Siapa Takut Jadi Penulis

Terkadang menulis atau menjadi penulis menjadi sesuatu yang dihindari bahkan ditakuti. Tidak percaya diri, atau tidak memiliki latar belakang sastra menjadikan orang malu untuk memperlihatkan hasil karyanya. Padahal siapa saja bisa menulis, asalkan memiliki kemauan dan mau menuangkan apa saja yang ada dalam pikiran untuk ditulis. Saya beruntung besar di era teknologi canggih jadi tak perlu repot-repot mencari kertas atau menuangkan tulisan di atas mesin tik yang tak jarang membuat tangan sakit dan bengkak. Tapi bukan itu yang dibahas dalam perbicangan Writing As A professin di @ America, Pasific Place beberapa waktu lalu. Bersama dua penulis handal, Reda Gaudiamo dan Asmara Miund Wreksono perbincangan seru dan menarik menjadikan semua yang hadir malam itu tak ragu lagi menulis atau menjadi penulis.

Siapa tak kenal Reda Gaudiamo, dengan rajin menulis akhirnya membawa ia menjadi Publisher dari tujuh majalah terbitan Kompas Gramedia. Tentu tidak begitu saja ia menjadi seperti sekarang, berawal dari rajin membaca dan menuangkan apa saja yang ada dalam pikirannya lewat tulisan, Reda yang semula bercita-cita menjadi Pilot membuang impiannnya jauh-jauh dan memantapkan hati dengan menjadi seorang penulis. Awalnya aku suka baca, bahkan sejak usia 2 tahun aku sudah bisa membaca, setelah lulus kuliah, aku coba-coba terjemahin cerpen, terus dapet duit ,dan itu berlangsung terus menerus. Bahkan dari menulis aku bisa sampe ke Perancis karena memenangkan lomba menulis pada waktu itu, tuturnya. Berbeda dengan Reda yang memiliki latar belakang sastra, Asmara Wreksono, atau yang akrab disapa Miund penulis buku populer Gokil ini adalah lulusan ITB jurusan Desain Grafis, lama bekerja sebagai Produser acara di televisi, Miund pun akhirnya menetapkan hati menjadi seorang penulis.

Anybody can write itu katanya saat memberikan persentasi yang seru dan lucu. Dia tipikal ceplas-ceplos dan humoris, jadi sepanjang dia memberikan penjelasan mengenai menjadi seorang penulis, selain memberikan banyak ilmu juga sangat menghibur. Menurut Miund, setiap orang siapapun didunia ini bisa menulis, langkah awal sebagai pemula tulislah tentang dirimu sendiri, kemudian mulailah menulis tentang keseharian, membuat cerita menarik disekitarmu, setelah itu semua berjalan mengalir. Memang ada kalanya saat-saat mentok atau kehabisan ide dalam menulis, untuk ini Miund juga punya tips. Bertemu dengan orang baru, akan ada banyak cerita dengan ngobrol dan berbagi pengalaman. Setelah itu Miund juga menyarankan kelanjutan menjadi menulis ini sebagai profesi dan mendatangkan uang. Ada beberapa website yang bisa kamu kunjungi, seperti www.problogger.com atau www.performancing.com dari situ bisa cari-cari lowongan sebagai penulis. Ya awal-awal sih jangan berharap di bayar besar, tapi seiring berjalannya waktu akan mendapat yang setimpal, paparnya.

Intinya mau berusaha menulis, tuangkan apa saja yang ada dalam pikiran tak perlu takut tulisannya pendek atau panjang, karakter dalam menulis akan ditemukan setelah rajin menulis. Yang pasti pesan dari dua penulis handal ini adalah, peluang untuk menjadikan penulis itu sebuah profesi masih sangat besar. Jadi mulai lah terlebih dahulu jangan takut atau malu dengan hasil karya sendiri. Bisa karena terbiasa. Selamat menulis.

Natalia S.