Situs-Situs
SENDANG PELEMPOH
DAN TERJADINYA DUSUN GUNTING, PANDAK, BANTUL
(1)
Keletakan
Sendang pelempoh terletak di Dusun Gunting, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Propinsi DIY. Dusun dan sendang ini terletak di area perbukitan di wilayah itu.
Kondisi Fisik
Sendang Pelempoh terletak di sisi jalan (utara jalan) dari jalan yang menjadi penghubung antardusun di Gilangharjo. Sendang ini telah dilengkapi dengan cungkup atau gedung yang difungsikan untuk berbagai keperluan (semacam gedung serba guna). Gedung ini berukuran sekitar 10 m x 5 m. Gedung atau balai ini memiliki arah hadap ke utara (menghadap sendang dan membelakangi jalan).
Inti
mata air dari Sendang Pelempoh memiliki keluasan kurang lebih 1 m x 1 m.
Sedangkan kedalamannya tidak lebih dari 70 Cm. Ketiga sisi/dinding sendang ini
telah diperkuat dengan batu putih yang disusun rapi. Sementara kompleks
keseluruhan Sendang Pelempoh memiliki keluasan sekitar 300 meter persegi. Pada
sisi belakang (selatan) Sendang ini juga terdapat suatu area yang dikhususkan
untuk memberikan sesaji. Area tersebut diberi pengaman berupa susunan batu putih
mengelilingi pokok pohon beringin.
Pada bagian depan dari area tempat menyajikan sesaji ini
terdapat sebuah patung yang terbuat dari batu putih. Figur patung ini mirip
dengan wujud seekor kambing yang sedang berdiri. Ukuran area tempat sesaji
sekitar 2 m x 1,5 m. Sedangkan patung yang menyerupai figur kambing memiliki
ukuran panjang sekitar 1 meter, tinggi 50 Cm, dan ketebalan
sekitar
20 Cm. Patung ini diletakkan di sudut belakang-timur gedung serbaguna. Kompleks
sendang ini kelihatan teduh karena dinaungi pohon-pohon besar seperti beringin,
preh, dan kepuh.
Latar Belakang
Tidak ada yang tahu persis bagaimana asal mula terjadinya atau ditemukannya sendang ini. Sekalipun demikian, ada beberapa versi yang bisa memberikan gambaran tentang latar belakang sendang ini. Versi yang pertama menyatakan bahwa pada masa Perang Diponegoro (1825-1830) ada beberapa prajuritnya yang melarikan diri. Salah satu prajurit tersebut melarikan diri sampai di sebuah wilayah yang sekarang dikenal sebagai Dusun Gunting. Di tempat inilah prajurit tersebut menemukan sebuah mata air (sendang).
Di sekitar sendang itulah prajurit tersebut melihat ada pohon mangga yang dalam bahasa Jawa disebut pelem dan pohon kepuh yang cabangnya bersilangan sehingga membentuk formasi seperti gunting. Berdasarkan itu pula prajurit tersebut menamakan wilayah yang ditempatinya sebagai Dusun Gunting. Sementara sendang yang baru ditemukannya dinamakan sebagai Sedang Pelempoh. Nama Pelempoh diambilkan dari terdapatnya pohon pelem dan pohon poh di tempat itu. Semula namanya adalah pelem puh (berasal dari kata pelem dan kepuh). Akan tetapi dalam perekmbangannya pengucapan nama itu berubah menjadi Pelempoh.
Bersambung
a.sartono