Buku untuk Anak Tentang Pengajian di Kotagede
Author:editorTembi / Date:27-01-2015 / Buku ini adalah seri pendidikan pusaka untuk anak. Tokoh dalam buku cerita anak ini adalah dua ekor perkutut yang tertarik dengan kehidupan Kotagede masa lampau. Si kakek kemudian bercerita tentang Kotagede sekitar tahun 1950-an, tentang pengajian anak-anak, lengkap dengan kenakalan-kenakalan khas anak kecil.Judul : Kisah Pengajian Anak di Kotagede
Penulis : Mustofa W. Hasyim, Erwito Wibowo
Penerbit : Rekompak, 2011, Jakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : 23
Kotagede adalah bekas ibukota Mataram Islam yang didirikan pada abad ke-16. Kotagede juga dikenal sebagai tempat berkembangnya Muhamadiyah, serta tempat berkembangnya sistem pembelajaran Al Quran yang sangat menyenangkan bagi anak-anak.
Buku ini adalah seri pendidikan pusaka untuk anak. Tokoh dalam buku cerita anak ini adalah dua ekor perkutut yang tertarik dengan kehidupan Kotagede masa lampau. Si kakek kemudian bercerita tentang Kotagede sekitar tahun 1950-an, tentang pengajian anak-anak, lengkap dengan kenakalan-kenakalan khas anak kecil.
Mengaji (membaca Al Quran) adalah kegiatan yang rutin bagi anak-anak pada masa tersebut. Biasanya mereka belajar di rumah guru ngaji atau di langgar/surau. Di sana mereka tidak hanya belajar ngaji, tetapi juga belajar tentang hidup, sehingga menjadi pribadi yang saleh, toleran dan berprestasi.
Ada tiga hal yang menjadi prinsip orang Kotagede yaitu lurung, pasar danlanggar. Lurung adalah jalan antarrumah, artinya orang Kotagede harus bisa bergaul sebagai lambang energi sosial. Pasar, sebagai lambang energi ekonomi artinya harus bisa mencari nafkah secara mandiri. Langgar/surau adalah lambang energi spiritual, artinya harus menaati ajaran agama (dalam hal ini agama Islam). Dan hal itu sudah diajarkan sejak masih anak-anak.
Dengan gaya cerita yang ringan diharapkan buku ini dapat menarik minat baca anak. Anak bisa mengambil intisari cerita dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca yuk ..!
Ons Untoro
Bale Dokumentasi Resensi BukuLatest News
- 30-01-15
Denmas Bekel 30 Janu
more » - 30-01-15
Perang Pasifik yang
P.K. Ojong dengan bahasa yang menarik dan terperinci menulis jalannya peperangan di setiap medan pertempuran. Bahkan pembaca seakan-akan dibawa ikut... more » - 30-01-15
STAT Memulai Kelas B
Sanggar Tari Anak Tembi (STAT) didirikan pada awal tahun 2010. Setiap kelas berlangsung selama 1 semester. Jadi sampai akhir tahun lalu, STAT sudah... more » - 30-01-15
Memes Luncurkan Albu
Konsisten meramaikan dunia musik Tanah Air selama 20 tahun, Memes merilis albumnya yang ke-9 bertajuk “Lief Java”. Dalam album ini karya-karya dari... more » - 29-01-15
Kampung Dondongan ya
Di Kampung Dondongan ini pulalah Ringin Sepuh, yakni pohon beringin yang dipercaya ditanam oleh Sunan Kalijaga, tumbuh dengan baik. Pohon Ringin... more » - 29-01-15
Pembuat Warangka Ker
Masyarakat Jawa menamakan pembuat warangka dengan sebutan mranggi. Sementara pembuat keris disebut empu. Jadi ada perbedaan antara pembuat keris... more » - 29-01-15
Antologi Puisi Paran
Penyair yang pernah berinteraksi dengan Bantul, merupakan salah satu syarat untuk bisa ikut dalam antologi puisi ini. Berinteraksi dalam arti, bahwa... more » - 28-01-15
Syam Chandra, Penyai
Dua ekor ayam dia siapkan, untuk secara bergantian dia lempar ke tengah penonton. Di saat penonton berebut ayam, dia terus membacakan puisi karyanya... more » - 28-01-15
Mempelajari Tatabaha
Tampilan buku lawas ini memang khas buku zaman dahulu, yakni menggunakan kertas merang, yang terkesan kusam. Namun, buku koleksi Perpustakaan Tembi... more » - 28-01-15
Sing Unggul Dipanggu
Pepatah ini menggambarkan tentang sifat orang yang tidak punya pendirian kecuali berpikir atau berpendirian hanya untuk mencari enak, aman, untung,... more »