Prajurit Keraton Kasultanan Yogyakarta (3)

Author:editorTembi / Date:29-11-2014 / Berdasarkan hirarkhi keprajuritan keraton, di bawah Komandan (Kumendham) ada Pandhega (Kapten). Sebutan kalenggahan dari Pandhega adalah Bupati Enem Wadana Prajurit. Ada dua macam busana untuk seorang Pandhega yakni Busana Prajuritan dan Busana Garebeg.

Prajurit berpangkat Pandhega/Kapten dari kesatuan prajurit keraton Yogyakarta dalam Busana Garebegan, difoto: 15 Oktober 2013, foto: a.barata
Prajurit berpangkat Pandhega/Kapten dari kesatuan 
prajurit Keraton Yogyakarta dalam 
Busana Garebegan, foto: a.barata

Berdasarkan hirarkhi keprajuritan keraton di bawah Komandan (Kumendham), ada Pandhega (Kapten). Sebutan kalenggahan dari Pandhega adalah Bupati Enem Wadana Prajurit. Ada dua macam busana untuk seorang Pandhega yakni Busana Prajuritan dan Busana Garebeg.

Busana Prajuritan Pandhega terdiri dari songkok hitam dengan hiasan jamang dan sumpingan yang diberi lis tipis warna kuning keemasan. Udheng (blangkon) dengan corak modhang. Baju yang dikenakan adalah sikepan warna hitam dengan bludiran di bagian leher, baju bagian depan, dan bagian bawah lengan.

Khusus Busana Prajuritan yang dikenakan pada waktu gladhi resik, baju sikepan yang dikenakan berwarna hitam polos tanpa bludiran (bordir warna keemasan). Baju rangkepan atau baju dalam berwarna putih. Selain itu kamus berwarna hitam berbludiran dikenakan di sisi luar baju sikepan. Timang atau kepala kamus (semacam ikat pinggang) juga berwarna kuning emas.

Keris yang dikenakan oleh Pandhega dalam Busana Prajuritan berwarangka branggah (ladrang) tanpa oncen (untaian bunga). Keris ini dikenakan dengan cara diselipkan di pinggang belakang dengan cara di-kewal (condong ke kiri), bara cindhe kembang dua buah dengan gombyok gim berwarna keemasan. Kain batik dikenakan dengan cara atau model supit urang. Celana yang dikenakan adalah celana panji-panji dengan panjang sebatas lutut berwarna warna hitam dan berlis kuning di bagian bawah.

Busana Prajuritan bagi Pandhega ini juga dilengkapi dengan sarung tangan berwarna putih, kaus kaki berwarna hitam, sepatu pantofel berwarna hitam, baju dilengkapi dasi kupon (dasi kupu-kupu), serta membawa pedang komando.

Selain Busana Prajuritan, Pandhega juga memiliki busana lain yang disebut dengan Busana Garebegan. Busana Garebegan terdiri dari kuluk berwarna putih polos, rambut digelung, baju sikepan berwarna hitam berbludiran, baju rangkepan atau baju dalam berwarna putih,. Kampuh atau dodot, moga, keris warangka branggah (ladrang) dengan oncen. Keris diselipkan di pinggang belakang (tidak dikewal). Celana yang dikenakan adalah celana panjang cindhe gubet untu walang plisir kuning emas di bagian bawah. Untuk alas kakinya adalah canela (selop) warna hitam serta membawa tongkat komando (teken).

Ke Yogya yuk ..!

A. Sartono
sumber: Ir. H. Yuwono Sri Suwito, M.M., 2009, Prajurit Kraton Yogyakarta: Filosofi dan Nilai Budaya yang Terkandung di Dalamnya, Yogyakarta: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta pada tahun.

Yogyakarta Yogyamu

Latest News

  • 15-12-14

    Ardi Susanti Tidak B

    Rasanya, Ardi Susanti adalah sedikit dari perempuan penyair yang berasal dan tinggal di daerah, tetapi tidak berhenti berkarya. Bahkan bukan hanya... more »
  • 15-12-14

    Kisah Adik-adik RA K

    Keempat adik RA Kartini tersebut tidak putus asa. RA Kartini yang telah wafat seakan-akan meninggalkan wasiat agar adik-adiknya meneruskan cita-cita... more »
  • 13-12-14

    Apik Kumripik Nyanca

    Peribahasa ini menyarankan agar orang selalu berhati-hati atau waspada pada segala sesuatu. Kebaikan yang tampak secara lahir sering membuat orang... more »
  • 13-12-14

    Jakarta 32°C 2014 Ja

    Ini kali keenam Jakarta 32°C diselenggarakan sejak 2004. Pameran karya visual mahasiswa terbesar di Jakarta ini melibatkan 40 mahasiswa dari berbagai... more »
  • 13-12-14

    Tari Bedhaya Hagorom

    Bedhaya yang dipersembahkannya bagi Sri Sultan Hamengku Buwana X ini merupakan salah satu wujud terima kasihnya sebagai penari yang merasa telah... more »
  • 13-12-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Kata akon ”menyuruh” digunakan untuk komunikasi ragam ngoko. Untuk menghormati diri sendiri bisa menggunakan kata aken/kengken (bentuk krama) atau... more »
  • 13-12-14

    Orang Jumat Paing Pa

    Watak orang Jumat Paing punya kemauan keras, teguh pendiriannya, sangat hati-hati, cukup rezekinya, sejahtera, pandai memimpin, banyak sahabat yang... more »
  • 12-12-14

    Lukisan Ajaib Karya

    Pandangan dari mata di dalam lukisan itu seperti memandang kita tanpa lepas di mana pun posisi kita berada. Artinya, sudut mata dari lukisan sultan... more »
  • 12-12-14

    Aneka Warangka Keris

    Pendok adalah lapisan pelindung bagian gandar dari warangka keris. Lapisan ini terbuat dari bahan logam perak, tembaga, kuningan atau emas. Jika... more »
  • 12-12-14

    Perabot Dari Budaya

    Ruang pamer Bentara Budaya Yogyakarta, pada satu sudut didesian seperti ruang tamu. Ada meja dan kursi dan di atas meja ada makanan kecil, teko dan... more »