Irus, Alat Dapur yang Terus Bermetomorfosis (2)
Author:kombi / Date:24-01-2014 / Tag: Ensiklopedi Aneka Rupa / Aneka RupaIrus, Alat Dapur yang Terus Bermetomorfosis (2)
Irus tradisional koleksi Museum Tembi Rumah Budaya
Pada zaman dahulu irus disimpan dengan berbagai cara, antara lain diselipkan diselipkan di antara jepitan rak kayu, atau ditaruh di dalam bambu yang telah dilubangi bagian atasnya. Cara itu efektif daripada hanya diletakkan begitu saja pada “lincak” atau meja di dapur. Sebab, ada kalanya tanpa sengaja, irus yang begitu saja diletakkan di “lincak” dapur bisa diduduki sehingga patah. Begitu pula jika ditaruh bersama alat dapur lain secara sembarangan, bisa jadi tertindih sehingga mudah rusak. Itulah sebabnya irus harus dijaga keawetannya.
Hingga saat ini di masyarakat Jawa masih banyak dijumpai perajin pembuat irus tradisional. Satu di antaranya adalah yang berada di wilayah Desa Pucang, Secang, Magelang Jawa tengah. Di daerah ini terdapat banyak perajin, yang salah satunya penghasil alat-alat dapur tradisional, seperti irus, enthong, dan solet. Selain di wilayah Pucang Magelang, daerah Desa Kejawang, Sruweng, Kebumen, Jawa Tengah juga masih memproduksi irus dan siwur tradisional. Masih banyak sebenarnya, perajin pembuat irus selain di dua daerah tersebut.
Ternyata masyarakat Jawa sudah sejak lama menggunakan irus tradisional sebagai alat dapur. Setidaknya istilah irus sudah terekam dalam kamus Jawa bernama “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta (1939). Pada halaman 174 kolom 1 disebutkan bahwa irus adalah gayung pengambil sayur dan lainnya yang terbuat dari tempurung kelapa yang diberi pegangan atau “garan”, sebutan dalam bahasa Jawa.
Seorang ibu sedang mengulek sambel,
dan di depannya terdapat irus tradisional dan alat dapur lainnya
Bahkan jauh sebelumnya, ketika masyarakat Jawa masih menggunakan bahasa Jawa Kuno yang diperkirakan digunakan sekitar abad ke-9 Masehi, kata irus juga sudah muncul. Hal itu menandakan bahwa irus sebagai alat dapur di masyarakat Jawa telah muncul selama ratusan tahun lalu.
Kata irus dalam bahasa Jawa Kuno, dapat dilacak pada kamus Jawa Kuna—Indonesia karya PJ Zoetmulder (1995) penerjemah Darusuprapto dan Sumarti Suprayitna (Dosen Sastra Jawa FIB UGM), pada halaman 397 kolom 1. Kata irus yang digunakan pada zaman itu, bisa dirunut dari sebuah naskah Jawa yaitu Wirataparwa, khususnya yang berbunyi “(Bhima) mangindhit irus walakap”.
Dalam perkembangannya, irus juga dipakai sebagai media untuk memanggil roh halus yang dinamakan jaelangkung. Pada dolanan jaelangkung ini, irus digunakan sebagai kepala dan tubuh jaelangkung yang dirias. Sementara “gagang”nya berfungsi untuk tubuh dan biasanya dilengkapi dengan asesori lainnya.
Hingga saat ini irus tradisional tetap bertahan bersama-sama keberadaan irus yang telah lebih modern yang terbuat dari stenlis, melamin, kuningan, aluminium, dan bahan-bahan lainnya.
Naskah & foto:Suwandi
Ensiklopedi Aneka Rupa Source Link: JakartaLatest News
- 15-03-14
Rabu Pahing Ini Oran
Primbon Dewa yang menaungi Wuku Landep adalah Batara Mahadewa. Orang Wuku Landhep tajam daya ingatnya, dapat dijadikan sebagai tempat bertanya dan... more » - 15-03-14
Pasinaon Basa Jawa K
Pasinaon Basa Jawa Memang jika dibandingkan dengan zaman dulu, tataran tutur bahasa Jawa di zaman sekarang lebih ringkas. Kamus Unggah-Ungguh... more » - 15-03-14
Kiat Membaca Cepat d
Berita Budaya Kegiatan berbahasa meliputi empat komponen pokok, yakni membaca, bicara, menyimak, dan menulis. Untuk urusan membaca sendiri dapat... more » - 15-03-14
Siwur, Alat Dapur da
Aneka Rupa Namun pada masyarakat Jawa tempo dulu, siwur juga bisa berfungsi lain, yakni sebagai properti untuk membuat nini thowong, pertunjukan... more » - 14-03-14
ARTE 2014 dengan Tem
Sukses dengan festival pertama ARTE 2013 dengan 32 ribu pengunjung dan ratusan karya yang dikirim para seniman Tanah Air, festival yang digelar untuk... more » - 14-03-14
Riwayat KH Ahmad Dah
Karena KH Ahmad Dahlan sangat berjasa bagi bangsa Indonesia dan sekaligus seorang tokoh yang ikut dalam pergerakan nasional, maka kisah pribadinya... more » - 14-03-14
Batara Sambu
Dalam sejarah hidupnya, Batara Sambu pernah turun ke dunia dan menitis kepada Sri Maharaja Maladewa, raja di Negeri Medangprawa, dengan patihnya... more » - 14-03-14
Menu Spesial Maret,
Gurih yang cukup nyamleng (sempurna) dalam perpaduan rempah yang seimbang serta kenikmatan dan kepuasan perut yang disuguhkan oleh menu ini cukup... more » - 13-03-14
Pentas Lima Tarian S
Di Aceh tidak hanya ada Tari Saman, ada banyak tarian lain yang tak kalah menarik, unik dan mengandung nilai-nilai budaya. Antara lainTari Ratoeh,... more » - 13-03-14
Menyaksikan Tari Kec
Menyaksikan Tari Kecak di Uluwatu Saat Senja Hari Di Kompleks Pura Uluwatu yang dibangun sekitar tahun 1032-1036 Masehi oleh Mpu... more »