Foto Bersama Pocong di Malioboro
11 Feb 2014 YogyamuFoto Bersama Pocong di Malioboro
Cari uang dengan model pocong memang merupakan modus operandi baru di Malioboro. Mereka mesti rela berdiri berjam-jam dengan kaki yang tidak bisa melangkah karena diikat seperti pocong sungguhan.
Pocong tidak lagi menakutkan untuk diajak foto bersama
Beberapa bulan terakhir ini ada yang aneh dan unik di kawasan Malioboro, yakni “pocong” hidup. Orang ini tidak menyanyi, bermain musik atau menari, melainkan hadir dengan berdiri begitu saja di salah satau sudut atau ruas Jalan Malioboro. Ia mendandani dirinya dengan kostum dan rias pocongan. Wajahnya dibuat sedemikian rupa sehingga kelihatan menyeramkan dan seolah-olah meneteskan darah.
Pocongan ala Malioboro ini bagi orang dewasa tentu tidak berdampak menakutkan secuil pun. Namun bagi anak-anak yang mungkin imajinasinya telah terisi oleh film-film horror di televisi, hal ini bisa menimbulkan rasa takut. Mungkin justru dampak atau efek itu yang hendak disasar oleh para pengamen tersebut. Jika sasaran keseraman itu tercapai, maka anak-anak yang merasa pemberani justru akan berani mendekat dan bahkan memberi sekadar uang receh sebagai sawerannya.
Anak kecil ini menunjukkan keberaniannya untuk berfoto bareng pocong
Tampaknya usaha orang dengan kostum hantu ini lumayan berhasil juga. Buktinya, ada cukup banyak remaja dan anak-anak yang rela mengantre dan berfoto bersama hantu jadi-jadian ini.
Foto-foto tersebut tentu akan dipamerkan kepada teman atau handai taulannya sebagai semacam bukti bahwa dirinya adalah pemberani, atau hanya untuk sekadar guyonan. Orang-orang yang berfoto bersama pocong ini akhirnya akan merogoh kocek untuk sang pocong sebagai ucapan terima kasih.
Apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berkostum pocong ini mungkin memang menjadi semacam terobosan dalam mencari uang. Orang mungkin saja telah mulai jenuh dengan model-model orang ngamen yang membawa gitar sambil menyanyi di depan orang kemudian mengulurkan tangannya untuk meminta uang.
Foto ini mungkin akan jadi kenangan tersendiri kelak
Cari uang dengan model pocong memang merupakan modus operandi baru di Malioboro. Mereka mesti rela berdiri berjam-jam dengan kaki yang tidak bisa melangkah karena diikat seperti pocong sungguhan. Kedua tangannya pun tak bisa leluasa bergerak karena berada di dalam balutan pakaian pocongnya. Wajahnya pun akan dirias sedemikian rupa sehingga wajah aslinya tenggelam dalam cat rias.
Begitulah variasi baru orang mengais rezemi di Malioboro Yogyakarta.
Ke Yogya yuk ..!
Naskah & foto:A.Sartono
Source Link: JakartaBaca Juga
- 13-02-14
Siwur, Alat Dapur dari Tempurung Kelapa (1)
Aneka Rupa Siwur, Alat Dapur dari Tempurung Kelapa (1) Pencatatan siwur di kamus tersebut menandakan bahwa jauh sebelum tahun itu, siwur... more » - 13-02-14
Rumah Joglo Kuno di Ngibikan, Bantul
Situs Rumah Joglo Kuno di Ngibikan, Bantul Rumah Joglo Ngibikan awal mulanya didirikan oleh Lurah Secodipo. Tidak diketahui dengan pasti... more » - 13-02-14
Arjuna (5) Perkawinan Arjuna Supraba
Figur Wayang Arjuna (5) Perkawinan Arjuna Supraba Lama ditunggu, akhirnya kesempatan pun datang. Dengan ilmu memanah tingkat tinggi,... more » - 12-02-14
Sego Ireng Lombok Ijo nan Sedap dan Sehat
Makan yuk ..! Sego Ireng Lombok Ijo nan Sedap dan Sehat Daun pepayanya meski terasa sedikit pahit, tapi pahit yang enak. Orang... more » - 12-02-14
Aja Blereng Marang Bandha
Bothekan Aja Blereng Marang Bandha Pepatah ini bermakna nasihat agar orang jangan mudah silau pada kekayaan dan harta benda. Sebab... more » - 12-02-14
Ngajogjakarta Hadiningrat. Djilid satoenggal
Naskah Kuno Judul : Ngajogjakarta Hadiningrat. Djilid satoenggal Penulis : A.S. Dwidjasaraja Penerbit : Mardi-Moelja, 1935,... more » - 11-02-14
Idud Dwi Nugroho Melahirkan Aneka Alat Musik nan Prima
Temen Idud Dwi Nugroho Melahirkan Aneka Alat Musik nan Prima Penabuh drum kenamaan Gilang Ramadhan, sebagai salah satu kolektor dan pengguna alat... more » - 11-02-14
Lukisan dan Gambar Karya Dwi Setianto di Sangkring Art Project
Berita Budaya Lukisan dan Gambar Karya Dwi Setianto di Sangkring Art Project Semuanya, mulai dari warna, visual, media dan juga tinta,... more » - 10-02-14
Pasinaon Basa Jawa Kaping Rong Atus Sewidak Loro Edhisi Mirunggan: 10 Februari 2014
Pasinaon basa Jawa Pasinaon Basa Jawa Kaping Rong Atus Sewidak Loro Edhisi Mirunggan: 10 Februari 2014 Dibandingkan dengan zaman dulu, tataran... more » - 10-02-14
Dalam Sepekan Lalu Tamu Tembi Pelajar dari Tingkat SD Hingga Universitas
Berita Budaya Dalam Sepekan Lalu Tamu Tembi Pelajar dari Tingkat SD Hingga Universitas Cukup lengkap rentang pendidikan dan usia para calon... more »
Artikel Terbaru
- 29-08-16
Monolog dan Gerak Pu
Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more » - 29-08-16
Buku Pelajaran Sejar
Judul : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis ... more » - 29-08-16
Kawasan Panggung Kra
Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more » - 27-08-16
Bayi Kelahiran Mangs
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more » - 27-08-16
Topeng, Tradisi yang
Topeng, merupakan salah satu koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 15 topeng kuno yang dikumpulkan oleh Bapak Drs P Swantoro,... more » - 27-08-16
Pameran Kriya Besar
Tanggal 22-28 Agustus 2016 secara khusus Jogja Gallery, di Jl Pekapalan 1, Alun-alun Utara Yogyakarta menyelenggarakan pameran besar kriya... more » - 26-08-16
Teater Gandrik Penta
Lakon “Orde Tabung” karya Heru Kesawa Murti akan dipentaskan Teater Gandrik dalam bentuk dramatic reading di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (... more » - 26-08-16
Alfian Emir Adytia d
"Bisa karena biasa", menjadi pegangan bagi Alfian Emir Adytia (24) dalam menapaki jenjang kariernya di dunia musik. Pemuda kelahiran Ngawi, 24 Juni... more » - 26-08-16
Uniform di Mata Haru
Manusia diciptakan tidak seragam. Alam raya juga tidak seragam. Justru yang suka menyergamkan adalah manusia itu sendiri. Pada sisi ini sebenarnya... more » - 25-08-16
Puisi Napi di Sastra
Puisi ternyata juga ditulis oleh para napi, yang sekarang disebut sebagai warga binaan dari Lapas Wirogunan, Yogyakarta. Para napi menulis puisi dan... more »