Hari Keberuntungan Orang Wuku Warigalit Jatuh pada Jumat Wage (20 April – 26 April 2014)

19 Apr 2014 Orang Wuku Warigalit mempunyai daya tarik khusus, pandai bergaul serta menyenangkan, namun kurang setia. Agar selamat orang Wuku Warigalit perlu membuat tumpeng, lauknya gudangan (urap) sayur mentah dan daging gecok, disertai doa keselamatan.

Kitab Primbon Betaljemur Adammakna adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan ‘ilmu titen’ yang berlangsung turun-temurun dalam masyarakat Jawa. Kitab tersebut memuat 337 bab, salah satu diantaranya adalah pengetahuan untuk menghitung, memilah dan memilih hari.

Berdasarkan kitab itu dalam sepekan ini, hanya ada 3 hari baik untuk menyelenggarakan upacara penting dalam keluarga, dengan perincian sebagai berikut:

Minggu Wage, 20 April 2014, kalender Jawa tanggal 19, bulan Jumadilakir tahun 1947 Alip, (terhitung mulai Sabtu sore pukul 18.00 s/d Minggu sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Senin Kliwon, 21 April 2014, kalender Jawa tanggal 20, bulan Jumadilakir, tahun 1947 Alip, (terhitung mulai Minggu sore pukul 18.00 s/d Senin sore pukul 18.00), hari nahas orang Wuku Warigalit, dan tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Selasa Legi, 22 April 2014, kalender Jawa tanggal 21, bulan Jumadilakir, tahun 1947 Alip, (terhitung mulai Senin sore pukul 18.00 s/d Selasa sore pukul 18.00), hari taliwangke dibulan Jumadilakir, tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergia

Rabu Paing, 23 April 2014, kalender Jawa tanggal 22, bulan Jumadilakir, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Selasa sore pukul 18.00 s/d Rabu Sore pukul 18.00) baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Kamis Pon, 24 April 2014, kalender Jawa tanggal 23, bulan Jumadilakir, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Rabu sore pukul 18.00 s/d Kamis Sore pukul 18.00), hari nahas orang wuku Warigalit, tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Jumat Wage, 25 April 2014, kalender Jawa tanggal 24, bulan Jumadilakir, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Kamis sore pukul 18.00 s/d Senin Sore pukul 18.00), hari keberuntungan orang Wuku Warigalit, baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Sabtu Kliwon, 26 April 2014, kalender Jawa tanggal 25, bulan Jumadilakir, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Jumat sore pukul 18.00 s/d Sabtu sore pukul 18.00), tidak baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Orang yang dilahirkan pada kurun waktu 20 April sampai dengan 26 April, masuk dalam Wuku Warigalit, wuku dengan nomor urut 7.


Warigalit (kiri) menghadap Batara Asmara, dengan mengedepankan candi. Burung kepodang terbang di atas pohon sulastri

Ciri-ciri Wuku Warigalit adalah sebagai berikut :

  • Dewa yang menaungi Wuku Warigalit adalah Batara Asmara
  • Kelebihannya: umumnya orang Wuku Warigalit yang laki-laki rupawan dan yang perempuan cantik. Mereka mempunyai daya tarik khusus, selalu membuat sengsem atau senang bagi orang yang melihatnya, mudah bergaul dan disenangi teman-temannya dan atasannya.
  • Kekurangannya: kurang setia, kalau tidak hati-hati cenderung mempunyai tambatan hati yang lain.
  • Kayunya adalah pohon Sulastri yang tidak mempunyai bunga.
  • Burungnya adalah burung kepodang yang mempunyai watak cemburuan.
  • Lambang Wuku Warigalit adalah tidak sabar terhadap sandang dan pangan.
  • Wuku ini digambarkan sedang menghadap candi, artinya suka prihatin.
  • Datangnya bahaya terlibat dalam pertengkaran yang mengancam keselamatan

Hari nahas : Kamis Pon dan Senin Kliwon. 
Hari baik : Jumat Wage.

Untuk mencegah agar terhindar dari celaka orang Wuku Warigalit perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat tumpeng, lauknya ‘rancapan’ gudangan (urap) sayur mentah dan daging digecok (dicacah) disertai doa keselamatan.

Selain itu, selama 7 hari yang bersangkutan tidak boleh memanjat, karena letak Kala berada di atas menghadap ke bawah.

Herjaka HS

PRIMBON

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 03-08-16

    Bokor untuk Persemba

    Bokor berisi bunga setaman juga menjadi salah satu alat pelengkap yang biasanya menghiasai ruangan sentong tengah dari rumah induk masyarakat Jawa.... more »
  • 03-08-16

    Gudeg Koyor Varian d

    Jenis makanan gudeg yang telah menjadi identitas makanan khas Yogyakarta mungkin sudah tidak asing lagi banyak orang. Namun gudeg koyor mungkin masih... more »
  • 02-08-16

    Pria Sawo Matang di

    Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more »
  • 02-08-16

    Ajaran Kebaikan Oran

    Judul            : Ajaran-ajaran dalam Naskah Singhalangghyala Parwa Penulis   ... more »
  • 01-08-16

    Macapat ke-148, Peng

    Mengikuti macapat malem Rebo Pon di Tembi Rumah Budaya ibarat mengikuti pengembaraan Mas Cebolang yang penuh dengan pengalaman kehidupan baik lahir... more »
  • 01-08-16

    Eksotisme Amphiteate

    Amphiteater merupakan salah satu spot luar ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Merujuk pada aspek historisnya amphiteater... more »
  • 01-08-16

    Naura Sang Idola Cil

    Terhitung sudah dua album yang diproduksi penyanyi cilik ini, yang bernama lengkap Adyla Rafa Naura Ayu. Di usianya yang ke-8 tahun putri pertama... more »
  • 30-07-16

    Rabu Kliwon Pekan In

    Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya II Mangsa Karo. Usia 23 hari hari terhitung mulai 2 s/d 24 Agustus 2016. Candrane: Bantala Rengka,  artinya... more »
  • 30-07-16

    Kemah Budaya ke-10 B

    Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more »
  • 30-07-16

    Dalem Kanjengan yang

    Ada beberapa bangunan penting selain kompleks makam raja-raja Mataram (Surakarta dan Yogyakarta) di Imogiri yang keberadaannya tidak terpisahkan dari... more »