Wikikopi, Resep Rahasia Kopi di Pasar Kranggan

Berbagai jenis kopi asli Indonesia

Paham teknik ‘nyeduh’ kopi akan bermanfaat untuk bisa mengapresiasi kopi dengan lebih baik. Misalnya ketika menemukan kopi yang kurang enak, maka bisa tahu ada proses yang salah.

Begitu kira-kira salah satu tujuan didirikan kelompok para pecinta kopi ini. Di situ ada Saladdin di bagian urusan kebun, Qomar di bagian pascapanen, ada Andry bagian penyeduhan kopi, dan lainnya. Mereka tak mau disebut sebagai pendiri, tapi lebih senang disebut pendamping, karena itu tujuan mereka membentuk Wikikopi.

Sejak akhir Desember 2014, bertempat di Pasar Kranggan, Yogyakarta, sekumpulan anak muda ini memberi pengetahuan, berbagi sambil mempopulerkan minum kopi asli Indonesia dengan kaidah yang benar.

Selain itu mereka juga memiliki beberapa program, antara lain kunjungan kebun milik petani kopi binaan, kunjungan ke tempat pemrosesan, kelas penyeduhan kopi, dan kompetisi penyeduhan kopi. Program terbaru dari mereka adalah Wikiwacan, yaitu perpustakaan mini di Pasar Kranggan.

Workshop kopi bersama Anak sekolah

Para pendiri Wikikopi juga sudah sejak lama mendampingi petani kopi, antara lain di daerah Lencoh Boyolali, Temanggung, Gunung Arjuna Malang, dan Pegunungan Bintang Papua. Tujuan pendampingan tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan petani kopi dengan sistem direct trade.

Memang sistem itu masih sulit dijalankan, karena kebanyakan petani kopi masih belum paham betul bagaimana pengelolaan bisnis kopi yang benar. Hasilnya memang baru satu dua petani yang paham, namun itu sudah merupakan sesuatu yang baik bagi Wikikopi.

Wikikopi memang bukan layaknya kafe yang bertebaran di Yogya yang menyiapkan diri dengan gula dan sirup-sirup beragam rasa. Di Wikikopi tak ada gula. Kepada para pengunjung yang belum pernah menikmati rasa asli kopi, penyeduh akan menunjukkan bahwa rasa kopi tak hanya pahit, bisa asam seperti buah atau manis layaknya karamel.

Penjelasan tehnik penyeduhan kopi

Wikikopi juga berupaya untuk membangun kolaborasi dengan kafe-kafe di Yogyakarta untuk turut lebih mengenal proses kopi dan kehidupan para petani kopi. "Wiki itu artinya bersifat kolaboratif. Kami memang membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang ingin turut memajukan kopi Indonesia," jelas Reni (32), seorang arsitek yang juga merupakan bagian pendiri Wikikopi, melalui email.

Ke Yogya yuk ..!

Natalia S. 
Foto: Dokumentasi Wikikopi

Artikel Terbaru

• 16-09-16

  Notaris Pertama Warg

  Di masa penjajahan Belanda atas Nusantara masyarakat pribumi hanya menjadi budak. Semua pekerjaan kasar dilakukan oleh pribumi, sementara orang-orang... more »
• 15-09-16

  Kemiskinan Ala Kadar

  Apa yang membedakan Garin Nugroho dari kebanyakan sutradara di industri film Indonesia? Film terbaru Garin, Setan Jawa, adalah jawaban yang paling... more »
• 14-09-16

  Sega Obonk Berpadu d

  Kreasi atau cipta karya kuliner terus dilakukan Warung Dahar (WD) Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya. Untuk bulan September ini WD Pulo Segaran... more »
• 31-08-16

  Rujukan untuk Mengen

  Judul            : Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Penulis        ... more »
• 30-08-16

  “Paket Kemerdekaan”

  Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri.... more »
• 30-08-16

  Wilayah Praja Mangku

  Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2... more »
• 29-08-16

  Monolog dan Gerak Pu

  Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more »
• 29-08-16

  Buku Pelajaran Sejar

  Judul            : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis  ... more »
• 29-08-16

  Kawasan Panggung Kra

  Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more »
• 27-08-16

  Bayi Kelahiran Mangs

  Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more »