Dari Moloku Kie Raha hingga Negara Federal. Biografi Politik Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah
Author:editorTembi / Date:27-03-2014 /
Judul : Dari Moloku Kie Raha hingga Negara Federal. Biografi Politik Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah
Penulis : Irza Arnyta Djafaar
Penerbit : Bio Pustaka, 2005, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : xx + 243
Pendapat Sultan mengenai konsep negara federal ini ternyata membawa akibat “buruk”. Gesekan semakin menjadi-jadi, bahkan Sultan difitnah terlibat gerakan Republik Maluku Selatan (RMS). Akhirnya Sultan dipanggil Presiden Republik Indonesia Soekarno ke Jakarta. Namun, Sultan Iskandar tetap bertahan pada ideologinya yaitu negara federal.
Kesultanan Ternate terletak di Maluku Utara. Bersama dengan tiga kerajaan tetangga yaitu Bacan, Tidore dan Jailolo, Ternate membentuk suatu lembaga adat untuk bekerja sama dengan konsep Moluku Kie Raha. Masing-masing kerajaan mengurus urusan dalam negerinya sendiri. Untuk urusan ke luar negeri dibentuk suatu dewan yang terdiri dari wakil/utusan dari empat kerajaan tersebut.
Iskandar Muhammad Djabir Sjah (1902 – 1975) adalah Sultan Ternate ke- 46. Sultan sangat membenci penjajahan. Hal ini tidak lepas dari pengalaman hidupnya. Ayahnya ditangkap dan dibuang oleh Belanda. Djabir dan saudara-saudaranya juga dibawa ke Batavia dan dididik menurut cara-cara Belanda. Tetapi di sana Djabir justru makin mengenal politik dan menjadi simpatisan Jong Islamiten Bond.
Pada tanggal 2 September 1929, Djabir dinobatkan sebagai Sultan Ternate. Usaha Belanda untuk menjadikan sultan sebagai “boneka”gagal, karena Sultan tidak mau tunduk. Ketika Jepang masuk, Sultan “rela” diungsikan Sekutu ke Australia. Tetapi pikiran dan hati Sultan tetap pada rakyatnya, sehingga Sultan rela bolak-balik Australia Ternate untuk kepentingan rakyatnya.
Setelah Indonesia merdeka dan Sultan kembali ke Ternate, mulailah terjadi gesekan atau ketidaksesuaian dengan golongan pemuda. Para pemuda menginginkan negara berbentuk kesatuan, sedangkan Sultan teguh pada pendiriannya yaitu federal. Alasannya adalah pertimbangan kondisi alam dan geografis serta beraneka ragam kebudayaan yang ada di Indonesia. Konsep Moloku kia raha inilah yang sangat mempengaruhi pemikiran dan pendapat Sultan. Walaupun begitu dalam sistem pemerintahan Sultan adalah nasional demokrat.
Pendapat Sultan mengenai konsep negara federal ini ternyata membawa akibat “buruk”. Gesekan semakin menjadi-jadi, bahkan Sultan difitnah terlibat gerakan Republik Maluku Selatan (RMS). Akhirnya Sultan dipanggil Presiden Republik Indonesia Soekarno ke Jakarta. Namun, sultan tetap bertahan pada ideologinya yaitu negara federal.
Sultan kemudian ditanya mau tinggal di Jakarta atau pulang ke Ternate. Sultan terpaksa memilih tinggal di Jakarta. Alasannya adalah bila kembali ke Ternate pasti timbul konflik dengan para pemuda. Yang kedua adalah untuk membersihkan nama baiknya. Di Jakarta Sultan bekerja di Kementerian Dalam Negeri. Sultan Iskandar Muhammad Djabir Syah wafat 4 Juli 1975. Tahun 1995 kerangkanya dipulangkan ke Ternate dengan penghormatan yang besar sesuai adat kerajaan.
Baca yuk ..!
M. Kusalamani
Bale Dokumentasi Resensi BukuLatest News
- 20-04-15
Kereta Kanjeng Kyai
Kereta ini dinamakan Kanjeng Kyai Garudhayeksa karena memiliki hiasan atau ornamen di beberapa bagiannya (terutama sudut atap) yang menyerupai garuda... more » - 20-04-15
Denmas Bekel 20 Apri
more » - 20-04-15
Judika Spesialis La
Judika tampil dalam konser bertajuk ‘Love Of My Life’ di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Konser yang membawakan lagu-lagu milik band rock asal... more » - 18-04-15
Anak Yang Lahir Tang
Di dalam kalender Jawa, selain hari serta pasaran, setiap tanggal mempunyai watak sendiri-sendiri. Tanggal 6 bulan Rejeb adalah ‘dina kebo’ baik... more » - 18-04-15
Sultan Agung dalam W
Dinamakan wayang babad, karena wayang yang ada merupakan hasil rekaan dari tokoh-tokoh dalam cerita babad Mataram. Cerita yang dipentaskan malam itu... more » - 18-04-15
Ekspedisi Kaladuta M
Penyerbuan atas Batavia yang dilakukan dalam dua gelombang ini sebenarnya mampu mengguncang Kumpeni saat itu. Ada beberapa panglima perang Mataram... more » - 18-04-15
Gelar Buku Karawitan
Naskah-naskah kuno ini sebagian besar tersimpan di berbagai museum, termasuk di dalam Keraton Yogyakarta. Hal ini menjadi salah satu perhatian dari... more » - 17-04-15
The Resonanz Music S
Terinspirasi dari kelompok orkestra Inggris, Royal Philharmonic Orchestra, yang menampilkan karya kelompok band rock Queen, Avip Priatna bersama The... more » - 17-04-15
Diskusi Buku Arca Di
Satu buku yang diberi judul ‘Arca’ dan ditulis oleh sejumlah orang yang tergabung dalam komunitas Bol Brutu, kependekan dari Gerombolan Pemburu Batu... more » - 17-04-15
In Memoriam Catur St
Catur Nugroho, yang lebih dikenal sebagai Catur Stanis sebagai nama penanya, pernah belajar di jurusan teater Institut Seni Yogyakarta, meski tidak... more »