Situs-Situs

SENDANG PELEMPOH
DAN TERJADINYA DUSUN GUNTING, PANDAK, BANTUL
(2)

Prajurit pengikut Pangeran Diponegoro yang berada di Gunting ini akhirnya juga mengembangkan wilayahnya hingga ia bisa mendirikan dusun baru yang kemudian dikenal dengan nama Depok Selarongan. Berdasarkan itu pula ia kemudian dikenal dengan nama Kyai Selarong. Kuat dugaan bahwa nama ini adalah nama yang sengaja digunakan untuk menyamarkan namanya yang sesungguhnya. Kyai Selarong inilah yang kemudian dipercaya sebagai cikal bakal atau pendiri Dusun Gunting dan Dusun Depok Selarongan.

Di kompleks Sendang Pelempoh ini juga terdapat sebuah patung yang jika diamati menyerupai bentuk kambing. Orang setempat pun menamai patung atau arca tersebut adalah Arca Kambing. Tidak jelas benar mengenai latar belakang berdiri atau terjadinya Arca Kambing ini. Namun menurut Supardi (42), arca itu terjadi karena pada masa lalu pernah ada orang yang memiliki kambing namun kambing tersebut tidak pernah mau pulang ke kandang. Tentu saja pemiliknya bingung dibuatnya. Entah karena apa sang pemilik kemudian membuat arca kaming dari batu putih. Begitu arca selesai dibuat sang kambing pun mau pulang ke kandang. Begitulah cerita setempat.

Menurut sumber setempat pula air Sendang Pelempoh di samping digunakan untuk keperluan MCK juga sering digunakan sebagai sarana untuk penyembuhan alternatif. Hal demikian tentu berkaitan erat dengan kepercayaan setempat. Pada hari-hari tertentu di kompleks ini juga diadakan upacara yang disebut baritan atau semacam upacata bersih sendang plus kenduri. Upacara itu sendiri diawali dengan kirab atau arak-arakan nasi kenduri dan gunungan dari Masjid Dusun Pelempoh menuju Sendang Pelempoh. Begitu semua nasi kenduri beserta uba rampenya sampai di Padepokan Pelempoh yang berdiri di sisi selatan sendang, maka kenduri tersebut didoakan dan dibagi bersama. Prosesi kenduri yang dilengkapi ingkung ayam ini biasanya dilaksanakan pada hari Jumat Pon di bulan Sapar. Upacara itu sendiri sebagai wujud ucapan rasa syukur dan terima kasih atas segala karunia yang diberikan Tuhan kepada masyarakat setempat.

a.sartono k.