more » - 02-10-15
Para Komponis Muda Berbagi Pengalaman
Pada lokakarya yang diselenggarakan di museum Tembi Rumah Budaya, Sabtu, 26 September 2015, KKM 6,5 Composers Collective mengundang komponis tamu... more » - 22-09-15
Lukisan Kaca Kontemporer Rina Kurniyati: Melukis Dalam Bening
Media kaca dipilih Rina karena sangat menantang kreativitas. Selain itu, ada keunikan teknik di dalamnya. Lukisan kaca memiliki kesan puitik karena... more »
Artikel Terbaru
- 26-10-15
Inayah Wulandari Wah
Putri bungsu dari mantan Presiden Gus Dur ini aktif dan serius berteater sejak tahun 2000-an, meski sempat terhenti sejenak karena kesibukan. Ia... more » - 26-10-15
Museum for Edutouris
Ada 38 museum yang mengikuti pameran, lima di antaranya adalah museum dari luar DIY. Tema besar pameran museum adalah “Museum for Edutourism”.... more » - 26-10-15
“Dari Cinta ke Negar
Sastra Bulan Purnama edisi ke-49, yang akan diselenggarakan Kamis 29 Oktober 2015, pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, akan meluncurkan dari 4 buku... more » - 24-10-15
Atien Kisam, Guru Si
Ayahnya juga merupakan keturunan dari seniman Betawi tempo dulu Djiun, hasil perkawinannya dengan Mak’ Kinang yang berprofesi sebagai penari. Bisa... more » - 24-10-15
Senin Pon Hari Tidak
Penghitungan hari jenis ini disebut perhitungan Panca Suda, yang menentukan risiko baik atau buruk dari arah kita bepergian. Senin Pon, 26 Oktober... more » - 24-10-15
Sound of Nature=Soun
Karya Jerry yang dibingkai dalam tema Sound of Nature=Sound of God ini banyak menggunakan ungkapan visual yang metaforik atau bahasa simbol. Dari... more » - 23-10-15
Denmas Bekel 23 Okto
Denmas Bekel 23 Oktober 2015 more » - 23-10-15
SMP Mondial Semarang
Mereka sama sekali belum pernah memainkan kesenian tradisional Jawa ini. Jadi wajar mereka terlihat begitu heran melihat banyaknya instrumen gamelan... more » - 23-10-15
Kisah Perlawanan Pan
Kurang lebih setengah dari buku ini membahas perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap Belanda, dan cara-cara Belanda mengatasi perlawanan tersebut.... more » - 22-10-15
Penyerahan Hadiah Lo
Lomba yang diikuti oleh 48 fotografer dengan jumlah karya sebanyak 175 foto ini akhirnya menghasilkan juara I-III, juara harapan I-III, 5 foto... more »