Kuliner
Tahu Tek Tek Arteri Pondok Indah
Beromset Jutaan Rupiah
Kuliner khas kota Surabaya
ini, tak hanya laris di kotanya saja, di Jakarta makanan Tahu Tek
dan Tahu Campur cukup digemari bahkan laris manis hingga beromset
jutaan rupiah dalam satu hari. Tahu Tek dan Tahu Campur ini ada
dikawasan Arteri Pondok Indah, tepatnya di pinggir jalan persis
Jl.Sultan Iskandar Syah. Tahu Tek sekilas serupa dengan ketoprak,
karena sama-sama berbumbu kacang, bedanya Tahu Tek terdiri dari tahu
cina goreng, lontong, mie kuning, tauge, telur dan kerupuk dengan
siraman bumbu kacang, yang tak lupa ciri khasnya bumbu petis khas
kuliner Surabaya. Sedangkan Tahu Campur isinya hampir sama, hanya
saja tak memakai lontong dan disiram bumbu gulai yang berisi kikil
kepala sapi dan lemak sapi yang juga memakai bumbu petis.
Saya sempat bertanya sedikit
kepada Pak Rohman yang kebetulan diberi kepercayaan oleh saudaranya
untuk mengelola bisnis kuliner khas Surabaya ini tentang keberadaan
warung makanannya ini. “Saya berjualan disini sejak tahun 1994 mba,
Alhamdulillah sampai sekarang masih bertahan dan semakin banyak
pelanggan,” katanya. Dalam satu hari Pak Roham bisa menghabiskan
sekitar 150 tahu cina yang bisa digunakan untuk 350-400 porsi dalam
sehari. Dulu Pak Rohman membandrol Tahu Tek dan Tahu Campur
buatannya ini dengan harga 1000 rupiah, sampai sekarang dengan harga
9000 rupiah, pak rohman mengaku tak merubah rasa dan porsi Tahu Tek
dan Tahu Campur bikinannya.
Mengenai asal-usul nama Tahu
Tek, Pak Rohman mengatakan kalau nama tersebut berasal dari bunyi
gunting yang selalu digunakan untuk menggunting-gunting tahu, dan
lontongnya sehingga bunyi ‘tek dari gunting dinamakan menjadi Tahu
Tek kuliner khas Surabaya. Sedangkan versi lain mengatakan kalau
dulu bahkan sampai sekarang penjual Tahu Tek keliling selalu
membunyikan wajan dengan cara dipukul-pukul untuk mengundang pembeli
nah bunyi ‘tek dari pukulan wajan itulah yang kemudian menjadi nama
Tahu Tek. “Ya memang sudah menjadi ciri khas Tahu Tek kalau tahu dan
lontongnya tidak dipotong-potong dengan pisau, tapi pakai gunting
mba,” tambah Pak Rohman.
Sampai sekarang Tahu Tek dan
Tahu campur buatan Pak Rohman hanya ada satu dan tidak berencana
membuka cabang lain, karena takut repot, ditambah lagi tak mudah
membuat bumbu Tahu Tek dan tahu Campur yang rasanya pas sesuai
buatannya. Kuliner khas Surabaya ini buka sejak pukul 17.00 sampai
23.00, kalau sedang beruntung pak Rohman bisa mengantongi uang 3-4
juta rupiah dalam satu hari, jadi tak perlu diragukan lagi, omset
yang lumayan besar menandakan Tahu Tek dan Tahu Campur buatan Pak
Rohman layak dicoba.
Makan yuk..!
Natalia S. |