Macapatan Malam Rabu Pon, Membuka Peluang Bagi ‘Pujangga’ Lokal
27 May 2016 Putaran ke-147 macapatan malam Rabu Pon di Tembi Rumah Budaya pada 17 Mei 2016, masih setia menggelar tikar untuk ‘njagani’ para pecinta macapat yang hadir serta berkeinginan nembang. Masih melanjutkan serat Centhini sebagai materi tembang, kali ini memasuki jilid 5, Pupuh 323, dengan tembang Dhandhanggula.Rutinitas macapatan setiap selapan (35 hari) ini merupakan kesempatan untuk saling bertemu antarpenggemar macapat di Kabupaten Bantul khususnya. Juga bagi mereka para pecinta karawitan, diberikan tempat dan kesempatan untuk pentas langsung di hadapan para penggemar macapatan.
Selain mendengarkan serta menyaksikan gendhing-gendhing Jawa yang dibawakan oleh kelompok karawitan, para pecinta macapat diberi kesempatan nembang, tanpa atau dengan iringan gamelan. Bahkan tidak hanya tembang, yang ingi panembromo pun dapat tampil pada acara ini. Panembromo adalah tembang yang dikemas dalam bentuk lagu untuk dinyanyikan bersama-sama (koor). Notasinya tetap memakai notasi gamelan. Seperti yang terjadi malam itu, Ibu Widyadarsono memohon group karawitan yang bertugas malam itu mengiringi panembromo dengan syair yang dibuatnya.
Para pecinta macapat pun dengan senang hati, bersama-sama menembangkan panembromo. Maka kemudian, pendopo Tembi Rumah Budaya bergemakan suara dari 30-an pecinta macapat yang hadir malam itu. Ada delapan ‘pada’ tembang Kinanthi di-panembromo-kan dengan diiringi karawitan Muda Laras dari Parangtritis yang dilatih oleh Bapak Abujana dan Bapak Rasyid.
Selain Ibu Widyadarsono, Ki Bodronoyo yang produktif menyodorkan karya tembang terbarunya dengan Judul Bedah Menoreh. Karya tembang Dhandhanggula tujuh ‘pada’ (bait) tersebut diilhami oleh pembangunan bandara di Kabupaten Kulon Progo yang dibarengi dengan pembangunan jalan dari Borobudur langsung ke bandara, seperti pada ‘pada’ berikut ini:
5. Pembangunan kawasan strategis
program pembangunan nasional
lah jalur emas samangke
bandara Borobudur
bedhah Menoreh den wastani
samangkya mbangun jalan
saking Borobudur
mangidul tekeng bandara
ing samangkya peluang emas seyekti
mbangun prasarananira
6. Lamun bedhah Menoreh dumadi
Borobudur tumekeng bandara
jalur jalan den tingkate
klebet wewengkonipun
kawan tlatah camat ing riki
Temon lan ugi Kokap
ngaler Samigaluh
kaping papat Girimulya
swidak tiga ka em (63 KM) dalan den liwati
Borobudur bandara
Serat Centhini sebagai alur utama, telah dibacakan sejak tahun 2000. Namun di sela-sela syair-syair Serat Centhini, kesempatan dibuka untuk karya-karya ‘pujangga’ lokal seperti Ki Bodronoyo dan Widyodarsono. Selain itu, semaraknya acara macapatan Malam Rabu Pon tidak lepas dari dukungan group karawitan dari berbagai paguyuban yang penuh semangat. Itulah kekhususan kemasan acara macapatan yang telah memasuki tahun keenam belas di Tembi Rumah Budaya.
