Teater Gandrik Pentaskan “Orde Tabung” di Taman Budaya Yogyakarta
26 Aug 2016 Lakon “Orde Tabung” karya Heru Kesawa Murti akan dipentaskan Teater Gandrik dalam bentuk dramatic reading di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY), 26 Agustus 2016 pukul 20.00 WIB. Dalam acara “Gelar Karya Maestro” ke delapan yang dihelat TBY ini, juga diputar video yang menampikan fragmen-fragmen permainan Heru Kesawa Murti baik didalam pementasan Teater Gandrik maupun serial Mbangun Desa, produksi TVRI Jogja di mana Heru berperan sebagai Pak Bina. Selain itu juga digelar forum dialog “Membaca Lakon-lakon Drama karya Heru Kesawa Murti” oleh budayawan dan kritikus sastra Prof Dr Faruk Tripoli dari
FIB UGM. Kedua acara ini diselenggarakan pukul 10.00-15.00 WIB di TBY.
Heru Kesawa Murti lahir di Yogyakarta 9 Agustus 1957 dan meninggal dunia di Bantul DIY , 1 Agustus 2011. Selain dikenal sebagai aktor teater dan film, Heru juga penulis naskah yang produktif. Ia telah menciptakan 21 lakon panggung, 10 judul serial TV dan tujuh skenario
TV. Beberapa naskah drama karya Heru yang popular di antaranya “Orde Tabung”, “Dhemit” dan “Sinden”. Adapun drama serial TV karyanya yang dikenal luas publik antara lain “Mbangun Desa”. Melalui tayangan “Mbangun Desa” nama Heru semakin popular.
“Karya Heru Kesawa Murti memiliki kualitas yang menginspirasi masyarakat. Heru juga memiliki dedikasi dan kontribusi nilai yang besar bagi perkembangan dunia teater di DIY maupun di Indonesia. Sepantasnya Pemerintah Daerah DIY, melalui TBY, memberikan apresiasi kepada beliau melalui Gelar Karya Maestro,” ujar Kepala TBY Drs Diah Tetuko Suryandaru.
Dalam dramatic reading “Orde Tabung” tampil aktor-aktor Teater Gandrik, di antaranya Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, Susilo Nugroho, Jujuk Prabowo, Sepnu Heryanto dan beberapa pemain lainnya. “Kami menggarap “Orde Tabung” dengan cara khas Gandrik, tetap dengan spirit teater rakyat, di antaranya dalang jemblung yang mengeskplorasi
bunyi mulut,” ujar Djaduk Ferianto.
Dalam setiap pertunjukan, Gandrik tak bisa lepas dari tawa. Hadirin selalu diajak terpingkal-pingkal atas ulah dari para pemainnya, terutama Susilo Nugroho. Meskipun para pemainnya bukan pelawak, penulis naskahnya, Heru Kesawa Murti juga bukan pelawak, tetapi pertunjukan Teater Gandrik dalam lakon apapun selalu menghadirkan tawa bagi publik penontonya.
Sebelum rajin menulis naskah di Teater Gandrik, bahkan sebelum terjun di dunia teater, Heru Kesawa Murti rajin menulis cerpen. Karya-karyanya dimuat di media cetak. Produktivitasnya menulis naskah nampak kuat ketika dia bergelut di Teater Gandrik dan acara Bangun Desa yang disiarkan TVRI Yogya. Dari sinilah Heru, demikian panggilannya semakin rajin menulis naskah.
Heru Kesawa Murti memang bukan orang asing untuk Tembi Rumah Budaya, meskipun dia belum pernah pentas di Tembi. Tetapi ketika lembaga ini masih bernama Lembaga Studi Jawa Heru Kesawa Murti ikut aktif di lembaga tersebut, dan dia tidak lagi aktif, lebih-lebih ketika kemudian ada perubahan lembaga dan bernama menjadi Tembi Rumah Budaya.
