Tarzan: Srimulat Tidak Bubar

Tarzan saat ditemui Tembi di Galeri indonesia Kaya, 
foto: Natalia S

Siapa yang tak tahu kelompok lawak Srimulat? Penonton pasti sudah hapal betul karakter dari masing-masing personil, sebut saja Tessy, Gogon, Tarzan dan lainnya. Saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, beberapa waktu lalu, lelaki berperawakan tinggi besar dan kerap berperan ala-ala militer, Tarzan mengaku senang bisa kembali tampil bersama teman-temannya.

Dalam lakonnya bertajuk ‘Sulap Antibiotik’ Tarzan cs beradu peran dengan Demian, pesulap atau yang kerap disebut sang illusionist.

Di setiap pertunjukan, pria kelahiran 24 April 1945 ini selalu tampil spontan, yang juga kerap dilakukan teman-temannya. “Kami tampil selalu tanpa naskah, modalnya jam terbang. Itulah sebabnya harus orang-orang yang berpengalaman yang biasa diajak dalam tiap pertunjukan kami,” paparnya.

Disinggung soal bagaimana resep awet kelompok lawak Srimulat, Tarzan menjelaskan Srimulat itu tidak ada anggota tetap atau resep apapun. Siapa saja bisa bergabung, dan siapa pun bisa menggerakkan Srimulat. Hanya saja soal nama ‘Srimulat’ memang harus tetap izin pada Ibu Jujuk, sang pemilik Srimulat.

“Srimulat itu sudah berkeliling dunia, saat ini siapa yang ingin menggerakkan pasti jalan. Misalnya untuk pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya ini saya adalah supirnya atau penggeraknya, kemarin di Net TV, ya Net sebagai supirnya. Karena itu tidak ada yang bisa menuntut kok saya tidak dibawa dalam kendaraan itu,” ujarnya.

Srimulat dalam lakon Sulap Antibiotik, 
foto: Image Dynamics

Lalu apa syarat jika ingin bergabung dengan kelompok ini, tidak ada syaratnya kata pemilik nama asli Toto Muryadi ini. “Dalam setiap kegiatan kami selalu melibatkan generasi muda, karena kami sadar yang tua-tua ini sudah gak enak gambarnya. Namun kami memang tak memiliki agenda latihan rutin. Arisan bulanan dan kegiatan menjenguk teman sakit yang biasanya mempertemukan kami di sela-sela kesibukan,” paparnya.

Srimulat didirikan pada tahun 1950-an oleh Raden Ayu Srimulat dan Teguh Raharjo, yang menggabungkan komposisi musik dengan dagelan. Setelah Teguh meninggal dunia, tahun 1995 Srimulat mengadakan reuni di Indosiar, ditangani Kadir dan Tarzan. Srimulat pernah tampil di luar negeri, antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Tiongkok, Hongkong, Korea, Jepang, Eropa, Australia, Amerika, Libanon, dan Kuwait.

Temen nan yuk ..!

Natalia S.
 

Latest News

• 24-10-14

  Orang Rabu Legi Bany

  Hari kelahiran Rabu, diangkakan = 7 ditambah pasaran kelahiran Legi, diangkakan = 5. Jumlah weton 7 + 5 = 12. Watak: tidak bisa menerima keadaan atau... more »
• 24-10-14

  Lomba Alih Aksara Ja

  Aksara Jawa di masa sekarang sudah tidak dipakai untuk kegiatan tulis-menulis sehari-hari. Namun demikian, bukan berarti aksara Jawa sudah tidak... more »
• 24-10-14

  Angger Sukisno, Toko

  Angger adalah tokoh ketoprak, guru MC Jawa, penyiar televisi, sutradara, penulis naskah, dan guru macapat. Dapat dikatakan bahwa namanya sudah... more »
• 23-10-14

  Gladhen Tembang Maca

  Tembang Dhandhanggula mempunyai watak indah dan luwes, dapat untuk mengekspresikan sastra tembang dengan berbagai tema dan suasana. Untuk materi yang... more »
• 23-10-14

  Waosan Cerkak, Seni

  Pembacaan cerkak diawali dengan tarian Suryasasi yang mengesankan dunia kejawaan dalam baluran dunia mistis (jagat lelembut). Tarian dibawakan oleh... more »
• 22-10-14

  Drama Musikal Intera

  Drama ini menceritakan tentang sebuah keluarga kecil yang berkeliling melakukan perjalanan menjelajah Indonesia untuk mencari anggota keluarga mereka... more »
• 22-10-14

  Koleksi Mainan Anak

  Museum ini memang ditujukan kepada anak-anak supaya mereka bisa mengenal aneka mainan anak-anak dari zaman dulu hingga sekarang yang berasal dari... more »
• 22-10-14

  Kisah Intel Jepang y

  Yoshizumi adalah pejabat intelijen Angkatan Laut Jepang (Kaigun Bukanfu) pimpinan Laksamana Tadashi Maeda, yang bersimpati pada perjuangan Indonesia... more »
• 21-10-14

  SLB Panti Asih Pakem

  Kunjungan dari orang-orang berkebutuhan khusus memang belum banyak terjadi di Tembi. Bagaimana pun mereka punya hak yang sama dengan orang-orang... more »
• 21-10-14

  Kosmologi Jawa: Tahu

  Keadaan pada windu Sangara ini ditandai dengan istilah larang pangan atau bahan pangan mahal. Secara ekonomis bisa diartikan barang tersedia dalam... more »