Naskah dan foto:Herjaka HS
SENI PERTUNJUKANBaca Juga
- 30-05-16
Sastra Bunyi dari Gangsadewa
Satu formula perpaduan antara musik dan sastra khususnya puisi dari Gangsadewa disebutnya sebagai Sastra Bunyi. Pertunjukan ini dilakukan Rabu malam... more » - 28-05-16
Jainem dan Annisa Hertami Kusumastuti
Jainem adalah nama tokoh dalam kisah cerpen karya Ardi Susanti, berjudul ‘Jainem’ yang terkumpul dalam antologi cerpen ‘Pulang Ke Kotamu’. Annisa... more » - 28-05-16
Lagu Puisi dari Selli Kodong
Selli Kodong, seorang siswi SMA yang baru lulus dan sedang proses mendaftar di perguruan tinggi, memetik gitar sambil mengalunkan dua lagu puisi... more » - 28-05-16
Festival Musik Tembi 2016 (4): Ragam Warna nan Memikat
Lokakarya bertajuk “Gaul Bareng Ronggeng Deli: Tradisi Hybrid dari Selat Malaka” membuka penyelenggaraan Festival Musik Tembi 2016 hari kedua.... more » - 26-05-16
Nyai Surti Dalam Sastra Bulan Purnama
Nyai Surti, salah satu judul cerpen dalam antologi cerpen ‘Pulang Ke Kotamu’ karya Ristia Herdiana digarap dalam bentuk drama oleh Kelompok Belajar... more » - 25-05-16
‘Pulang Ke Kotamu’ Mengenakan Kebaya
Rasanya, ini merupakan pilihan kostum yang menarik, khas perempuan Jawa yang rindu kampung halaman. Para penulis cerpen, yang diterbitkan dalam... more » - 25-05-16
Festival Musik Tembi 2016 (3): Spirit Nasionalisme Meluap di Panggung
“Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah airku Indonesia”, dengan lantang dan pemuh percaya diri komunitas Music For Everyone... more » - 23-05-16
Membaca Karya Tegoeh Ranusastra Asmara
Tegoeh Ranusastra Asmara, yang dikenal sebagai wartawan dan sastrawan dari Yogyakarta memang telah tiada beebrapa hari yang lalu, tetapi karya-... more » - 21-05-16
Festival Musik Tembi 2016 (2): Hari Pertama nan Semarak
Gelaran tahunan Festival Musik Tembi (FMT) resmi dibuka pada Kamis, 19 Mei 2016 sore. Bebunyian dari beberapa mainan tradisional menandai dimulainya... more » - 21-05-16
Festival Musik Tembi 2016 (1): Dibuka dengan Perarakan Budaya
Pembukaan Festival Musik Tembi ke-6 pada Kamis, 19 Mei 2016 dilakukan dengan format yang berbeda, yakni dengan perarakan kebudayaan. Start perarakan... more »
Artikel Terbaru
- 01-06-16
Pameran Titi Mangsa
Sekalipun di Yogyakarta ada cukup banyak ruang pamer, namun agaknya ruang-ruang tersebut tidak atau belum mencukupi sebagai sarana pamer karya dari... more » - 01-06-16
Pelajar SD Muthahari
Setidaknya sudah dua kali ini Sekolah Cerdas SD Muthahari Bandung mengikuti paket Wisata Budaya dan Outbond di Tembi Rumah Budaya. Untuk hari... more » - 31-05-16
Bengawan Solo Riwaya
Sungai Bengawan Solo pernah populer di masa pendudukan Jepang, yakni ketika menjadi sebuah lagu berjudul “Bengawan Solo” yang diciptakan oleh seniman... more » - 31-05-16
Demi Jabatan Kakak T
Sumantri dan Sukrasana adalah kakak beradik satu ayah dan satu ibu namun mempunyai bentuk fisik yang berkebalikan. Sumantri bertubuh ideal, berparas... more » - 30-05-16
Sastra Bunyi dari Ga
Satu formula perpaduan antara musik dan sastra khususnya puisi dari Gangsadewa disebutnya sebagai Sastra Bunyi. Pertunjukan ini dilakukan Rabu malam... more » - 30-05-16
Karya Sastra Daerah
Judul : Anthology of ASEAN Literatures. The Islamic Period in Indonesian Literature... more » - 30-05-16
Sharol dari Singapo
Tembi Rumah Budaya Bantul Yogyakarta kembali dikunjungi oleh siswa-siswi Sekolah Seni Singapura pada Rabu, 24 Mei 2016. Mereka terdiri dari 16 siswa... more » - 28-05-16
Jainem dan Annisa He
Jainem adalah nama tokoh dalam kisah cerpen karya Ardi Susanti, berjudul ‘Jainem’ yang terkumpul dalam antologi cerpen ‘Pulang Ke Kotamu’. Annisa... more » - 28-05-16
Lagu Puisi dari Sell
Selli Kodong, seorang siswi SMA yang baru lulus dan sedang proses mendaftar di perguruan tinggi, memetik gitar sambil mengalunkan dua lagu puisi... more » - 28-05-16
Festival Musik Tembi
Lokakarya bertajuk “Gaul Bareng Ronggeng Deli: Tradisi Hybrid dari Selat Malaka” membuka penyelenggaraan Festival Musik Tembi 2016 hari kedua.... more »