Jaringan Museum
RAKER BARAHMUS DI
KOMPLEKS MUSEUM KAYU WANAGAMA I,
GUNUNG KIDUL, 18-19 FEBRUARI 2011 (2)
Pemandu
mulai membawa rombongan berkeliling ke sebagian area Wanagama, di
antaranya melihat celah-celah akar pohon yang menembus kerasnya batu
karang. Setelah bertahun-tahun, ternyata akar-akar pohon itu bisa
menembus batu karang juga. Sementara di bagian atas, reruntuhan
dedaunan menyuburkan tanah bagian atas. Mereka juga diajak
berkeliling melihat-lihat keanekaragaman pepohonan yang berasal dari
berbagai daerah, seperti pohon Cendana, pohon Kayu Putih, pohon kayu
hitam Eboni, pohon Mahoni, pohon Jati Mega, pohon Secang, dan lain
sebagainya. Kayu-kayu itu sebagian berasal dari Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi, India, Myanmar, dan bahkan dari belahan Meksiko, Amerika
Tengah.
Di
kawasan hutan Wanagama, peserta Raker juga diajak menengok air
terjun yang terdapat di kawasan ini. Banyaknya pepohonan besar,
membuat air bisa tersimpan di dalam tanah, sehingga sebagian bisa
mengalir menuruni celah-celah hutan membentuk air terjun. Salah satu
air terjun yang terkenal di kawasan Wanagama adalah air terjun
Sendang Ayu. Konon, menurut pemandu, barang siapa yang membasuh
mukanya dengan air terjun Sendang Ayu di tempat ini akan awet muda (bagi
yang percaya). Masih ada 2 air terjun di area Wanagama dan juga
sendang yang jernih airnya. Sayangnya, tempatnya berjauhan dan agak
terjal untuk dijangkau. Di tempat ini, peserta juga diajak melihat
pendopo dan tempat untuk outbond (kegiatan rekreasi dan pengenalan
lingkungan luar ruang).
Menjelang
pukul 07.30 WIB hari Sabtu (19/2), rombongan telah kembali ke
penginapan untuk beristirahat (mandi dan makan pagi). Menginjak
pukul 08.30�11.30 WIB, peserta raker kembali ke Ruang Murbai untuk
mengikuti sidang Pleno.
Dalam Rapat Pleno,
diutarakan program-program unggulan yang terangkum dari
masing-masing kelompok, seperti Karnaval Museum, Pameran Bersama,
pengadaan sarana dan prasarana, melanjutkan kerjasama dengan pihak
pemkot, kabupaten, pihak lain, senam bersama Barahmus, pembaharuan
kartu anggota, pengintensifan iuran anggota, studi banding ke museum
luar Yogyakarta, pelatihan pengelola museum, paket wisata museum,
dan
sebagainya.
Semua program tersebut disampaikan sekaligus dengan rencana
anggarannya. Sesekali, ada peserta Raker yang interupsi, tanya, atau
bahkan memberi masukan atas program-program yang diusulkan. Setelah
penyerahan program kerja dari masing-masing ketua kelompok ke Ketua
Umum Barahmus, acara Raker secara resmi ditutup.
Usai makan siang, istirahat,
dan kemas-kemas barang, pada pukul 13.30 WIB, para peserta Raker
bersiap-siap pulang ke Yogyakarta. Namun sebelum meninggalkan lokasi
Raker, rombongan dipersilakan untuk berkunjung dan melihat-lihat
koleksi Museum Kayu Wanagama I yang terletak di ujung dekat Sungai
Oya. Tentu saja, karena letaknya lumayan jauh,
rombongan
pergi dengan menggunakan kendaraan mobil, sekaligus perjalanan
pulang.
Rimbunnya pepohonan di
sekitar Museum Kayu Wanagama membuat rombongan begitu nyaman menuju
ke arah museum. Kepenatan dan lelahnya badan setelah sehari semalam
menggodog program kerja tidak begitu dirasakan. Di museum, rombongan
diterima antara lain oleh Kepala Museum Kayu Wanagama I, Ir.
Soekirno DP, MP. Setelah memberi sambutan dan memberi pangantar
singkat tentang sejarah Museum Kayu, beliau segera mengenalkan
satu-persatu koleksi di Museum Kayu yang mayoritas dari bahan kayu.
Ada ratusan lebih koleksi di museum ini, antara lain berupa: fosil
kayu, aneka patung (termasuk lara blonyo), topeng,
perabot
rumah tangga (meja, kursi, gebyog), lesung, alu, kentongan, cetakan
tahu, dan koleksi lainnya. Sayang, karena kurang perawatan dan
sangat jarang dikunjungi oleh wisatawan, beberapa koleksi keropos
dimakan rayap, dan lapus terkena sinar matahari dan air hujan.
Setengah jam lebih rombongan
melihat koleksi-koleksi Museum Kayu Wanagama I. Sebelum akhirnya
pamit meninggalkan area Wanagama yang dipenuhi aneka pepohonan hasil
riset dosen dan mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, rombongan disuguhi
minuman jus jambu. Lega rasanya dahaga ini, setelah sejak tadi
berkeliling melihat koleksi museum. Sekitar pukul 15.00 WIB,
rombongan peserta Raker Barahmus meninggalkan area Wanagama menuju
kota Yogyakarta dengan mengemban tugas-tugas museum yang harus
segera dilaksanakan.
Suwandi |