Heru Kesawa Murti adalah sosok penulis naskah yang produktif dan kecitaannya pada teater dan sastra tak bisa diragukan. Pertunjukan karya maestro ini memang pantas untuk Heru Kesawa Murti.
Ons Untoro
SENI PERTUNJUKANBaca Juga
- 30-08-16
“Paket Kemerdekaan” yang Rutin dalam Orkestra Pemuda
Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri.... more » - 29-08-16
Monolog dan Gerak Puisi dari Karya Resmiyati
Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more » - 25-08-16
Puisi Napi di Sastra Bulan Purnama
Puisi ternyata juga ditulis oleh para napi, yang sekarang disebut sebagai warga binaan dari Lapas Wirogunan, Yogyakarta. Para napi menulis puisi dan... more » - 24-08-16
Berkaca pada Kisah Jatagimbal dan Jatagini
Ki Santosa, dalang dari Keyongan Sabdodadi Bantul ‘ketiban sampur’ untuk membawakan pentas pakeliran wayang kulit purwa di pendapa Ngamarta Pasutan... more » - 24-08-16
Puisi dan Dokter Berpadu di Bulan Purnama
Ini kali pertama. Para dokter spesialis, dan semuanya perempuan membacakan puisi di Sastra Bulan Purnama. Memang bukan puisi karya sendiri yang... more » - 22-08-16
Bulan Bundar Mewarnai Sastra Bulan Purnama
Bulan bundar, langit cerah menjadi dekorasi alami Sastra Bulan Purnama edisi ke-59, yang diselenggarakan Kamis, 18 Agustus 2016 di Amphiteater Tembi... more » - 20-08-16
Macapatan di Museum Sonobudoyo Tentang Riwayat HB II dalam Babad Ngayogyakarta
Sri Sultan Hamengkubuwana II adalah salah satu raja di Yogyakarta yang disegani oleh Belanda di kala itu. Ia mewarisi sikap ayahnya, yakni... more » - 16-08-16
Suara Malam dan Pesona Bulan di Malioboro Mengisi Sastra Bulan Purnama
Sastra Bulan Purnama edisi ke-59, yang akan diselenggarakan Kamis, 18 Agsutus 2016, pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta akan... more » - 15-08-16
Menikmati Semangkuk Sup Di Taman Budaya
Judul naskahnya ‘Semangkuk Sup Makan Siang atau Cultuurstelsel’ karya Hedi Santosa yang dimainkan oleh Whani Dproject selama dua hari 10... more » - 13-08-16
‘Membelah Bulan’ Karya Resmiyati di Sastra Bulan Purnama
‘Membelah Bulan’ merupakan judul antologi puisi karya Resmiyati, seorang penyair perempuan dari Klaten, akan dilaunching di Sastra Bulan Purnama,... more »
Artikel Terbaru
- 31-08-16
Rujukan untuk Mengen
Judul : Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Penulis ... more » - 30-08-16
“Paket Kemerdekaan”
Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri.... more » - 30-08-16
Wilayah Praja Mangku
Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2... more » - 29-08-16
Monolog dan Gerak Pu
Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more » - 29-08-16
Buku Pelajaran Sejar
Judul : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis ... more » - 29-08-16
Kawasan Panggung Kra
Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more » - 27-08-16
Bayi Kelahiran Mangs
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more » - 27-08-16
Topeng, Tradisi yang
Topeng, merupakan salah satu koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 15 topeng kuno yang dikumpulkan oleh Bapak Drs P Swantoro,... more » - 27-08-16
Pameran Kriya Besar
Tanggal 22-28 Agustus 2016 secara khusus Jogja Gallery, di Jl Pekapalan 1, Alun-alun Utara Yogyakarta menyelenggarakan pameran besar kriya... more » - 26-08-16
Teater Gandrik Penta
Lakon “Orde Tabung” karya Heru Kesawa Murti akan dipentaskan Teater Gandrik dalam bentuk dramatic reading di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (... more »