Perang Kolonial Belanda di Aceh. The Dutch Colonial War in Acheh

Author:editorTembi / Date:10-09-2014 /

Judul : Perang Kolonial Belanda di Aceh. The Dutch Colonial War in Acheh 
Penulis : Teuku Ibrahim Alfian, dkk (editor) 
Penerbit : Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh, 1997, Banda Aceh 
Bahasa : Indonesia dan Inggris 
Jumlah halaman : 304

Untuk mengimbangi dan mengakhiri perlawanan rakyat Aceh, Belanda membuat satuan tentara khusus, yaitu Korps Marechausse (Marsose). Korps ini mempunyai tugas memelihara keamanan dan ketertiban dalam lingkungan perbatasan garis pertahanan konsentrasi. Korps inilah yang sangat berperan dalam menumpas perlawanan rakyat Aceh.

Perang Kolonial Belanda di Aceh. The Dutch Colonial War in Acheh

Aceh adalah sebuah kerajaan berdaulat, senantiasa memelihara dan mengembangkan hubungan persahabatan internasional, baik dengan negara-negara di Asia maupun Eropa. Tetapi kedaulatan itu terusik ketika Belanda ingin meluaskan koloninya, dengan jalan menaklukkan Aceh.

Pada Rabu, 26 Maret 1873 Kerajaan Belanda memaklumkan perang kepada kerajaan Aceh. Pengumuman tersebut mengawali perang yang berlangsung lama, menghabiskan banyak harta benda dan korban nyawa di kedua belah pihak.

Bertahun-tahun Belanda berusaha menaklukkan Aceh, tetapi mengalami kegagalan. Secara merata prajurit Aceh memiliki kemahiran dan keterampilan menggunakan senapan bersama senjata tradisional, seperti rencong dan klewang. Dalam pertarungan jarak dekat mereka sangat berani, apalagi mereka berlandaskan semangat jihad fi sabillilah. Apabila seorang pemimpin tertangkap, maka akan muncul pemimpin lain yang menggantikannya.

Dalam mempertahankan bumi Aceh ini kaum perempuan juga mempunyai peran yang besar. Tidak hanya di garis belakang, mereka juga terlibat dalam medan pertempuran bahkan pertempuran jarak dekat.

Untuk mengimbangi dan mengakhiri perlawanan rakyat Aceh, Belanda membuat satuan tentara khusus, yaitu Korps Marechausse (Marsose). Korps ini mempunyai tugas memelihara keamanan dan ketertiban dalam lingkungan perbatasan garis pertahanan konsentrasi. Korps inilah yang sangat berperan dalam menumpas perlawanan rakyat Aceh. Tetapi rakyat Aceh tidak pernah menyerah. Bahkan ketika Sultan Aceh mengadakan perjanjian perdamaian dengan Belanda pada tahun 1903, perlawanan tetap berlangsung.

Bagi yang ingin mengetahui latar belakang dan sejarah perlawanan rakyat Aceh terhadap Kolonial Belanda, buku ini adalah salah satu sumbernya. Lokasi dan jalannya pertempuran, serta tokoh-tokoh dari kedua belah pihak ditulis secara jelas. Untuk lebih memudahkan dalam memahami isi, buku ini disertai dengan gambar yang cukup banyak beserta keterangannya.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 13-09-14

    Ki Dr Suyanto Mengge

    Memang seperti itulah Ki Suyanto. Setiap ada kesempatan, baik di perkuliahan maupun di pegelaran, ia senantiasa menyampaikan kawruh-kawruh pakeliran-... more »
  • 13-09-14

    Semprong Pengganti T

    Bentuk semprong seperti tabung dengan panjang sekitar 30—40 cm berdiameter 3—5 cm, terbuat dari potongan bambu utuh, kedua ujungnya berlubang. Alat... more »
  • 13-09-14

    Sensasi Pecel Kecamb

    Rasa bumbu pecel itu mungkin bisa dikatakan tidak terlalu jauh berbeda dengan pecel pada umumnya. Namun rasa kecambah lamtoro, tempe benguk goreng... more »
  • 13-09-14

    Orang Rabu Wage dan

    Orang kelahiran Rabu Wage pada dasarnya baik, percaya diri, pemberani, tidak takut mati. Ia suka memberi kepada sesamanya. Sayangnya jika terpojok... more »
  • 12-09-14

    Hj Sri Surya Widati

    Selesai meluncurkan antologi puisi, Hj Sri Surya Widati membacakan satu puisi pendek karya Joko Piunrbo berjudul ‘Parangtritis’ sambil diiringi musik... more »
  • 12-09-14

    Denmas Bekel 12 Sept

    more »
  • 12-09-14

    Malam Ini Pentas Way

    Pada Jumat 12 September 2014 pukul 20.00, Paguyuban Dalang Muda Sukra Kasih dan Tembi Rumah Budaya kembali menggelar pementasan wayang kulit semalam... more »
  • 11-09-14

    Symphonic Tales Of I

    Album ini menjadi unik karena lagu-lagu daerah tersebut dimainkan bersama Orchester der Kuturen Germany dan vokal dari Tompi. Tercatat ada 10 buah... more »
  • 11-09-14

    Fombi bersama Duo Ba

    Duo Bajo kembali berbagi obrolan musikal melalui idiom musik Nusantara melalui medley lagu daerah. Mereka sangat pandai membungkus lagu suwe ora jamu... more »
  • 11-09-14

    Kali Ini Spesial Par

    Tumisan ini juga sehat mengingat jipang atau labu siam memiliki khasiat menyehatkan jantung dan pembuluh darah, menetralkan racun dalam darah,... more »