Kampung Dondongan yang Amat Kecil
29 Jan 2015 Di Kampung Dondongan ini pulalah Ringin Sepuh, yakni pohon beringin yang dipercaya ditanam oleh Sunan Kalijaga, tumbuh dengan baik. Pohon Ringin Sepuh itulah yang juga dipercayai sebagai penanda tempat yang ideal bagi berdirinya Keraton Mataram.
Kampung Dondongan dilihat dari arah pintu masuk
Dari sekian dusun atau kampung yang berada di wilayah Yogyakarta, mungkin Kampung Dondongan yang berada di depan kompleks Makam Dinasti Mataram Kotagede merupakan kampung dengan wilayah paling kecil. Berdasarkan hitungan Tembi, kampung ini memiliki luas hanya sekitar 3.210 meter persegi.
Pada Kampung Dondongan ini memang terdapat pemukiman (rumah) penduduk. Rumah tersebut berdiri berderet di sepanjang kiri dan kanan jalan masuk menuju Gapura Makam Kotagede. Jadi, terkesan sebagai satu bangunan rumah yang memanjang di kiri kanan jalan masuk tersebut.
Kompleks Dondongan dilihat dari Gapura Masjid-Makam Kotagede
Selain itu ada pula satu bangunan seperti gazebo atau pendapa yang digunakan untuk beristirahat para peziarah yang terletak di ujung depan dekat jalan (gang) yang menghubungkan Pasar Kotagede dengan Kampung Dalem.
Di Kampung Dondongan ini pulalah Ringin Sepuh, yakni pohon beringin yang dipercaya ditanam oleh Sunan Kalijaga, tumbuh dengan baik. Pohon Ringin Sepuh itulah yang juga dipercayai sebagai penanda tempat yang ideal bagi berdirinya Keraton Mataram.
Tembok luar yang membatasi Kampung Dondongan dengan wilayah di sekitarnya
Disebut Kampung Dondongan karena dipercaya dulu merupakan tempat tinggal seorang tokoh yang berasal dari Kampung atau Dusun Dondong (mungkin Kedondong) Kalibawang, Kulon Progo. Tokoh tersebut bernama Nyai Brintik.
Tokoh inilah yang disebut-sebut dapat membawa bedug besar hanya dengan cara digendong. Oleh karena jasanya Nyai Brintik diminta untuk menjaga Masjid Kotagede dan bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi masjid.
Area parkir di Kampung Dondongan
Lokasi tempat tinggal Nyai Brintik yang di depan makam dan masjid Kotagede inilah yang kemudian dinamakan Kampung Dondong. Penggunaan nama itu dengan tujuan agar orang ingat bahwa lokasi tersebut dulu merupakan tempat tinggal orang yang berasal dari Dondong.
Ke Yogya yuk ..!
Naskah dan foto: a. sartono
- dulu untuk mengirim komentar
Artikel Terbaru
- 16-09-16
Notaris Pertama Warg
Di masa penjajahan Belanda atas Nusantara masyarakat pribumi hanya menjadi budak. Semua pekerjaan kasar dilakukan oleh pribumi, sementara orang-orang... more » - 15-09-16
Kemiskinan Ala Kadar
Apa yang membedakan Garin Nugroho dari kebanyakan sutradara di industri film Indonesia? Film terbaru Garin, Setan Jawa, adalah jawaban yang paling... more » - 14-09-16
Sega Obonk Berpadu d
Kreasi atau cipta karya kuliner terus dilakukan Warung Dahar (WD) Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya. Untuk bulan September ini WD Pulo Segaran... more » - 31-08-16
Rujukan untuk Mengen
Judul : Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Penulis ... more » - 30-08-16
“Paket Kemerdekaan”
Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri.... more » - 30-08-16
Wilayah Praja Mangku
Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2... more » - 29-08-16
Monolog dan Gerak Pu
Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more » - 29-08-16
Buku Pelajaran Sejar
Judul : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis ... more » - 29-08-16
Kawasan Panggung Kra
Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more » - 27-08-16
Bayi Kelahiran Mangs
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more »